Luka Panjang Kali Lebar di atas heli yang meraung
Topik: Puisi
Menanam Pohon di Mata
Segelas Kerakusan sebatang pohon mampir ke rumahmu subuh itu. saat
Minum Kopi di Awan
Mengira Bumi aku selalu menganggapmu bumi, tempat tumbuh segala
Pohon Api di Alismu
Sawah Plastik padi kembali menguning, kehidupan kembali ke pangkuan.
Tangan Tuhan di Dua Musim
Tangan Tuhan di Dua Musim senja tiba bersama kabut
Keladi Hias dan Ibu
Keladi Hias dan Ibu hujan memang menumbuhkan keladi hias
Gelisah Burung-Burung
Masa Nanti dua selimut paluti tubuhmu dalam kelambu merah
Menangisi Kekeringan
Jadi Hujan kita telah jadi hujan, dimaki sepanjang hari
Bukan karena Hujan, Sabaria
Bukan karena Hujan, Sabaria kukatakan padamu sekali lagi, sabaria.
Kupu-Kupu di Kepala
Sebagai Rerumputan ban mobil bekas itu kau bawa ke
Aku Masih Suka Duduk di Dekat Jembatan Tua
aku masih saja suka duduk di dekat jembatan tua. bukan
Pohon Tuan Kota
Perabot Rumah ada lagu yang terus berputar di ingatanmu
Sehabis Hujan
Kabut Malino kabut malino menepi di mata. ada ricik
Memburu Burung di Kepala
Riuh Rindu kita berkejaran ke laut yang menepi di
- 1
- 2
- …
- 6
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.














