Belajar dari Sikap Tenang Warga Jepang Hadapi Teror Corona

oleh -329 kali dilihat
Situasi di Kota Kanazawa, Ishikawa Jepang, tidak semua orang pakai masker-Foto/ Rahma
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Akhir-akhir ini dunia begitu di gemparkan dengan kemunculan sebuah virus yang bernama Novel Corona Virus (2019-nCoV). Apa itu novel corona virus? Mungkin tak perlu lagi dibahas, sebab semua orang sudah mengetahui tentang ini melalui berbagai pemberitaan.

Bahkan semua orang telah mengetahui dari negara mana virus ini berasal dan negara-negara mana saja yang telah terjangkit virus tersebut.

Jepang adalah salah satu negara yang telah terjangkit akibat virus ini. Mari sedikit membahas tentang keadaan di Jepang saat teror corona merambah.

Kebetulan, saya saat ini sedang berada di kota Kanazawa, Ishikawa, dalam rangka studi di Jepang.

Sejak kemunculan virus Corona, kota Kanazawa sempat menjadi gempar. Sebab terdapat salah satu turis asal Cina yang sedang mengikuti tour di Jepang. Dan sempat singgah di kota Kanazawa yang kemudian berstatus positif virus corona.

Setelah berita kabar buruk ini tersebar, diketahui pula bahwa supir yang mengantarkan rombongan tour tersebut ikut positif terjangkit virus corona pula.

KLIK INI:  3 Penyebab Utama Kerusakan Hutan yang Penting Diketahui

Bagaimana situasi di Kanazawa?

Lalu apa yang terjadi dengan keadaan di Kota Kanazawa? Bagaimana dengan harga masker yang sekarang menjadi pemberitaan heboh di Indonesia.

Kabarnya, di Indonesia harga masker melonjak tinggi. Bahkan, di salah satu situs pembelanjaan online, stok masker mulai habis.

Padahal sampai saat ini di Indonesia belum ada pasien yang dinyatakan positif terinfeksi corona virus.

Bagaimana dengan di Jepang? Di Kanazawa sendiri memang mulai sulit menemukan masker di pusat-pusat perbelanjaan. Tetapi penduduk di Kanazawa terlihat lebih tenang dalam menghadapi wabah ini.

Di atas bus, di jalan raya, di pusat perbelanjaan bahkan di kampus yang terdapat banyak mahasiswa asing, terlihat banyak orang berlalu lalang tanpa masker.

Walaupun ada beberapa orang yang menggunakan masker tetapi lebih banyak yang tidak menggunakan masker. Mereka terlihat santai dan beraktivitas seperti biasa. Mengapa demikian?

Jujur saya pun heran melihat suasana ini. Kok bisa yah? Sangat berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, dimana harga masker mulai meningkat berkali-kali lipat harganya.

Di sini, warga sama sekali tidak panik.   Ini mungkin dikarenakan mereka mendapatkan informasi yang jelas mengenai lokasi terjadinya kasus tersebut. Sehingga tidak terjadi kepanikan tentang dimana virus itu berada sekarang.

KLIK INI:  Kisah Seekor Tikus Bergelut Maut Demi Selamatkan Nyawa Manusia
Warga Jepang lebih takut virus lainnya

Sedikit tambahan, ada virus lain yang sesungguhnya memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan virus corona, yaitu Virus Influenza Tipe B.

Di Jepang kasus Influenza tipe B jauh lebih berbahaya dibandingkan virus corona. Mungkin virus corona ini menjadi booming dikarenakan kita yang belum banyak paham tentang virus ini.

Berbicara tentang virus corona, pada dasarnya virus-virus itu  memiliki sturuktur yang mirip satu sama lain. Kecuali virus tersebut merupakan virus baru dan belum pernah ditemukan sebelumnya.

Misalnya saja, dulu ada virus yang sempat menggemparkan dunia yaitu Megavirales virus yang ditemukan tahun 2001. Virus yang lebih besar ukurannya dari bakteri dan tidak pernah ditemukan sebelumnya. Juga anggapan bahwa virus lebih kecil daripada bakteri, terpatahkan sejak kemunculan Megavirus ini.

Corona adalah virus yang diduga berasal dari kalelawar dan sekarang diasumsikan diperantarai oleh hewan ular dan trenggiling.

Tetapi Trenggiling kemungkinan besar menjadi hewan perantara sebab memiliki reseptor yang sama dengan manusia, maka kemungkinan akan mudah berpindah dari satu spesies ke spesies yang lain.

KLIK INI:  'Oyasai Crayons', Krayon Unik yang Terbuat dari Limbah Makanan
Perihal masker

Mari kita kembali berbicara tentang masker. Penggunaan masker sebenarnya dianjurkan bagi orang yang sakit.

Ketika sakit, kita dianjurkan menggunakan masker agar penyakit yang kita derita tidak menular kepada oranglain. Contohnya ketika kita bersin, saat memakai masker saliva (air liur) yang dikeluarkan tidak mengenai oranglain karena terlindung oleh masker.

Walaupun sebenarnya partikel virus yang berukuran sangat kecil pun dapat melewati masker dan corona virus juga merupakan virus tipe kecil.

Perlu dipahami dari informasi yang diketahui sekarang bahwa penularan corona virus dapat melalui udara, lebih tepatnya melalu droplets (percikan air), cairan tubuh, dan lain-lain.

Sebaiknya memang masker digunakan untuk semua kalangan, yaitu orang yang sakit maupun yang tidak sakit. Tetapi jika semua orang menggunakan masker maka akan semakin susah bagi orang yang sakit untuk mendapatkan masker.

Pemberitaan terbaru bahwa di Negara Singapura hanya membagi masker pada 4 orang dalam satu keluarga dan hanya digunakan ketika sakit.

Jadi mari memahami Corona virus lebih dalam lagi, sebab kepanikan juga akan memberikan dampak yang buruk. Tetap tenang dan tidak panik disaat wabah melanda adalah salah satu hal baik yang bisa kita lakukan.

Sekali lagi, tetaplah tenang, sebagaimana pengalaman saya melihat warga kota Kanazawa, Ishikawa, Jepang yang tetap tenang. Jaga kesehatan dan tetap beraaktivitas seperti biasa.

KLIK INI:  Menilik Masalah Beras Berkelanjutan, Lingkungan dan Perubahan Iklim

Artikel ini dilaporkan langsung Kontributor Klikhijau.com, Nur Rahma R, S. Farm, Apt., yang sedang berada di Jepang.