Tidurlah Lebih Awal, Sebab Ampuh Atasi Penyakit Diabetes!

oleh -260 kali dilihat
Tidurlah Lebih Awal! Sebab Ampuh Atasi Penyakit Diabetes
Tidurlah Lebih Awal! Sebab Ampuh Atasi Penyakit Diabetes/foto - Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Tidur lebih awal memiliki  banyak manfaat. Di antaranya  bisa mencegah penyakit  diabetes melitus (DM)

Manfaat itu terungkap melalui hasil studi yang dilakukan oleh University of Leicester dan University of South Australia.

Studi tersebut menemukan jika pasien yang tidur lebih awal memiliki kondisi fisik yang lebih baik.  Berbanding dengan orang  yang kurang tidur  yang bisa membawa risiko kesehatan lebih buruk.

Melalui studi itu, setidaknya membuka gerbang pemahanan, bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik pada pasien diabetes melitus, khususnya  tipe-2.

KLIK INI:  Waspada, Sulsel Masuk 10 Besar Tertinggi Kasus DBD

Karena itulah, orang yang menderita penyakit diabetes melitus diharuskan untuk menjaga gaya hidup tetap sehat, termasuk menjaga kualitas tidur.

Diabetes melitus  merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin (Restyana Noor Fatimah, 2015).

Penyakit diabetes melitus menjadi penyebab kematian urutan ketuju dunia. Data itu berdasarkan laporan International Diabetes Federation(IDF)

IDF menyebutkan, prevalensi diabetes melitus di dunia adalah 1,9%. Pada tahun 2002 lalu  angka penyakit diabetes melitus di dunia  mencapai 371 juta jiwa. Diabetes melitus tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia.

The silent killer

Indonesia sendiri mencatatkan  prevalensi DM di mencapai  57% berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2008.

Penyakit ini dikenal dengan nama the silent killer karena  dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan.

Penderitanya akan mengalami berbagai gangguan, di antaranya  gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya.

KLIK INI:  Lerai Rasa Penasaran Tentang Manfaat Buah Naga, Ini 9 di Antaranya!

Dan hal yang tidak kalah mengerikan dari itu semua adalah, banyak penderita diabetes mellitus yang harus  menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi pembusukan.

Restyana (2015) membagi dua faktor penyebab diabetes melitus. Pertama,  faktor risiko yang tidak dapat berubah, misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik

Faktor kedua adalah risiko yang dapat diubah, misalnya kebiasaan merokok, tingkat  pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, indeks masa tubuh, dan lingkar pinggang.

Untuk menurunkan kejadian dan keparahan diabetes melitus tipe 2 maka harus dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya hidup dan pengobatan seperti obat oral hiperglikemik dan insulin. Selain pengobatan seperti yang diungkapkan oleh Resty. Hal lain yang perlu dilakukan adalah tidur lebih awal.

KLIK INI:  Intip , Ini Cara Efektif Hilangkan Kantong Mata dan Lingkaran Hitam

Hal ini dibuktikan oleh studi University of Leicester dan University of South Australia. Mereka memeriksa sebanyak 635 pasien dengan diabetes tipe 2. Para peneliti mengamati kebiasaan harian pada pasien seperti tidur, waktu istirahat, dan aktivitas fisik.

Peneltian itu  menemukan sebanyak 25 persen pasien merupakan morning chronotypes (tidur awal dan bangun pagi), sedangkan 23 persen merupakan evening chronotypes (tidur larut dan bangun siang).

Pasien dengan evening chronotypes ditemukan memiliki waktu sedenter (tidak aktif secara fisik) lebih lama hingga 28,7 menit per hari dibanding morning chronotypes.

Pentingnya aktivitas fisik

Pemimpin studi Joseph Henson mengatakan,  aktivitas fisik sangat penting untuk orang dengan diabetes. Aktivitas fisik dapat membantu seseorang mengontrol berat badan dan tekanan darah, serta mengurangi risiko penyakit jantung.

“Riset kami menunjukkan, mereka yang senang begadang memiliki aktivitas fisik 56 persen lebih sedikit daripada yang bangun pagi,” ujarnya, mengutip CNN

Sayangnya, persoalan tidur lebih awal di zaman modern ini semakin sulit. Banyak gangguan, salah satunya adalah handphone.

KLIK INI:  Bau Mulut karena Hal Ini, Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Khusus di Indonesia, survei indeks pola hidup sehat American International Assurance (AIA) pada tahun 2013  yang dilaksanakan oleh perusahaan riset global, yaitu Taylor Nelson Sofrens (TNS) menunjukkan, masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan waktu tidur selama 7,8 jam ternyata hanya dapat merealisasikan 6,8 jam saja setiap harinya karena aktivitas mereka yang semakin lama semakin meningkat (Fenny dan Supriatmo, 2016)

Sedangkan Setiyo Purwanto (2008) mengatakan,  orang Indonesia tidur rata-rata pukul 22.00 dan bangun pukul 05.00 keesokkan harinya.

Tidur memulihkan energi tubuh, khususnya kepada otak dan sistem syaraf. Hal itu terungkap dalam buku The World Book Encyclopedia

Karena itu, sebaiknya jangan begadang—seperti saran dari Bang Haji Rhoma Irama. Sebab tidur merupakan kebutuhan, bukan suatu keadaan istirahat yang tidak bermanfaat.

Tidur merupakan proses yang diperlukan oleh manusia. Tujuannya untuk membentuk sel-sel tubuh yang baru, perbaikan sel-sel tubuh yang rusak (natural healing mechanism), memberi waktu organ tubuh untuk beristirahat maupun untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh.

KLIK INI:  Selain Rendah Kalori, Jamur Juga Bisa Penuhi Kebutuhan Vitamin Harian