Perihal Sampah Organik, HAKLI Makassar Sebut Perlu Dukungan Penguatan dari Pemerintah

oleh -433 kali dilihat
Perihal Sampah Organik, HAKLI Makassar Sebut Perlu Dukungan Penguatan dari Pemerintah
Ketua HAKLI Kota Makassar mendampingi Ketua HAKLI Sulsel, Ketua MTS, Kapolsek Manggala dan Kepala Cabang PT Mitra Hijau Asia Makassar saat penanaman pohon di HPSN Manggala - Foto: Ist

Klikhijau.com – Suara dari Manggala Galang Komitmen Tuntas Mengelola Sampah Berakelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, dimeriahkan puluhan komunitas yang melibatkan ratusan orang dengan pesan menarik untuk masa depan bumi.

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonsesia (HAKLI) Makassar turut menjadi bagian dari Kolaborasi 20-an komunitas Minggu pagi (26/02). Meski diguyur hujan, tak menyurutkan antusias para pemerhati lingkungan memadati sisi persimpangan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Bukan hanya lintas komunitas namun juga lintas generasi.

Tampak petisi membentang yang secara umum petisi diartikan sebagai pernyataan terhadap pemangku kewenangan untuk mengambil tindakan atas masalah yang ada dengan solusi.

Masalah khusus yang dialami Manggala bukan hanya banjir yang hampir tak pernah luput dari sorotan media, tapi juga persoalan sampah sehingga terus digalakkan masyarakat di Manggala tidak dengan mengeluhkannya tapi melalui aksi nyata. Seperti yang dilakukan Komunitas Manggala Tanpa Sekat (MTS) dengan produksi Eco Enzyme sebagawai wujud nyata memberikan solusi dengan mengurangi beban TPA.

KLIK INI:  Anggota DPRD Kota Makassar Apresiasi Upaya Nyata Warga Manggala Kelola Sampah

Komitmen HAKLI Kota Makassar

Momentum HPSN 2023 kali ini berhasil menyimpul ratusan orang yang membubuhkan tanda tangan dalam Petisi Galang Komitmen Tuntas Mengelola Sampah Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat. Ini satui bentuk komitmen dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan berbasis warga.

Produksi Eco Enzyme oleh komunitas MTS yang sudah banyak di distribusikan ke petani alami di beberapa kabupaten seperti Takalar dan Bulukumba, searah dengan program yang juga digalakkan Hakli Makassar.

“Gerakan yang didorong oleh HAKLI Makassar selama ini, salah satunya adalah pengelolaan sampah organik, mulai dari melakukan workshop pengelolaan sampah organik dengan sistem eco enzym kepada pengurus dan anggota HAKLI Makassar. Kemudian kita melakukan kerjasama dengan organisasi dan komunitas pemerhati lingkungan untuk mendorong aksi kolaborasi untuk masyarakat khususnya di Manggala,” jelas M. Sullam Fatwa, Ketua HAKLI Makassar

Selain itu, Menurut Sullam, Lorong Wisata (Longwis) di Makassar dapat diintegrasikan aktivitas pengelolaan sampah yang dapat mendorong nilai ekonomi.

“Longwis dan lorong sehat merupakan salah satu program pemerintah kota Makassar yang sangat baik dan merupakan program yang bsa kita jadikan program kolaborasi dengan berbagai organisasi, kominitas, stakeholder, untuk melakukan aksi nyata terutama pemberdayaan masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengelola sampahnya dengan baik tentunya menjadikan sampah bernilai ekonomi,” tambahnya.

KLIK INI:  Komitmen Ekologis di Rimbun Bambu Longwis Manggala Permai

Lebih jauh Sullam, mengutarakan salah satu program Hakli ke depannya akan melakukan kolaborasi pemberdayaan masyarakat yang dikemas dengan istilah kampung sanitasi di Longwis.

“Kami dari Hakli Makassar telah berkomitmen dan merupakan  tanggungjawab kami sebagai anggota organisasi profesi untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, terkait kesehatan lingkungan. Kami berharap kedepan ada dukungan penuh dari pemerintah, lintas sektor, dan seluruh masyarakat untuk bersama-sama meciptakan kondisi lingkungan sehat,” harap Sullam.

Menurutnya, produk Eco enzyme merupakan salah satu solusi untuk mereduksi sampah organik juga memiliki banyak manfaat.

Perlu dukungan pemerintah

“Sehingga kami khususnya HAKLI Makassar sangat berharap kepada seluruh stakeholder dan pemerintah Kota Makassar  untuk bisa mendukung perogram ini. Salah satunya adalah dukungan dari pemerintah untuk menggalakkan mulai dari tingkat RT RW, kelurahan, kecamatan, untuk bersama-sama mengelola sampah organik, diantaranya menjadi produk ecoenzim,” tegasnya.

Sullam Fatwa, menegaskan kembali kondisi Makassar yang memiliki masalah lingkungan sangat kompleks.

“Sehingga menjadi perhatian kita semua untuk menjadikan kondisi lingkungan yang sehat. Salah satu contoh perhatian kita terhadap kondisi lingkungan di Makassar adalah persoalan pengelolaan sampah. Masalah sampah harus dikelola dengan baik sehingga kita dapat mereduksi timbulan sampah yang masuk ke TPS Tamangapa,” beber Sullam.

Program kolaborasi HPSN Tahun ini yang dipusatkan di Manggala bersama Klikhijau.com dan Komunitas Manggala Tanpa Sekat serta puluhan komunitas lainnya, lanjut Sullam, merupakan salah satu contoh program yang bisa dikembangkan oleh teman-teman Hakli kabupaten / kota khususnya di Sulsel.

“Bahwa berkolaborasi merupakan salah satu upaya yang sangat baik untuk bisa bekerjasama menuntaskan masalah lingkungan,” pungkasnya.

KLIK INI:  Kolaborasi Puluhan Komunitas, HPSN 2023 Akan Digelar Berbasis Warga di Antang