Klikhijau.com – Sampah kantong kresek memang paling menyebalkan. Setiap harinya, sampah jenis ini menggurita seiring aktivitas konsumsi masyarakat yang tinggi.
Lihat saja, betapa banyak kresek yang terbuang setiap harinya, sebagian terhempas di jalanan, sebagian lagi mengapung di lautan.
Data dari World Economic Forum menyebut, ada 150 juta ton sampah plastik yang terlepas bebas ke lautan. Setiap tahunnya, akan bertambah 8 juta ton. Sebuah angka mengerikan bukan?
Faktanya, kantong kresek perlu waktu antara 10 hingga 20 tahun untuk terurai. Jadi, bila tidak ada intervensi khusus pada jenis sampah satu ini, dampak buruknya pada perairan dan ekosistem bisa berbahaya.
Keprihatinan atas hal ini pula yang menginspirasi seorang pemuda di Desa Balang Pesoang Kecamatan Bulukumba Kabupaten Bulukumba berkreasi membuat pot bunga dari kresek.
Namanya Sumardi Yusuf (28). Bermula dari banyaknya kantong kresek yang tergeletak di mana-mana, ia mulai terpikir untuk mencari cara khusus. Demam bunga-bunga yang membuat tingginya kebutuhan warga akan pot akhirnya jadi inspirasinya.
“Ide ini muncul setelah melihat sampah plastik di mana-mana. Apalagi kebanyakan masyarakat setiap harinya menggunakan kantong kresek, tetapi tidak menyadari dampak negatif dari pemakaiannya,” jelas Sumardi bercerita pada Klikhijau akhir pekan lalu.
Ide untuk berkreasi dilakukan pertama kali pemuda desa ini sebulan lalu, tepatnya di awal Oktober 2020. Sumardi mencoba merakit sendiri pot bunga sesuai imajinasinya. Dari tampilannya, pot bunga karya Sumardi tampil unik dan tak lazim.
Warna-warni kresek yang menonjol seolah jadi variasi tersendiri. Bentuknya persegi empat dengan menggunakan lilitan kawat sebagai penopang kantong kresek.
Cara membuat pot dari kresek
Untuk membuat karya unik ini, bahan-bahannya sangat sederhana antara lain limbah kresek, kawat, gunting dan alat seadanya.
Pertama-tama, dibuat rangkanya terlebih dahulu sesuai keinginan. Model rangka model persegi empat setidaknya lebih muda.
Ada dua rangka persegi empat yang dibuat dengan ukuran berbeda. Rangka pertama ukurannya lebih besar, sedangkan rangka kedua lebih kecil dan cocok untuk dimasukkan ke dalam rangka pertama.
Masukkan kantong kresek dengan rapat pada rangka kotak pertama untuk memenuhi bagian bawah atau dasarnya sekira 3 cm. Lalu, masukkan rangka kedua dengan dimensi yang lebih kecil. Isi kembali kresek di sisinya atau di antara dinding rangka pertama dan kedua yang tebalnya sekira 2 atau 3 cm.
Usahakan semua kresek yang dipasang tersusun erat dan rapat dengan warna-warni agar tampilan pot lebih menarik. Setelah itu, masukkan tanaman bunga lalu isi dengan media tanam.
Kelebihan dari pot ini tentu pada daya tahan dan modelnya yang tampil beda.
Hingga saat ini, Sumardi belum memperjual belikan karyanya, ia terus berusaha menyempurnakan kreasinya.
“Rencana ke depan mengembangkan pot bunga ini untuk menjadi usaha yang mendatangkan uang. Sekaligus sebagai satu cara mengantisipasi lonjakan sampah kresek,” pungkasnya.
