Klikhijau Bagi Gratis 300 Bibit Durian, Warga Kindang Sumbringah

oleh -135 kali dilihat
Klikhijau Bagi Gratis 300 Bibit Durian, Warga Kindang Sumbringah
Pembagian bibit durian secara simbolik oleh Direktur Klikhijau, Anis Kurniawan/Foto-Ist

Klikhijau.com – Betapa sumbringah, Rika memeluk sepohon bibit durian miliknya. Katanya, pohon itu akan ditanam tak jauh dari pekarangan rumahnya. Yah, Rika bersama ratusan warga Desa Kindang Bulukumba, dapat hadiah gratis bibit durian terbaik dari Klikhijau.

Pembagian pohon ini dilakukan dalam kegiatan kemah alam yang digelar di sebuah bukit kecil tempat komunitas “Tanda Baca” bermarkas, Minggu 22 Desember 2019.

Menariknya, acara yang berlangsung selama dua hari ini menjadi pusat perhatian warga Desa Kindang. “Ini pertama kali ada acara seperti ini. Apalagi ada kegiatan seni dan pemberian materi soal lingkungan,” kata Rika usai acara.

Pagi itu, warga Kindang memang berkumpul penuh kegembiraan. Di atas bukit kecil ada tenda-tenda kecil yang berjejer, mereka adalah peserta perkemahan yang menikmati semalam di atas bukit kecil dengan panorama sawah dan perbukitan hijau di sekitarnya.

KLIK INI:  Mantap, Pemuda Ini Menyulap Sampah Kantong Kresek Jadi Pot Bunga Idaman

Momen paling meriah adalah saat nama-nama warga disebut dan dipersilakan mengambil bibit durian. Mereka rela berdiri antri, ada yang memilah-milah bibit yang akan diambilnya.

Ukuran bibit, kesegaran dan jumlah lembaran daunnya jadi barometer. Walau beberapa tak banyak berpikir, bibit diambilnya lalu pergi sebab antrian memang cukup panjang.

Yah, warga Kindang memang antusias sekali di acara ini. Terlebih sebelum pembagian bibit ada acara talkshow mengenai perilaku ramah lingkungan menghadirkan dua narasumber yakni Anis Kurniawan (Direktur Klikhijau) dan Andhika Mappasomba (Sastrawan).

Anis Kurniawan bicara soal tips-tips sederhana dalam menangani beban sampah rumah tangga.

Perilaku buang sampah sembarangan

Di hadapan peserta yang kebanyakan ibu-ibu dan remaja, Anis menyampaikan bahwa masalah krusial saat ini adalah beban sampah dan buruknya perilaku masyarakat.

“Saya mau tanya, sampahnya dibuang kemana bapak, ibu, adik-adik sekalian?” kata Anis.

Para peserta berseru, ada yang mengatakan kalau sampahnya dibuang didekat rumahnya dengan cara ditimbun. Sebagian besar terbiasa membakar sampah. Ada pula yang dengan jujur mengatakan kalau sampahnya di buang ke sungai.

Mendengar jawaban-jawaban itu, Anis langsung bekernyit.

KLIK INI:  Ekspresi Ruang Sunyi, Bukti Cinta Pada Bumi di Tengah Covid-19

“Masyaallah, apakah tidak ada pihak yang datang menjemput sampahnya? Apakah bapak/ibu tahu kalau beberapa jenis sampah itu bernilai uang? Apakah bapak, ibu tahu kalau sampah plastik itu berbahaya pada kesehatan jika dibakar?” Serentak seluruh peserta menjawab, “tidak……….!”

Anis lalu menjelaskan, betapa berbahayanya sampah plastik saat dibakar. Ia juga mengajak warga untuk tidak membuang sampahnya sembarangan terutama tidak membuang sampah di sungai.

Untuk jangka panjang, Anis berharap ada kebijakan khusus dari pemerintah desa soal penanganan sampah plastik.

“Tetapi yang terpenting adalah bagaimana bapak, ibu semua mulai saat ini sama-sama menjaga lingkungan agar bumi kita tetap lestari,” jelasnya di hadapan warga.

Pembagian pohon produktif klikhijau sudah digelar beberapa kali di daerah.

“Ini penting agar masyarakat semakin berminat menanam dan merasakan langsung manfaatnya. Menanam adalah cara terbaik untuk kita memeluk alam,” kata Irhyl R Makkatutu, ketua panitia kegiatan.

KLIK INI:  Kafe Sawah, Tempat Ngopi Penuh Sensasi di Baturapa, Bulukumba