Menarik, BRIN Kembangkan Varietas Baru Sorgum di Maros untuk Bioetanol

oleh -45 kali dilihat
Pangan Lokal, Solusi Atasi Krisis Pangan Akibat Dampak El Nino
Sorgum - Foto:Ist

Klikhijau.com – Sorgum atau garai merupakan tanaman serbaguna. Tanaman dari famili Poaceae ini dapat digunakan sebagai pakan ternak, sumber pangan, dan bahan baku industri.

Walaupun bukan merupakan tanaman asli tropis, sorgum dapat beradaptasi baik di Indonesia. Karena itu  tanaman dari genus Poales ini berpotensi dikembangkan di Indonesia.

Tanaman ini dapat diolah menjadi tepung pengganti tepung gandum (terigu). Sehingga pengembangannya dapat menunjang diversifikasi pangan yang dapat diproduksi secara lokal.

Sorgum memiliki beberapa, di antaranya varietas Numbu,  varietas Kawali,  varietas Pahat,  varietas Samurai,  varietas Samurai 2, varietas Super 1, varietas Super 2, dan varietas Suri.

KLIK INI:  4 Tujuan Tak Terduga Festival Generasi Muda Cinta Lingkungan

Dilansir dari Antara, 8 Januari 2024 saat ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan varietas baru sorgum, yakni sorgum manis.

Sorgum ini memiliki kandungan gula tinggi untuk pembuatan bioetanol sebagai bahan bakar rendah emisi.

Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhisthira Nugfraha mengatakan pihaknya menargetkan varietas baru tersebut memiliki kadar gula atau brix di atas 20 persen.

“Syarat sorgum untuk dikonversi menjadi etanol harus punya kandungan gula tinggi,” ujarnya dikutip dari Antara.

Yudhisthira menambahkan, saat ini ada dua varietas sorgum yang beredar di pasaran, yaitu Super 1 dan Bioguma yang memiliki nilai brix sekitar 15 sampai 18 persen. Kedua varietas lama tersebut punya Kementerian Pertanian. Variates ini berbatang kecil, sehingga rentan roboh.

Sedangkan, varietas baru yang sekarang dikembangkan punya brix tinggi mencapai 20 persen, berbatang besar, dan tahan terhadap hama penyakit busuk pelepah.

KLIK INI:  7 Manfaat Sorgum, Baik untuk Jantung hingga Perkuat Daya Tahan Tubuh
Dikembangkan di Gorontalo dan Maros

Proyek riset sorgum varietas baru yang sekarang sedang dikembangkan oleh BRIN berada di Gorontalo dan Maros. Terdapat sekitar 50 galur uji daya hasil pendahuluan sorgum manis.

Dari 50 galur itu ada beberapa galur yang memiliki kadar gula sampai 20 persen dan sudah terseleksi 10 galur untuk dilakukan evaluasi uji data hasil lanjutan.

“Mudah-mudah tahun 2025 bisa dilepas varietas sorgum baru, sekalian nanti plan untuk proses bioetanolnya dibangun di Gorontalo,” kata Yudhistira.

KLIK INI:  Pertemuan Membara dengan Raja-udang Merah Sulawesi

BRIN berkolaborasi dengan perusahaan swasta dalam proyek pengembangan varietas baru sorgum manis tersebut. Perusahaan swasta itu bekerja sama dengan Jepang untuk membangun pabrik bioetanol di Gorontalo.

Hasil panen utama varietas baru sorgum manis nantinya adalah nira dan biomassa untuk bahan bakar alternatif rendah emisi karbon.

“Kalau hanya mengandalkan energi fosil suatu saat akan habis, sehingga perlu alternatif. Tanaman sorgum selain biji untuk pangan, batangnya bisa diolah nira menjadi bioetanol, ampasnya untuk briket bahan bakar,” pungkas Yudhistira.

KLIK INI:  Mengamati Cara Tarsius Bekerja di Alam Membantu Petani