5 Penyebab Kepunahan Satwa dan Tumbuhan serta Cara Mengatasinya!

oleh -95,727 kali dilihat
5 Penyebab Kepunahan Satwa dan Tumbuhan serta Cara Mengatasinya!
Ilustrasi/foto-asgardia.space
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com –  World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni. Rasanya tepat membincangkan kepunahan satwa dan tumbuhan.

Peringatan itu bertujuan  meningkatkan kesadaran global untuk mengambil tindakan positif dalam melindungi alam dan planet Bumi. Pertama kali diperingati tahun 1972 dan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB.

Time For Nature menjadi tema yang dipilih tahun 2020 ini. Tema itu menjadi ajakan seluruh penduduk dunia untuk menyadari bahwa makanan yang dimakan, air yang diminum, dan ruang hidup di planet yang ditinggali.

Karenanya, maka sebaik-baiknya manfaat dari alam (nature) sehingga harus dijaga, bukan untuk apa dan siapa, tapi untuk makhluk hidup sendiri, terutama manusia.

KLIK INI:  Dengar Langsung Aspirasi Masyarakat Aceh Singkil, Menteri LHK Sampaikan 3 Hal Ini

Peringata Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah bagaimana upaya kita menjaga kekayaan keanekaragaman hayati yang telah dilimpahkan kepada kita.

Namun sangat disayangkan, banyak manusia yang terlalu ‘rakus’, tidak puas dengan apa yang diperoleh dari alam, merasa tak pernah cukup sehingga mengambil berlebihan dengan cara merusaknya.

Menurut laporan Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES). Laporan yang disampaikan dalam Pleno ke 7 IPBES di Paris pada 29 April-4 Mei 2019, menjabarkan jika telah terjadi kepunahan spesies yang besar.

Menurut laporan itu, secara keseluruhan ada sekitar 1 juta spesies hewan dan tumbuhan yang terancam kepunahan dalam beberapa dekade ke depan. Laporan tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem itu dibuat berdasarkan Millennium Ecosystem Assessment tahun 2005.

KLIK INI:  Caleg, Musuh Baru Bagi Pepohonan
Penyebab kepunahan

Nah, rupanya penyebab  utama risiko kepunahan itu adalah aktivitas manusia. Bukan makhluk yang lain, bukan jin dan setan.

Jika dahulu kala, kepunahan massal disebabkan oleh  oleh bencana alam, seperti gunung meletus, gempa bumi, dan hantaman asteroid dari luar angkasa. Maka kepunahan massal ‘keenam’ di sebabkan oleh makhluk yang sangat ‘pintar’, manusia.

Setidaknya ada 5 penyebab utama  kepunahan sebagian besar spesies hewan dan tumbuhan menurut IPBES, yakni:

  1. Perubahan penggunaan lahan daratan dan laut
  2. Eksploitasi organisme secara langsung
  3. Perubahan iklim
  4. Polusi
  5. Spesies invasif

Invasif spesies, yakni sekelompok tumbuhan atau sekelompok hewan yang pada faktanya bukan organisme asli dari suatu daerah tertentu (sekelompok hewan atau tumbuhan ini masuk ke lokasi baru) dan memiliki kecenderungan untuk menyebar.

KLIK INI:  Hari Bakti Rimbawan Ke-36, Tanam Pohon Bersama di Taman Buru Ko'mara
Apa solusinya?

Ancaman kepunahan satwa dan tumbuhan belum terlambat dicegah. Dilansir dari DW, IPBES  mengusulkan adanya perangkat kebijakan yang luas, termasuk praktik pertanian berkelanjutan, memberikan insentif pengurangan konsumsi dan pengurangan limbah, menerapkan kuota penangkapan ikan yang efektif, dan mengupayakan pengelolaan air kolaboratif.

Selain itu,  perilaku konsumen juga sangat penting untuk pelestarian ekosistem dan perbaikan perlindungan alam.

Para konsumen harus rela mengurangi konsumsi daging sapi dan makan ikan yang bersumber dari cara produksi berkelanjutan.

Lebih lanjut, cara yang bisa ditempu adalah menyadari pentingnya mengembangkan sistem keuangan global yang tidak hanya menyoroti pertumbuhan ekonomi.

Pada Peringata Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini, harusnya jadi momentum untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan untuk menjaganya, tapi juga kelestarian lingkungan.

Apalagi  dalam sebuah Practical Guide World Environment Day 2020, peringatan ini berfokus pada biodiversitas. Biodiversity  lebih dikenal dengan keanekaragaman hayati. Sub tema ini diangkat sebagai a call of action untuk memerangi degradasi spesies di lingkungan sekitar.

KLIK INI:  Pemanfaatan Spesies Liar Secara Berkelanjutan Penting bagi Semua Orang