Menikmati Pepuisi Syahriar Tato tentang Salju dalam Dua Bahasa

oleh -271 kali dilihat
Musim Salju Tidak Selamanya Indah, Ia Menyimpan Kecemasan
Salju menutupi mobil/foto-Ist

Klikhijau.com – Dalam buku antologi puisi “kota kekasih” Syahriar Tato menulis  48  puisi. Semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan dimuat dibuku yang sama, jadi jumlahnya menjadi 96 puisi. Isinya merekam perjalan seorang Syariar  ketika menjelajah ke bebagai negara di dunia.

Di antara 48 puisi itu, banyak memotret perihal alam di negara yang dikunjungi. Namun, ketika berada di Turki, Syahriar banyak menulis tentang Turki.

Puisi-puisi tentang turki itu, terdapat 3 puisi yang menggunakan banyak diksi salju. Sepertinya ketika penulis berada di Turki, salju sedang turun.

Salju merupakan salah satu kejadian alam yang banyak menginspirasi para sastrawan. Salju berbentu padat air. Ia jatuh ke bumi dari awan atau atmosfer  yang telah membeku menjadi kristal padat dan seperti hujan yang menutupi secara permanen atau sementara, sekitar 23 persen) dari seluruh permukaan bumi, (Wikipedia).

KLIK INI:  Menakar Seduhan Kopi untuk Ayah

Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas yang jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk, putih, dan seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari kesemuanya

Perihal buku Kota Kekasih, buku ini berisi puisi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, sehingga puisi-puisi di dalamnya menjadi dwibahasa atau dua bahasa, yakni Inggris dan Indonesia, berikut  puisinya yang berkisah tentang salju:

 

Di Tenga Badai Salju

 

Dalam geliat petang
Sebongkah bola salju
Seperti mutiara jatuh
Pecah berhamburan

Badai salju yang dingin
Daun pintu gemeretak bergetar
Pecah dalam dingin

Burung-burung camar salju
Hidup tanpa sarang
Mati tanpa kuburan

Bursa-turki, Maret 2005

In The Middle of Snowstrorm

 

In stretch of afternoon
A snowball
Falls like pearl
Break and scatter

Cool snowstorm
The door is trembling and cracking
Break and chill

Birds of snow gull
Live without nest
Die without grave

Bursa-Turkey, March 2005

KLIK INI:  Pohon Kenangan Ibu

Turki

 

Ketika bayi
Matamu bening
Seperti kedalaman laut hitam
Tak terbatas

Ketika belia
Dadamu seladang salju
Temat cemara salju menukkikan birahi
Ketika dewasa
Wujudmu karang Bosphorus
Dimana laut pecahkan gelombang

Ketika renta,
Wajahmu malam tanpa gemintang
Dimana angin melabuhkan senyap

Istanbul, Maret 2005

Turkey

 

When a baby
You have a bright eye
Like the depth and unlimited
Of black sea

When a youth,
Your chest like a snow farm
Spot of snow gull swoop the lechery

When adult,
You excist like a coral reef af Bosphorus
Where sea solve the wave

When get old
Your face looks like night without stars
And the wind pull down loneliness

Istanbul, March, 2005

KLIK INI:  Anak Kecil dalam Hujan

Setelah Hujan Salju

 

Hujan turun
Salju pun turun
Angi mati arah

Gadis-gadis mediteranian
Gelas busana warna-warni
Di bawah dinginnya sinar mentari

Anak-anak Kurdi
Berwajah Asia-eropa
Memburu bianglala
Di tengah padang salju

Siapakah yang menoreh
Warna pucat pasi di bukit beku sana

Adakah seseorang
Mati sejarah
Di tengah turbulensi kultur mediteranian

Bursa-Turki, Maret 2005

After Snow Falls

 

Rain falls
Snow even also falls
Wind loose in direction

Mediteranian girls
Perform the colour dress
Beneath cold of sunshine

Kurdis kids
In Asia-Europe face
Chasing rainbow
In the middle of snow field

Who painted the pale color
On the frost hill over there?

Is there any body
Dead by history
In the middle of Mediteranian culture turbulance

Bursa-Turkey, March 2005

KLIK INI:  6 Puisi Presiden Malioboro “Umbu Landu Paranggi” yang Bernapas Alam