- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Saat ini, pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan sampah plastik secara nasional. Target pengurangan sampah 30% dan penanganan sampah 70% terhadap timbulan sampah pada 2025.
Proses akselerasi penerapan kebijakan ini dilakukan guna mencapai target tersebut. Harapan dapat terpenuhi tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) di Indonesia.
Salah satu langkah untuk mencapai target tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjalin kerjasama dengan Gojek.
Kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Kamis, 8 Agustus 2019 antara KLHK dan Gojek dalam hal edukasi perilaku bisnis, pelayanan, dan konsumsi yang ramah lingkungan.
Inisiatif GoGreener diluncurkan perusahaan Gojek. Di mana fitur GoFood menjadi layanan pertama yang memberikan pilihan untuk tidak menyertakan alat makan sekali pakai. Hal ini berlaki dalam pemesanan di aplikasi serta tas pengantaran yang dirancang khusus untuk mitra driver.
Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar menyampaikan, Gojek merupakan platform teknologi yang telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat.
“Melalui kerja sama ini, KLHK dan Gojek berkomitmen dalam mengimbau kepada masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlangsungan lingkungan. Dimulai dari diri sendiri dan dari lingkup gaya hidup sehari-hari,” ujarnya.
Gaya hidup ramah lingkungan
Melalui inisiatif GoGreener, GoFood meluncurkan inovasi dan solusi yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Pertama adalah fitur pilihan alat makan sekali pakai. Ketika memilih makanan sebelum masuk ke halaman checkout. Pastikan pelanggan untuk tidak mencentang/membeli alat makan sekali pakai di daftar menu makanan yang terdapat di bagian bawah.
GoFood tengah mengembangkan customer journey ini. Sehingga di bulan September nanti fitur ini akan masuk ke dalam halaman checkout untuk kemudahan pengecekan. Seluruh mitra merchant pun diimbau untuk berpartisipasi dalam program ini.
Inovasi kedua adalah tas pengantaran makanan khusus bagi mitra driver. GoFood menyediakan tas pengantaran yang dirancang khusus dengan kompartemen yang lebih luas dan kualitas yang lebih baik dalam menyimpan dan mengantar makanan, baik panas maupun dingin.
Istimewanya, tas ini dapat dilipat ketika driver mengantarkan penumpang sehingga mampu menunjang kinerja driver yang lebih fleksibel.
Partisipasi 1.000 outlet kuliner
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, sebagai bagian dari ekosistem Gojek, penting bagi GoFood untuk ikut mendorong terwujudnya ekosistem bisnis yang ramah lingkungan.
Karenanya, GoFood telah menghadirkan fitur di aplikasi yang memungkinkan pelanggan memilih alat makan plastik secara opsional dan berhasil mengajak hampir 1.000 outlet kuliner untuk berpartisipasi.
“Kami juga menyediakan tas pengantaran makanan untuk mitra driver yang khusus kami rancang. Demi mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Catherine menyampaikan, inisiatif ini merupakan tahap awal yang diharapkan akan terus dievaluasi dan menjajaki inovasi lain dengan skala yang lebih besar.
“Sejak diluncurkan pertengahan Juli, program ini mendapatkan respon yang sangat positif dan menginspirasi kami untuk menghadirkan inisiatif lainnya,” lanjutnya
Katanya lagi, Gojek memiliki banyak wadah berkelanjutan untuk menjangkau mitra merchant maupun driver. Seperti Gojek Wirausaha yang mendukung mitra UMKM kuliner naik kelas dan Bengkel Belajar Mitra (BBM) sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas mitra driver.
Gojek memanfaatkan ruang dan potensi ini dan bekerja sama dengan organisasi lingkungan yaitu Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), PlastikDetox, dan WWF-Indonesia.
“Gojek mengajak mitra UMKM, mitra driver, dan konsumen kami untuk sadar akan pentingnya mengadopsi gaya hidup dan operasional bisnis yang lebih ramah lingkungan. Gojek meluncurkan inisiatif yang kami beri nama GoGreener ini,” ungkap Catherine.
Menanggapi hal tersebut Novrizal mengatakan, pemerintah terus menyempurnakan kebijakan yang berwawasan lingkungan. Masyarakat pun harus ikut bergerak, apalagi saat ini sudah semakin mudah dengan inisiatif sadar lingkungan yang difasilitasi oleh teknologi.
“Kami mendukung Gojek sebagai salah satu perusahaan karya anak bangsa untuk mengembangkan inisiatif GoGreener pada GoFood,” katanya.
Persoalan sampah memang mengkwatirkan. Data KLHK menunjukkan jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 175.000 ton per hari. Jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg.
Dari jumlah tersebut, 15% diantaranya adalah sampah plastik yang berasal dari kemasan makanan dan minuman, kemasan consumer goods, kantong belanja, wadah makanan dan minuman serta pembungkus barang lainnya.