Intip Aksi Alumni IKAMAYA Merayakan Hari Lingkungan Hidup di Ruteng NTT

oleh -366 kali dilihat
Intip Aksi Alumni IKAMAYA Merayakan Hari Lingkungan Hidup di Ruteng NTT
Penanaman pohon di Golo Lusang, Minggu (5/6/2022) - Foto: Ist

Klikhijau.com – Dalam rangka Memperingati Hari Lingkungan Hidup, yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2022 tahun ini dan Pencanangan Tahun Pariwista Holistik oleh Keusukupan Ruteng, Alumni IKAMAYA (Ikatan Keluarga Mahasiswa Yogyakarta)  melakukan aksi peduli Lingkungan dengan Kegiatan penanaman pohon.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah  edukasi bagi orang muda Katolik Pax Cristy Paroki Kristus Raja Mbaumuku, melalui gerakan menanam pohon di sekitar lingkungan Gereja Paroki Kristus Raja Mbaumuku, Minggu (5/6/2022).

Romo Pastor Paroki  Ardus Noveri,Pr dalam sambutannya meyambut baik dan memberikan apresiasi atas ide dan gagasan yang disampaikan keluarga besar alumni IKAMAYA.

Dikatakanya, alumni IKAMAYA telah memberikan teladan serta contoh yang baik bagi umat paroki Kristus Raja Mbaumuku secara khusus Mudika Pax Cristy.

“Selain merayakan hari lingkungan hidup, kegiatan ini juga mendukung dan mensukseskan program keuskupan Ruteng yaitu pencanangan tahun pariwisata holistik,” ungkapnya.

KLIK INI:  Perkuat Persaudaraan Rimbawan, BBKSDA Sulsel Gelar Aksi Lingkungan di Losari

Selanjutnya perwakilan Alumni Yuvens Janggat dan Yohanes Sentis memberikan beberapa rencana kerjasama kedepan tentang lingkungan.

Yuvens dalam kesepatan itu mengatakan, alumni IKAMAYA siap berkoraborasi dengan orang muda dan umat paroki Kristus Raja Mbaumuku dalam kegiatan pengolahan sampah.

Kegiatan tersebut, katanya yaitu pelatihan kreatif seni pengolahan sampah-sampah rumah tangga yang tidak terpakai, yang akan didampingi langsung oleh Alumni IKAMAYA.

Tujuanya, lanjut Yuvens agar dapat memberikan kontribusi bagi orang muda dan umat serta bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Dijelaskannya, pelatihan pengelolaan sampah dapat membantu masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti membuat kompos dengan menggunakan metode komposting.

ikamaya
Penanaman Pohon di Paroki Kristus Raja Mbaumuku, Minggu (5/6/2022) – Foto: Ist
KLIK INI:  Kelompok Perempuan Waifuna Lakukan Buka Sasi di Kampung Kapatcol Raja Ampat

Yuven menjelaskan, metode komposting merupakan teknik menghasilkan kompos yang digunakan sebagai pupuk maupun penguat struktur tanah. Komposting bermanfaat untuk mempercepat proses degradasi bahan organik dengan bantuan mikroba.

“Dengan adanya pembinaan tentang sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos, maka akan mengurangi volume sampah rumah tangga yang sekarang ini semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk,” jelasnya.

Ia menambahkan, pelatihan sangat penting bagi orang muda umat secara keseluruhan. ” Kesadaran harus ditingkatkan, masyarakat harus sadar, kalau buang sampah sembarangan bisa berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain. Namun jika dibuang pada tempatnya, maka sampah bisa kita manfaatkan menjadi pupuk dan menjadi pernak pernik yang memiliki nilai seni yang tinggi,” ungkapnya.

Dikatakannya, semua pihak sepakat, jika Kota Ruteng harus menjadi kota molas (Cantik), bersih dan sehat. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah (Dinas Lingkungan Hidup) semata.

“Tugas kita semua, pemerintah masyarakat atau siapa saja yang ada di Manggarai ini, untuk menjaga kebersihan, dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Itu saja,” tegas Yuvens.

Terkait penanaman pohon, Yuvens menjelaskan bahwa alumni IKAMAYA tetap berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan penanaman pohon. “Tujuannya untuk merawat relasi antara manusia dan bumi serta mengantisipasi perubahan iklim,” jelasnya.

KLIK INI:  Aksi Adik Bintang untuk Lingkungan di Hoshizora Forum #21, Belajar dari Alam

Sementara itu Yohanes Sentis memaparkan, bahwa selain mennaam pohon dalam wilayah gereja paroki Kristus Raja Mbaumuku, alumni IKAMAYA juga menanam pohon di wilayah Golo Lusang. “Alumni IKAMAYA tanam pohon di gereja Mbaumuku dan Golo Lusang,” katanya.

Menurutnya,  Golo Lusang merupakan wilayah peresapan air dan mata air. Wilayah tersebut, kata Sentis, perlu ditanami berbagai jenis pohon, dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim sehingga mampu menjaga depet air untuk wilayah Kota Ruteng.

“Jenis tanaman atau pohon yang ditanaman seperti pohon ara, salam, palem, pucuk merah dan flamboyan. Semuanya merupakan kontribusi dari Alumni IKAMAYA,” ungkapnya.

Sentis berharap, semua pihak harus bekerjasama dan bergerak bersama, agar kegiatan penanaman pohon terus digencarkan. “Tanam pohon untuk mengantisipasi perubahan iklim,” tutupnya.

KLIK INI:  WALHI Menilai Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah Laut Sawu Inkonstitusional