Mewaspadai 6 Dampak Buruk dari Asap Api

oleh -23 kali dilihat
Asap Karhutla Dipastikan Tidak Menyusup ke Malaysia
Asap karhutla/foto-cakrawalanews.co

Klikhijau.com – Asap api hadir dari sesuatu yang terbakar. Entah disengaja atau tidak. Ketika yang terbakar luas dan banyak, maka asapnya pun akan banyak.

Selama ini asap api yang selalu dikhawatirkan asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Asap dari karhutla sangat mengganggu karena jumlahnya bisa tak terhitung dan berlangsung lama.

Asap api adalah campuran kompleks dari polutan udara yang dihasilkan ketika bahan organik di pepohonan dan vegetasi lainnya terbakar. Ini mengandung partikel padat dan gas.

Saat terjadi kebakaran khususnya karhutla, maka akan mendatangnya banyak dampak buruk, baik kesehatan, ekonomi maupun lingkungan.

KLIK INI:  Mewaspadai Dampak Peningkatan Kepunahan Tumbuhan Terhadap Kesehatan Manusia

Asap kebakaran hutan juga dapat berdampak pada iklim. Aerosol dalam asap dapat memiliki efek pendinginan dengan memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa dan pemanasan dengan menyerap panas, efek bersihnya bergantung pada keseimbangan antara keduanya.

Karbon hitam atau jelaga dalam asap api adalah penghangat yang sangat kuat dan dapat berkontribusi pada pencairan yang dipercepat saat mendarat di salju dan es dan menggelapkan permukaannya.

Efek asap api dapat berkisar dari iritasi mata dan saluran pernapasan hingga gangguan yang lebih serius, termasuk penurunan fungsi paru-paru, bronkitis, eksaserbasi asma, dan kematian dini. Yang paling berisiko adalah individu dengan penyakit jantung atau paru-paru, warga lanjut usia, dan anak-anak.

Berikut ini beberapa dampak dari asap api:

  • Senyawa organik yang mudah menguap (VOC)

Ini adalah kelompok besar bahan kimia yang mencakup banyak senyawa berbeda, beberapa di antaranya dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa VOC, seperti benzena dan formaldehida, diketahui bersifat karsinogenik.

KLIK INI:  Jenis dan Tips Mengatasi Polusi Cahaya, si Pembawa Bahaya dalam Terang
  • Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH)

Senyawa ini dilepaskan ketika kayu dan bahan organik lainnya dibakar. Beberapa PAH diketahui bersifat karsinogenik.

Karsinogenik merupakan zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Zat karsinogenik ini dapat ditemukan pula pada obat-obatan, virus, bahan kimia, hingga sinar radiasi. Jadi, zat ini tidak hanya ditemukan  pada makanan pemicu kanker saja.

  • Materi partikulat (PM)

Asap dari kebakaran hutan kaya akan partikel. Ini adalah partikel kecil yang tersuspensi di udara. PM2.5, khususnya, merupakan masalah kesehatan karena partikel ini cukup kecil untuk terhirup jauh ke dalam paru-paru.

Mereka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti masalah pernapasan (ispa), serangan jantung, dan stroke.

KLIK INI:  4 Manfaat Tanaman Hias Bagi Kesehatan, Poin Terakhir Menakjubkan!
  • Karbon monoksida (CO)

CO merupakan gas beracun yang dilepaskan saat kayu dan bahan organik lainnya saat terbakar. Dalam konsentrasi tinggi, dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan kebingungan. Dalam konsentrasi yang sangat tinggi, itu bisa mematikan.

  • Nitrogen oksida (NOx)

Gas-gas ini dihasilkan selama proses pembakaran dan dapat bereaksi dengan zat lain di atmosfer untuk menciptakan ozon dan polutan lainnya.

  • Ozon

Meskipun tidak langsung dipancarkan dalam asap, ozon dapat terbentuk ketika nitrogen oksida dan senyawa organik yang mudah menguap yang bereaksi dengan adanya sinar matahari. Asap api dapat menipiskan ozon, sehingga Bumi akan terasa lebih panas.

KLIK INI:  10 Fakta Singkat tentang Kebakaran Hutan