Apakah di TPS Anda Ada Tempat Sampah?

oleh -1,183 kali dilihat
Apakah di TPS Anda Ada Tempat Sampah?
Ilustrasi buang sampah/foto-beritasampit.co.id
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Sudah mencoblos? Pastikan Anda telah menggunakan hak suara di bilik suara. Apapun pilihannya adalah rahasia dan kebebasan masing-masing.

Saya mencoblos agak terlambat karena harus menuntaskan beberapa hal terlebih dulu. Risikonya yah harus antri panjang dan menunggu lama. Panas pula.

Sembari  menunggu panggilan, saya memperhatikan sampah plastik berserakan di mana-mana. Banyak sekali. Warga yang menunggu, berbelanja ria minuman kemasan dan makanan ringan.

Sampahnya meluber sembarangan. Rupanya Tempat Pengumutan Suara (TPS), tempat saya mencoblos tak ada tempat sampah. Gawat! Warga bebas melempar sampahnya di mana-mana.

KLIK INI:  Terbayang, Sampah Kampanye Kira-Kira Akan Meluber ke Mana?

Selama kurang lebih dua jam, tak satupun orang yang peduli dengan pemandangan ini. Mungkin orang berasumsi bahwa setelah pencoblosan selesai ada panitia yang akan membersihkan. Atau berpikir akan ada petugas kebersihan yang bertugas memungut sampah.

Atau bisa jadi mereka berpikir bahwa soal sampah urusan belakangan, yang penting acara selesai dulu. Nah, begitulah kebiasaan yang membudaya dalam masyarakat. Mendarah daging pada banyak orang.

Kita tidak terbiasa tertib dan bertanggungjawab pada lingkungan. Kita selalu merasa bahwa ada pihak lain yang bertanggungjawab terhadap apa yang kita lakukan.

Ini mungkin dianggap sepele, tetapi perilaku tak tertib buang sampah adalah cerminan hati kita dalam memperlakukan lingkungan. Padahal, apa salahnya bila di setiap TPS ada tempat sampah.

Selain demi kebersihan dan kenyamanan, cara ini juga dapat mendidik masyarakat dan anak-anak untuk terbiasa buang sampah di tempatnya.

KLIK INI:  Parongpong, Menyulap Spanduk Sisa Kampanye Menjadi "Trash Bag"
Dimulai dari hal kecil

Jadi, membiasakan menaruh tempat sampah pada kegiatan dan keramaian adalah satu upaya edukasi. Guru besar Jurusan Pengelolaan Udara dan Limbah Institut Teknologi Bandung Prof. Dr. Ir. Enri Damanhuri juga mengakui bahwa sampah plastik sudah merupakan masalah lama dan edukasi harus terus dilakukan (Kompas, 2018).

Itu bisa dimulai dari diri sendiri kata Prof Enri, setidaknya dimulai dengan perilaku membuang sampah makanan misalnya saat kita berada di sebuah acara.

Faktanya, kata Prof. Enri, masyarakat cenderung manja dan setelah makan hanya menaruh piring makanan tanpa membuang sisa makanannya.

“Kalau di negara lain kita tinggal di apartemen, kalau tidak memilah sampah, tetangga sebelah bisa marah jadi terpaksa melakukan. Kalau di sini, semua enggak melakukan ya kita enggak lakukan,” tuturnya

Oleh sebab itu, kita harus memulai dari hal kecil dan mungkin sepele. Tetapi, bisa berdampak positif dan baik bagi kita dan lingkungan. Seperti kata pepatah: biasakanlah hal benar, bukan membenarkan hal biasa!

Hal kecil dan sepele mempengaruhi karakter kita. Semua kembali pada diri, bersiapkah kita memulai kebiasaan kecil demi bumi?

Selamat berpesta, jangan lupa buang sampah di tempatnya!

KLIK INI:  Bagi Nadia, Memungut Sampah Adalah Bakti Cinta