Klikhijau.com – Dalam buku antologi puisi “kota kekasih” Syahriar Tato menulis 48 puisi. Semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dimuat dibuku yang sama, jadi jumlahnya menjadi 96 puisi. Isinya merekam perjalan seorang Syariar ketika menjelajah ke bebagai negara di dunia.
Di antara 48 puisi itu, banyak memotret perihal alam di negara yang dikunjungi. Namun, ketika berada di Turki, Syahriar banyak menulis tentang Turki.
Puisi-puisi tentang turki itu, terdapat 3 puisi yang menggunakan banyak diksi salju. Sepertinya ketika penulis berada di Turki, salju sedang turun.
Salju merupakan salah satu kejadian alam yang banyak menginspirasi para sastrawan. Salju berbentu padat air. Ia jatuh ke bumi dari awan atau atmosfer yang telah membeku menjadi kristal padat dan seperti hujan yang menutupi secara permanen atau sementara, sekitar 23 persen) dari seluruh permukaan bumi, (Wikipedia).
Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas yang jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya
Perihal buku Kota Kekasih, buku ini berisi puisi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sehingga puisi-puisi di dalamnya menjadi dwibahasa atau dua bahasa, yakni Inggris dan Indonesia, berikut puisinya yang berkisah tentang salju:
Di Tenga Badai Salju
Dalam geliat petang
Sebongkah bola salju
Seperti mutiara jatuh
Pecah berhamburan
Badai salju yang dingin
Daun pintu gemeretak bergetar
Pecah dalam dingin
Burung-burung camar salju
Hidup tanpa sarang
Mati tanpa kuburan
Bursa-turki, Maret 2005
In The Middle of Snowstrorm
In stretch of afternoon
A snowball
Falls like pearl
Break and scatter
Cool snowstorm
The door is trembling and cracking
Break and chill
Birds of snow gull
Live without nest
Die without grave
Bursa-Turkey, March 2005
Turki
Ketika bayi
Matamu bening
Seperti kedalaman laut hitam
Tak terbatas
Ketika belia
Dadamu seladang salju
Temat cemara salju menukkikan birahi
Ketika dewasa
Wujudmu karang Bosphorus
Dimana laut pecahkan gelombang
Ketika renta,
Wajahmu malam tanpa gemintang
Dimana angin melabuhkan senyap
Istanbul, Maret 2005
Turkey
When a baby
You have a bright eye
Like the depth and unlimited
Of black sea
When a youth,
Your chest like a snow farm
Spot of snow gull swoop the lechery
When adult,
You excist like a coral reef af Bosphorus
Where sea solve the wave
When get old
Your face looks like night without stars
And the wind pull down loneliness
Istanbul, March, 2005
Setelah Hujan Salju
Hujan turun
Salju pun turun
Angi mati arah
Gadis-gadis mediteranian
Gelas busana warna-warni
Di bawah dinginnya sinar mentari
Anak-anak Kurdi
Berwajah Asia-eropa
Memburu bianglala
Di tengah padang salju
Siapakah yang menoreh
Warna pucat pasi di bukit beku sana
Adakah seseorang
Mati sejarah
Di tengah turbulensi kultur mediteranian
Bursa-Turki, Maret 2005
After Snow Falls
Rain falls
Snow even also falls
Wind loose in direction
Mediteranian girls
Perform the colour dress
Beneath cold of sunshine
Kurdis kids
In Asia-Europe face
Chasing rainbow
In the middle of snow field
Who painted the pale color
On the frost hill over there?
Is there any body
Dead by history
In the middle of Mediteranian culture turbulance
Bursa-Turkey, March 2005