Ngeri, Mikroplastik Ditemukan pada Otak Manusia

oleh -18 kali dilihat
Hipertensi Bisa Sebabkan Otak Orang Dewasa Mengecil
Ilustrasi otak/Foto-pixabay

Klikhijau.com – Organ penting manusia mendapat ancaman dari mikroplastik. Jika sebelumnya penelitian telah mendeteksi pecahan dan bintik kecil plastik di paru-paru manusia , plasenta, organ reproduksi, hati, ginjal, sendi lutut dan siku, pembuluh darah dan sumsum tulang.

Dalam salah satu studi terbaru, pada sebuah makalah pracetak yang masih menjalani tinjauan sejawat dan diunggah daring oleh National Institutes of Health. Para peneliti menemukan akumulasi mikroplastik yang sangat memprihatinkan dalam sampel otak.

Menurut penulis utama studi Matthew Campen , seorang ahli toksikologi dan profesor ilmu farmasi di University of New Mexico, pemeriksaan hati, ginjal, dan otak dari mayat yang diautopsi menemukan bahwa semuanya mengandung mikroplastik, tetapi 91 sampel otak mengandung rata-rata sekitar 10 hingga 20 kali lebih banyak daripada organ lainnya.

“Ini cukup mengkhawatirkan, ada lebih banyak plastik di otak kita daripada yang pernah saya bayangkan atau saya rasa nyaman,” katanya.

KLIK INI:  Kali Surabaya Makin Tercemar: Sampah Plastik dan Limbah Industri Ancam Kesehatan Warga

Studi tersebut menggambarkan otak sebagai salah satu jaringan yang paling tercemar plastik yang pernah diambil sampelnya.

Dari dua puluh empat sampel otak yang dikumpulkan pada awal tahun 2024 rata-rata mengandung sekitar 0,5% plastik berdasarkan beratnya

Studi otak pracetak yang dipimpin oleh Campen juga mengisyaratkan adanya hubungan yang mengkhawatirkan. Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati 12 sampel otak dari orang-orang yang meninggal karena demensia, termasuk penyakit Alzheimer. Otak-otak ini mengandung plastik hingga 10 kali lebih banyak beratnya daripada sampel yang sehat.

“Saya tidak tahu berapa banyak lagi plastik yang dapat dimasukkan otak kita tanpa menimbulkan beberapa masalah,” kata Campen.

KLIK INI:  Perubahan Iklim Menyulap Hutan Kurang Produktif

Makalah tersebut juga menemukan jumlah mikroplastik dalam sampel otak dari tahun 2024 sekitar 50% lebih tinggi dari total sampel yang berasal dari tahun 2016, yang menunjukkan konsentrasi mikroplastik yang ditemukan dalam otak manusia meningkat pada tingkat yang sama dengan yang ditemukan di lingkungan. Sebagian besar organ berasal dari Kantor Penyelidik Medis di Albuquerque, New Mexico, yang menyelidiki kematian dini atau akibat kekerasan.

“Anda dapat menarik garis – garis tersebut terus bertambah seiring waktu. Garis tersebut konsisten dengan apa yang Anda lihat di lingkungan,” kata Campen.

Temuan tersebut mendorong para peneliti menyerukan pentingnya pengendalian mikroplastik.

“Sekarang sangat penting untuk mendeklarasikan keadaan darurat global untuk menangani polusi plastik. Ada lebih banyak plastik di otak kita daripada yang pernah saya bayangkan atau saya rasa nyaman,” kata Sedat Gündoğdu , yang mempelajari mikroplastik di Universitas Cukurova di Turki.

Bethanie Carney Almroth, ahli ekotoksikologi di Universitas Gothenburg di Swedia mengatakan, penemuan mikroplastik di semakin banyak organ manusia menimbulkan banyak kekhawatiran.

KLIK INI:  Sisi Kelam Tahun 2024, Hampir Pasti Jadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat

“Mengingat apa yang kita ketahui tentang dampaknya terhadap kesehatan hewan, studi sel manusia di laboratorium, dan studi epidemiologi yang sedang berkembang, menurut saya, ini menakutkan,” katanya.

Almroth dari Universitas Gothenburg mengungkapkan, banyak makalah lain yang menemukan mikroplastik di otak spesies hewan lain, jadi tidak sepenuhnya mengejutkan hal yang sama dapat terjadi pada manusia.

“Penghalang darah-otak tidak seaman yang kita duga,” katanya, merujuk pada serangkaian membran yang mencegah banyak bahan kimia dan patogen mencapai sistem saraf pusat.

Almroth juga mengungkapkan bahwa tidak ada tempat yang tidak tersentuh, dari laut dalam, atmosfer hingga otak manusia.

KLIK INI:  Waspada, Mikroplastik Berpetualang dari Usus ke Organ Lain
Dampak mikroplastik

Bahaya kesehatan dari mikroplastik dalam tubuh manusia belum diketahui secara luas. Penelitian terkini baru mulai menunjukkan bahwa mikroplastik dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi seperti stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan, serta penyakit kardiovaskular .

Penelitian pada hewan juga menghubungkan mikroplastik dengan masalah kesuburan, berbagai kanker, gangguan sistem endokrin dan kekebalan tubuh, serta gangguan pembelajaran dan ingatan.

KLIK INI:  Mengekang Polusi Mikroplastik ala Komisi Eropa

Sumber: The Guardian