Mikroplastik Kian Mencemaskan, Para Peneliti Teliti Laut Jepang

oleh -101 kali dilihat
Mikroplastik Kian Mencemaskan, Para Peneliti Survei Laut Jepang
Mikroplastik/Foto-Voaindonesia
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Lagu Makassar mengalun lembut, membuat kantuk tiba lebih cepat. Namun, saya membujuk mata agat tak menyerah pada kantuk.

Apalagi setelah saya temukan tulisan di Voaindonsia mengenai sejumlah ilmuwan  akan memulai survei mikroplastik di perairan pantai Jepang mulai April disebabkan meningkatnya kekhawatiran terkait dampak plastik pada lautan

Jadi, sejumlah ilmuwan Jepang dan Tara Ocean Foundation mengadakan survei yang akan dilakukan di beberapa fasilitas penelitian kelautan yang berlokasi di seluruh Jepang, dari pulau Hokkaido di utara hingga barat daya Kyushu.

Namun, untuk lebih jelasnya mengenai kabar yang disiarkan Voaindonesia itu. Saya ingin menampilkan beritanya berikut ini.

KLIK INI:  Ekologi, Pengertian, Ruang Lingkup dan Manfaatnya bagi Kehidupan

Para peneliti mengumpulkan sejumlah sampel untuk menganalisis mikroplastik sekaligus mengukur dampaknya terhadap kehidupan biota laut, dan juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran lokal terkait masalah lingkungan tersebut.

Studi terkait polusi plastik yang dilakukan Tara Ocean Foundation tahun lalu pada sejumlah sungai di Eropa yang belum pernah terjadi sebelumnya menemukan bahwa 100 persen sampel penelitiannya mengandung plastik dan mikroplastik.

“Temuan yang cukup mengkhawatirkan ini membuat kami mempersiapkan sebuah proyek di Jepang,” demikian Romain Trouble, Direktur Eksekutif yayasan itu memaparkan dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.

Akan beralih ke China

Romain lebih lanjut menambahkan tujuan survei itu bukan untuk menyalahkan suatu daerah tertentu.

“Kami berusaha mencari tahu apa sebenarnya polusi plastik tersebut dan dari mana asalnya. Sehingga dana publik masyarakat digunakan secara tepat untuk menghentikan polusi plastik,” Romain menjelaskan.

Proyek itu juga akan memberi kesempatan berbicara dengan masyarakat setempat, termasuk industri perikanan, anak-anak sekolah dan beberapa pemerintah kota, sekaligus mendiskusikan peran masing-masing dalam mengkonsumsi, menyortir dan mendaur ulang sampah plastik tersebut.

Kapal andalan yayasan itu, Tara sudah pernah ke Jepang sebelumnya. Untuk survei tahun 2017 tentang terumbu karang di Samudera Pasifik, namun tidak akan dilibatkan dalam survei penelitian baru kali ini.

KLIK INI:  Studi Terbaru yang Mencemaskan, Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Manusia

Sebagai gantinya, penelitian itu akan bekerjasama dengan jaringan Japanese Association for Marine Biology atau Asosiasi Biologi Laut Jepang (JAMBIO), yang memiliki lebih dari 20 infrastruktur di pantai yang dilengkapi dengan perlengkapan penelitian.

“Suatu hal yang sangat penting untuk memiliki angka yang berpotensi pada pengembangan strategi untuk membatasi polusi plastik di laut. Tetapi juga membuat gambaran permodelan aliran plastik,” papar Sylvain Agostini, seorang peneliti di Universitas Tsukuba yang akan turut serta dalam proyek tersebut.

Sekitar delapan juta ton sampah plastik setiap tahun masuk ke sejumlah lautan dunia. Masalah ini semakin mendapat perhatian di Jepang.

Pemerintah berjanji untuk mengurangi 9,4 juta ton sampah plastik tahunan negara itu sebesar 25 persen pada tahun 2030. Juga melarang kantong-kantong plastik gratis di sejumlah supermarket pada akhir tahun 2020.

Setelah survei terhadap Jepang, yayasan itu mempertimbangkan perhatiannya beralih ke China, papar Trouble. Dan akan menghubungkannya dengan beberapa universitas lokal untuk melakukan sebuah survei serupa di sana

Nah, begitulah berita yang disiarkan voaindonesia. Sampah plastik di laut memang telah mengkhawatirkan. Karenanya, setop penggunaan plastik dan membuangnya sembarangan tempat!

KLIK INI:  Mikroplastik Mulai Mengancam Kesehatan Usus