Pola Makan Sehat Membantu Atasi Depresi, Benarkah?

oleh -139 kali dilihat
Pola Makan Sehat Membantu Atasi Depresi, Benarkah?
Pola makan sehat/Foto-mncupdate.com

Klikhijau.com – Makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran dapat membantu orang dewasa mengurangi gejala depresi yang dialaminya. Hal tersebut lebih baik daripada makan makanan olahan dan sarat gula.

Begitulah yang dikatakan sebuah studi awal yang ditulis Nicoletta Lanese di Livescience. Namun, tidak semua orang yakin bahwa itu dapat dijadikan pengobatan untuk depresi secara utuh.

Dari sebuah penelitian baru yang diterbitkan 9 Oktober dalam jurnal Plos One, para ilmuwan masih tidak bisa mengatakan apakah makan buah – buahan dan sayuran membantu memperbaiki gejala depresi lebih dari satu “pil dummy”.

Penelitian sejak lama mengaitkan makan sehat, khususnya buah-buahan, sayuran, ikan, dan biji-bijian, dengan risiko depresi yang berkurang. Penelitian yang dimaksud itu di terbitkan pada tahun 2013 di The American Journal of Clinical Nutrition.

KLIK INI:  Waspadai Bahaya Pestisida Buah dan Sayuran! Ini Tipsnya Agar Bersih

Meski data yang ada menunjukkan adanya beberapa hubungan antara kebiasaan makan yang buruk dengan depresi. Tapi tidak jelas apakah ada hubungan “sebab-akibat” antara keduanya.

Begitu kata Ana Ojeda, seorang psikolog klinis berlisensi di Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami.

Artinya, penelitian yang ada sebelumnya tidak menawarkan bukti bahwa makan sehat dapat mengurangi gejala depresi.

Untuk membuktikannya, para ilmuwan perlu menguji kebiasaan diet dengan melakukan uji coba terkontrol secara acak.

Setelah tiga minggu, tingkat depresi kelompok diet turun dalam kisaran normal. Mereka juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam suasana hati mereka.

Tiga bulan setelah studi berakhir, para peneliti menindaklanjuti penelitiannya dengan 33 peserta. Hasilnya menunjukkan, suasana hati mereka tetap ceria – setidaknya mereka yang mempertahankan kebiasaan makan sehat.

KLIK INI:  Bagaimana Hubungan Antara Kecemasan dan Kemarahan?
Kekurangan dalam penelitian

Ojeda optimis dengan hasil studi ini. Tetapi perlu dicatat bahwa penelitian ini mungkin hanya mewakili sebagian kecil pasien penderita depresi.

Apakah intervensi makan sehat ini mengurangi depresi secara umum, atau hanya pada remaja dengan temperamen mudah yang dapat mematuhi rencana?

“Kami mungkin menemukan bahwa anak–anak dengan kasus yang lebih kompleks, tidak memberi efek yang sama dengan diet alternatif tersebut”, kata Ojeda.

Menurut peneliti, ada kesulitan dalam menentukan kontrol aktif yang tepat. Namun, mereka menegaskan bahwa perubahan peringkat depresi masih menunjukkan jika perubahan pola makanlah yang menyebabkan depresi.

Marc Molendijk, seorang neuropsikolog klinis di Leiden University Belanda menemukan kekurangan dalam penelitian ini.

Menurut studi pada 2018 yang terbit di jurnal Frontiers in Psychiatry, 8 dari 9 pasien mungkin mengalami pengurangan gejala yang sama dari pil dummy atau obat antidepresan secara praktis.

Tidak ada salahnya untuk makan sehat, tetapi penderita depresi harusnya tidak berharap disembuhkan dengan sayuran hijau dan biji-bijian tidak terbukti secara ilmiah.

Terlebih lagi, si penderita mungkin menyalahkan diri mereka sendiri karena mengabaikan pola makan sehat.

KLIK INI:  Tak Hanya Tingkatkan Vitalitas Pria, Ini Manfaat Lain Tanaman Pasak Bumi