- Menunggu Bangau Pulang - 04/05/2024
- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
Klikhijau.com – Pernahkah kamu berjalan ke sebuah rak buku berisi novel? Lalu menarik salah satu isinya karena tertarik pada judulnya.
Judul sebuah novel biasanya memiliki daya magis yang kuat. Tujuannya agar pembeli mau membelinya.
Dalam hal karya sastra, Indonesia sama negara lain, memiliki banyak penulis novel yang disebut novelis.
Di antara yang banyak itu, tidak sedikit pula yang memanfaatkan diksi atau metafora alam sebagai judul novelnya.
Berikut 7 novel Indonesia yang menggunakan metafora alam sebagai judul:
-
Hujan
Hujan ditulis oleh Tere Liye. Kita semua tahu, hujan merupakan salah satu fenomen alam yang banyak memberi manfaat.
Novel Hujan bercerita tentang persahabatan, cinta dan hujan hal ini memberikan sensasi tersendiri bagi para pembacanya.
-
Laut Bercerita
Leila S. Chudori adalah penulis Laut Bercerita. Metafora laut tidak hanya digunakan sebagai judul, tapi juga nama tokoh dalam novel ini.
Kehadiran novel ini juga menggambarkan bahwa negara ini pernah memasuki masa pemerintahan yang kelam.
-
Laskar Pelangi
Salah satu karya yang banyak dibincangkan sejak kemunculannya adalah Laskar Pelangi. Novel ini ditulis oleh Andrea Hirata.
Novel ini bercerita 10 siswa yang bersekolah di SD Muhammadiyah yang ada di Belitung. Mereka biasanya pergi melihat pelangi. Maka kemudian oleh guruhnya yang super hebat, mereka dipanggil Laskar Pelangi.
Pelangi sendiri adalah fenomena alam yang biasanya muncul sehabis hujan. Warna pelangi biasanya digambarkan sebagai warna yang cerah dan cerah.
-
Gadis Pantai
Pantai adalah daerah yang berbatasan dengan laut dan daratan. Pramoedya Ananta Toer rasanya tepat memilih pantai sebagai salah satu judul dalam karyanya, Gadis Pantai.
Karya ini menceritakan seorang gadis desa yang harus rela dipersunting oleh Bendoro atau Priyayi
Bukankah nasib gadis itu seperti pantai, yang berada di dunia antara, antara laut dan daratan.
-
Hujan Bulan Juni
Hujan Bulan Juni merupakan karya dari Sapardi Djoko Damono. Judulnya memang sama dengan judul puisi Sapardi yang terkenal, Hujan Bulan Juni.
Novel ini juga telah difilmkan. Bercerita Sarwono, lelaki keturunan jawa tulen, dengan Pingkan yang sejatinya mempunyai darah Manado dari ayahnya dan darah jawa yang berasal dari ibunya.
Kisah cinta keduanya berliku sebab banyak perbedaan, mulai dari latar belakang, suku, dan agama
-
Supernova
Supernova ditulis oleh Dewi Lestari atau Dee. Merupakan seri novel fiksi ilmiah populer. Seri-serinya menggunakan metafora alam sebagai judul, yakni Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh (2001), Akar (2002), Petir (2004), Partikel (2012), Gelombang (2014), dan Inteligensi Embun Pagi (2016)
Ada empat tokoh yang dihadirkan oleh penulisnya dalam Supernova, yaitu Bodhi, Elektra, Zarah, dan Alfa. Bodhi muncul di episode Akar, Elektra Wijaya di episode Petir, Zarah Amala di Partikel, dan Thomas Alfa Edison Sagala di Gelombang. Keempatnya merupakan tokoh yang memiliki peran penting.
-
Anak Bajang Menggiring Angin
Penulisnyal ini adalah Sindhunata. Metafora alam dalam novel ini adalah kata angin pada Anak Bajang Menggiring Angin.
Novel fantasia ini adalah sebuah kisah pewayangan yang diterbitkan tahun 1983. Menurut banyak pengamat kekuatan novel ini terletak pada bahasanya yang bergaya sastra, terutama dalam “corak liriknya yang puitis dan ritmis.
-
Konspirasi Alam Semesta
Fiersa Besari adalah sosok yang menulis Konspirasi Alam Semesta. Terbit pada pada tahun 2017. Buku ini menceritakan kisah percintaan antara Juang dan Ana. Mereka menghadapi dilema cinta dan lika liku kehidupan.
Nah, itulah 7 novel Indonesia yang memakai diksi alam sebagai judul.
Semoga menginspirasi