- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Taman kota jadi daya tarik tersendiri sebuah kota. Berbagai aktivitas bisa dilakukan di tempat itu. Mulai sekadar bersantai hingga olahraga.
Itulah sebabnya, merawat dan menjaganya agar tetap indah adalah keniscayaan, sehingga membuat pengunjung betah dan selalu rindu untuk datang.
Makassar sebagai kota metropolitan juga memiliki beberapa taman kota. Sebagian cukup terawat, sebagiannya lagi terabaikan.
Agar taman kota terus memiliki daya pikat, Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin membuat terobosan baru.
Ia mengumpulkan seluruh Camat se-Kota Makassar, Selasa, 29 September 2020. Salah satu tujuan dari gelaran acara itu untuk membincangkan perihal taman kota.
Ketika camat se kota Makassar berkumpul di Ruang Rapat Lantai 11 Balai Kota Makassar. Rudy tak membuang kesempatan untuk menyampaikan idenya.
Ia menekankan agar seluruh camat mempercantik taman kota di wilayahnya. Mereka ‘diwajibkan’ merevitalisasinya berdasarkan wilayah kekuasaan para camat itu.
Rudy mengatakan bahwa terlalu jauh jika harus membicarakan kota dunia. Padahal faktanya kota Makassar masih jauh dari kriteria kota dunia.
Menjadikan Makassar sebagai kota dunia bukan hal yang mustahil, tapi harus ada cara tertentu yang harus ditempuh. Menurut Rudy, ada dasar pijakan yang harus jadi senjata jika ingin melihat Makassar sebagai kota dunia, yakni kota nyaman, daya tarik wisata, serta ramah untuk berinvestasi.
Salah satu hal membuat kota nyaman dan wisatawan tertarik berkunjung adalah taman kota yang baik dan indah.
Menggandeng DLH
Guna memparlancar program pembenahan taman kota, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar ditunjuk sebagai pihak yang bertanggungjawab. DLH berperan sebagai koordinatior yang akan mengontrol seluruh penataan taman di Makassar.
“Tidak boleh lagi ada bunga yang mati karena salah urus, tidak boleh lagi ada taman yang gersang karena tidak diperhatikan,” ujar Rudy.
Rudy juga menekankan kepada cama se kota Makassar untuk terus fokus pada pembenahan sistem pengelolaan taman yang terintegrasi. Termasuk dalam memilih sumber daya manusia yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan taman.
Selain selain persoalan infrastruktur, substansi kota metropolitan, yakni parameter dasarnya yakni ketersedian air bersih, sistem transportasi, sistem kebersihan, fasilitas umum, faktor keamanan dan kenyamanan.
Rudy berpendapat bahwa hadirnya taman yang asri, penataan pedestarian yang memperhatikan estetika dan kenyamanan bagi warga yang beraktifitas adalah target pemerintah.
“Makanya kita libatkan ahli taman serta tim Penggerak PKK untuk melakukan penilaian taman di setiap kecamatan, sehingga kita bisa ukur kecamatan mana yang memiliki konsentrasi tinggi dalam menata wilayahnya,” terangnya
Sebagai koordinator, DLH Kota Makassar akan fokus melakukan konsolidasi dengan seluruh kecamatan. DLH akan menciptakan sinergi di lapangan, memastikan seluruh program yang terkait penataan taman berjalan maksimal dan tepat waktu.
“Insha Allah, kita bersinergi untuk menciptakan taman yang asri di Makassar, memperkuat komunikasi dengan seluruh stakholder, baik dengan para camat, tim penilai taman, termasuk tim-tim teknis yang bersentuhan langsung dengan penataan taman” ujar Plt Kepala DLH Makassar, Mario Said
Keberadaan taman kota memang penting. Bukan hanya sebagai tempat bersantai. Namun, juga sebagai penjaga kualitas lingkungan kota.
Taman kota dapat berfungsi berfungsi sebagai paru-paru kota yang menghasilkan banyak O2, filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat meminimalisir polusi udara.
Tidak hanya itu, taman juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta menjamin pasokan air tanah. Fungsi lainnya adalah fungsi sosial, yakni sebagai tempat komunikasi sosial.
