10 Januari, Hari Gerakan Satu Juta Pohon, Memanen Filosofi Kehidupan!

oleh -496 kali dilihat
10 Januari, Hari Gerakan Satu Juta Pohon, Memanen Filosofi Kehidupan!
Ilustrasi pohon - Foto/Pixabay
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Setiap 10 Januari, diperingati sebagai hari Gerakan Satu Juta Pohon sedunia. Momen ini tidaklah hingar-bingar sebagaimana hari penting lainnya, tetapi pesannya jelas: betapa menanam dan melestarikan pohon itu penting.

Pohon merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang memancarkan oksigen tanpa henti untuk manusia dapat bernafas. Tak hanya itu, pepohonan juga berperan dalam menjaga pasokan air bersih untuk sumber air demi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya.

Tanpa pepohonan, kita akan seperti manusia yang kehilangan paru-paru dan separuh jiwa. Pohon memberi kita udara yang lebih segar. Pohon juga menangkis paparan sinar matahari sehingga kita tidak terbakar teriknya.

Bukan itu saja, pohon telah mengajarkan kita untuk memaknai kehidupan yang sebenarnya. Lihatlah, bagaimana pohon bertumbuh dari biji lalu berkembang menjadi besar, menjulang, berbuah, lalu bertunas dan seterusnya. Seluruh bagian dari pohon dipersembahkan untuk kehidupan.

Oleh sebab itu, peringatan tentang gerakan hari satu juta pohon sedunia, bukan sekadar anjuran untuk menanam. Lebih dari itu, ini suatu peringatan dan pelajaran tentang cinta, tentang kehidupan yang saling menjaga, saling memberi dan menerima, serta bagaimana memahami kehidupan sebagai keberlanjutan.

KLIK INI:  Astronomi Lokal Kewalahan Memprediksi Musim, Perubahan Iklim Didorong oleh Aktivitas Manusia?
Memanen filosofi dari pohon

Pernah ada kisah tentang seorang kakek tua yang menghabiskan waktunya untuk menanam. Lalu, seorang bertanya padanya, mengapa ia masih menanam, sementara hidupnya di dunia mungkin tak lama lagi dan pohon yang ditanamnya pun mustahil bisa dinikmatinya? Jawabannya mengejutkan, sang tua itu menanam untuk dinikmati anak cucunya.

Begitulah pesan cinta dalam menanam pohon. Apa yang kita tanam, akan menjadi berkah pada banyak orang, pada masa depan. Menanam dan merawat pohon adalah bahasa cinta, sebagaimana pohon itu sendiri yang kaya akan makna filosofis.

Maka, momen hari menanam, mestilah tumbuh setiap saat, tidak sekali dalam setahun, bila perlu, spirit ini harus membathin. Mengapa? Karena pohon seperti seorang guru filsafat yang kebijaksanaannya terpatri pada gerak dan lakon hidupnya.

Mari kita lihat dan cermati betapa banyak pembelajaran dari pohon yang sangat bermanfaat untuk kita mengarungi kehidupan. Kita mulai dari fase paling pertama, sebuah pohon dapat bertumbuh dengan kuat karena akar.

Akar pepohonan memiliki peran kunci, tetapi ia harus berada di bawah tanah. Akar tak butuh pencitraan sebagai heroes yang menentukan hidup-matinya sebuah pohon.

KLIK INI:  Ekologi Tanaman dan Bagaimana Lingkungan Memengaruhi Pertumbuhan Tanaman?

Cukuplah akar bekerja dengan seksama di belakang layar. Akar mencari makanan, akar pula yang menjadi bagian penting untuk sebuah pohon bisa berdiri tegak.

Meski akar punya peran dominan, akar membutuhkan bagian yang lain yakni batang, ranting dan dedaun. Jika semua bagian itu bertumbuh dengan baik, maka baiklah pertumbuhan sebuah pohon.

Analogi sederhana dari tatanan kehidupan pohon menggambarkan tentang sebuah organisasi, institusi atau sistem bernegara. Akar dalam hal ini bisa ditafsirkan sebagai sumber daya manusia, sebagai kunci dalam kesuksesan atau kinerja organisasi atau perusahaan.

Sebagaimana akar, sumber daya manusia yang kuat akan sulit ditaklukkan. Pohon yang ditebang berkali-kali, akan selalu bertunas kembali, sejauh akarnya masih tetap ada. Ini juga sebuah pelajaran bahwa membangun sebuah mimpi harus dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusianya, sebab inilah akar dari peradaban.

KLIK INI:  Wabah Corona, Gejala Psikosomatis, dan Imajinasi Penyakit
Tiga Filosofi lainnya

Selain filosofi tentang akar yang menarik jadi renungan bersama, berikut 3 filosofi pohon lainnya yang juga menarik disimak.

  • Pohon tidak makan dari buahnya

Pohon menghasilkan buah yang bermanfaat pada kehidupan khususnya manusia. Buah yang dihasilkan sebuah pohon melalui proses yang tak sebentar. Melalui akar, pohon itu bekerja keras mencari sumber-sumber makanan di bawah tanah demi buahnya. Menariknya, tak ada pohon yang hidup dari buahnya. Pohon tidak makan dari apa yang dihasilkannya.

Pohon memberi kita buah yang lezat dimakan, namun pohon tak pernah menagih kita. Begitulah kehidupan pohon, sebagaimana sebuah pameo, “kalau Anda menyalakan lilin untuk orang lain, itu sama saja Anda juga sedang menerangi diri sendiri,”. Pohon demikian tulus memberi, ia bahkan tak mendapatkan apa-apa dari buahnya sendiri.

Pohon juga mengajarkan tentang etos kerja dan kesungguhan. Lihatlah bagaimana sepohon kurma di padang pasir yang akarnya menembus lapisan tanah demi buahnya yang manis.

Pohon dan buah juga tentang cinta dan ketulusan. Karenanya, tak ada satu pun alasan seseorang untuk tidak menanam, sebab pohon adalah kehidupan itu sendiri.

KLIK INI:  5 Aksi Unik sebagai Tanda Cinta pada Pohon, Poin Terakhir Tinggal Kenangan!
  • Pohon memberi manfaat tanpa pandang bulu

Pohon memancarkan cahaya dan cinta tanpa memandang siapa. Lihat saja, bagaimana pohon menampung 80 persen keanekaragaman hayati di bumi. Pohon membangun harmoni pada kehidupan serta menciptakan interaksi satu sama lain dengan begitu dinamis.

Pohon telah menyumbangkan sejuta manfaat kepada siapa pun, tidak saja pada manusia, tetapi juga pada makhluk lainnya.

  • Pohon melindungi dan menjaga masa depan

Kita telah mendapat pelajaran berharga, bagaimana pohon menjadi pelindung buat manusia dan segala organisme di sekelilingnya. Sebagaimana pelindung, ia harus bisa menerima segala risiko. Harus kuat dan harus legowo pada segala rintangan. Itulah bahasa pohon yang menarik diinternalisasi dalam jiwa kita semua.

Pohon yang berbuah menghasilkan buah dan di dalamnya ada biji. Dari biji itulah akan tumbuh tunas-tunas baru untuk masa sepan. Pohon tidak pernah egois dengan dirinya dan masanya, ia selalu berpikir untuk masa depan.

Dalam hal ini, pohon mengajarkan kita tentang keberlanjutan, tidak semua hal yang ada di bumi harus dinikmati dan dihabiskan sesaat. Sikap rakus dan buas akan merusak tatanan kehidupan. Maka, bersikaplah sebagaimana pohon yang senantiasa memancarkan harapan.

Itulah beberapa makna filosofis dari pohon, semoga kita semua tetap menjadi bagian yang memiliki cinta pada pohon. Selamat hari gerakan satu juta pohon sedunia! Sebatang pohon yang ditanam, memberi harapan kehidupan di masa datang. Ayo menanam!

KLIK INI:  8 Isu Utama Permasalahan pada Ekosistem Mangrove di Indonesia