Klikhijau.com – Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak alias sedikit. Meski demikian, unsur hara mikro tetaplah sangat penting dalam proses pertumbuhan tanaman.
Apa saja unsur hara mikro yang diperlukan tanaman dan bagaimana cirinya atau dampaknya bila tanaman kelebihan atau kekurangan unsur ini. Yuk simak penjelasannya di bawah ini:
Unsur hara mikro
Berikut unsur hara mikro yang penting diketahui dan cirinya pada tumbuhan bila kelebihan atau kekurangan unsur mikro ini:
- Boron (B)
Boron (B) amat erat dengan proses pembentukan, pembelahan dan diferensiasi dan pembagian tugas sel. Ini berkaitan dengan perannya dalam sintetis RNA, bahan dasar pembentukan sel.
Unsur ini diangkut dari akar ke tajuk tanaman via pembuluh xylem. Boron tersedia amat terbatas dalam tanah serta mudah tercuci.
Kekurangan Boron dapat menyebabkan sebuah daun tanaman berwarna lebih gelap dibanding daun normal, tebal dan mengkerut.
Sedangkan kelebihan unsu Boron dapat menyebabkan ujung daun kuning dan mengalami nekrosis. Efeknya memang tidak terlalu tampak pada tanaman, namun tetap saja ada pengaruhnya bukan?
- Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) merupakan aktivator dan membawa beberapa enzim. Tembaga juga berfungsi untuk membantu kelancaran proses fotosintesis. Selain itu, ia juga berguna sebagai pembentuk klorofil dan berperan dalam reproduksi.
Kekurangan Tembaga dapat menyebabkan daun tanaman berwarna hijau kebiruan, tunas daun menguncup dan tumbuh kecil serta pertumbuhan bunga terhambat.
Sedangkan bila Tembaga berlebihan, tanaman juga dapat tumbuh kerdil, percabangan terbatas, pembentukan akar terhambat serta akar menebal dan berwarna gelap.
- Seng atau Zinc (Zn)
Seng (Zn) berperan penting dalam aktivator enzim, pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis.
Kekurangan Seng dapat memicu pertumbuhan tanaman melambat, jarak antar buku pendek, daun kerdil, mengkerut serta potensi kerontokan daun. Selain itu, kekurangan Seng akan membuat bakal buah menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga buah yang seharusnya lurus membengkok.
Sementara bila unsur ini berlebihan ternyata tidak menunjukkan dampak nyata pada tanaman.
- Besi atau Ferro (Fe)
Besi (Fe) berkontribusi penting dalam proses pembentukan protein serta sebagai katalisator pembentukan klorofil. Besi juga berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi, sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim.
Kekurangan besi pada tanaman ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Kekurangan besi juga berpotensi merusak akar tanaman.
Adapun bila unsur ini berlebih pada tanaman dapat menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
- Molibdenum (Mo)
Molibdenum (Mo) bekerja sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.
Kekurangan unsur ini pada tanaman dapat dicirikan dengan munculnya klorosis di daun tua, kemudian menjalar ke daun muda
Sementara kelebihan unsur ini tidak menunjukkan gejala yang nyata.
- Mangan (Mn)
Mangan (Mn) adalah unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Mangan berperan dalam sintesa klorofil selain itu berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis.
Mangan juga berperan dalam mengaktivasi nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya menjadi hidrogen dan oksigen.
Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau.
- Khlor (Cl)
Khlor (CI) berkontribusi penting dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel), keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, dedaun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Tak jarang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.
- Natrium (Na)
Natrium (Na) bekerja dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi ketersediaan K.
Kekurangan Natrium dapat memicu terjadinya penipisan pada dedaun tanaman bahkan berubah menjadi hijau tua.
- Cobalt (Co)
Cobalt (Co) jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan Cobalt dapat mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
- Silicone (Si)
Silicone (Si) berkontribusi dalam meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit.
Tanaman dengan pasokan silikon larut menghasilkan tanaman yang lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan tanaman, toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.
Adapun bila tanaman kekurangan Silicon dapat membuat suatu tanaman mudah terserang penyakit.
- Nikel (Ni)
Nikel (Ni) berfungsi untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi.
Untuk diketahui, nikel sangat diperlukan untuk tanaman berkecambah. Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan saat mereka dewasa.
Kekurangan unsur ini juga akan menimbulkan kegagalan dalam menghasilkan benih yang layak.
Demikianlah 11 jenis unsur hara mikro yang diperlukan tanaman dan dampaknya bila kelebihan atau kekurangan unsur hara di atas. Semoga bermanfaat!