Menteri Siti: Kiprah Profesi Insinyur Indonesia harus Merespons Persaingan Global

oleh -114 kali dilihat
Menteri Siti Kiprah Profesi Insinyur Indonesia harus Merespons Persaingan Global
Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pengukuhan Insinyur Profesional IPB University, Sabtu 25 Juli 2020 - Foto/KLHK
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc menjadi salah satu peserta Pengukuhan Program Profesi Insinyur Angkatan I Tahun 2019/2020 IPB University, Sabtu 25 Juli 2020.

Sebanyak 434 Insinyur Profesional diambil sumpahnya secara langsung dengan pembatasan undangan yang hadir serta secara daring dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi Covid-19.

Menteri LHK mengucapkan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh Insinyur Profesional PII yang diambil sumpahnya pada pengukuhan kali ini.

Menteri Siti mengingatkan bahwa Program Profesi Insinyur ini sangat penting dan relevan dengan program utama yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, yaitu “SDM (Sumber Daya Manusia) Unggul, Indonesia Maju”. Indonesia memang membutuhkan kompetensi dan keterampilan yang baik sebagai modal kuat untuk bersaing dengan negara-negara lain.

Sehubungan dengan hal tersebut, peran Insinyur yang memiliki daya saing global sangat dibutuhkan dalam menjadikan Indonesia mandiri dan maju.

KLIK INI:  Film “Semesta” Garapan Tim Nicholas Saputra Ajak Sadar Lingkungan
Pesan Menteri Siti

“Dalam kondisi pandemi COVID-19, insinyur profesional semakin diperlukan misalnya dalam pengembangan dan penguatan  industri  electric vehicles, hydrogen vehicles  dan semikonduktor. Juga perluasan teknologi 5G data dan jejaring serta Artificial Intelligence, pengembangan Researh and Development  untuk inovasi digital green economy  dan diversifikasi supply value chain,” jelas Menteri Siti.

Lebih lanjut, Siti Nurbaya menekankan bahwa sebagaimana agenda nasional Industri 4.0 Indonesia, tantangan yang perlu segera dijawab dan diaktualisasikan antara lain;  otomotif/autoparts, konponen elektronik/semikonduktor, teknologi alat kesehatan dan  biofarma, pengembangan energi terbarukan, pengembangan 5G  dan big-data  serta penguatan kerja sama riset.

“Sebagai Menteri LHK yang hadir saat ini dari unsur Pemerintahan, saya menegaskan bahwa Pemerintah sangat mendukung langkah-langkah dan kiprah profesi Insinyur Indonesia,” tegas Siti Nurbaya.

Menteri Siti menambahkan bahwa dalam mendukung SDM bidang lingkungan hidup dan kehutanan khususnya profesi Insinyur, pada tahun 2018 telah ditandatangani Nota Kesepahaman antara Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Menteri LHK tentang penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang LHK.

Nota kesepahaman tersebut telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerjasama  antara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK  dengan Direktur Jenderal Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan tinggi Kemenristek Dikti tentang penyelenggaraan Program Profesi Insinyur Bidang Kehutanan.

KLIK INI:  3 Stasiun Kereta Ini Terapkan Stasiun Ramah Lingkungan
Profesi Insinyur dan pembangunan berkelanjutan

Rektor IPB University, Prof. Dr.  Arif Satria, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada Sabtu 25 Juli 2020 merupakan acara Pengukuhan Insinyur Angkatan I sekaligus launching Program Profesi Insinyur IPB.

Semua lulusan adalah dari jalur Rekomendasi Pembelajaran Lampau (RPL) dan lulusan Angkatan I ini diharapkan menjadi SDM yang mendukung pelaksanaan Program Profesi Insinyur jalur reguler.

Terkait dengan bidang kehutanan, Prof. Arif dalam kesempatan ini secara singkat menyampaikan tentang inovasi smart forestry yang telah dihasilkan yaitu Fire Risk System  yang merupakan sistem yang bisa memprediksi kebakaran hutan enam bulan sebelum kejadian.

“Kita tidak cukup hanya mengetahui pohon, kita harus mengetahui hutan, saat ini berbagai variabel begitu tali-temali sehingga kita tidak bisa menyelesaikan masalah hanya dengan single variabel. Kita harus mengikuti tatanan baru dan kompleksitas yang ada sehingga pemahaman teradap ekosistem itu menjadi sebuah keniscayaan,” tutur Prof. Dr. Arif.

Hadir juga dalam kesempatan ini Prof. Ir. Nizam M.Sc, Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan bahwa

Pembangunan ke depan diharapakan merupakan pembangunan yang inklusif, ramah dengan lingkungan dan berkelanjutan.

KLIK INI:  Ratusan Lahan Terbakar di Kalimantan Barat Resmi Disegel

“Kunci dari itu semua adalah para insinyur yang dihasilkan dari perguruan tinggi bersama dengan PII dan masyarakat profesi sehingga yang dihasilkan adalah insinyur-insinyur yang unggul dan berbudaya,” ujar Prof. Nizam.

Disamping itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia, Dr. Ir. Heru Dewanto, dalam acara pengukuhan profesi insinyur ini menyampaikan bahwa lima tahun terakhir ini telah mencapai lompatan infrastruktur daya saing Indonesia meningkat dengan signifikan dan Indonesia diprediksi oleh banyak pihak akan menempati posisi 5, 6 dan 7 dari kekuatan ekonomi dunia.

Di masa pandemi saat ini, para Insinyur diharapkan tetap dapat mempertahankan capaian melalui lompatan infrastruktur tersebut karena infrastruktur merupakan pondasi bagi daya saing di semua sektor ekonomi.

Menutup sambutannya, Menteri Siti mengharapkan Pengukuhan Insinyur Profesional ini mampu mendukung akselerasi Program Profesi Insinyur yang sangat strategis di era persaingan global.

Sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa seluruh elemen bangsa harus dapat melakukan perubahan dan melakukannya secara cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan merespon perkembangan persaingan dunia.

Program Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi keinsinyuran yaitu Profesi Insinyur yang andal dan profesional yaitu mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna, hasil guna untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

434 orang yang dikukuhkan terdiri dari 24 orang dari Bidang Keinsinyuran Industri Pertanian, 34 orang dari Industri Keinsinyuran Teknik Pertanian dan 376 orang dari Bidang Keinsinyuran Teknik Kehutanan.

KLIK INI:  Daerah Aliran Sungai Perlu Dikelola Secara Berkelanjutan