Pengusaha Asal Prancis Ini Membangun Pulau Terapung dari Botol Plastik

Klikhijau.com – Permasalahan sampah plastik hingga saat ini masih menjadi sorotan publik. Salah satu sampah plastik yang kerap ditemukan setiap hari adalah botol plastik.

Hal ini menjadikan botol plastik termasuk salah satu sampah yang banyak mencemari lingkungan terutama lautan. Namun, beberapa orang memanfaatkan botol-botol itu sebagai barang yang berguna.

Ada yang mendaur ulang botol plastik menjadi batu bata atau batako. Ada pula yang mendaurnya menjadi kursi cantik. Ada pula yang menggunakannya sebagai pot tanaman atau vas bunga.

Mungkin, daur ulang seperti yang sudah disebutkan tadi masih biasa saja. Namun Eric Becker, seorang pengusaha komputer asal Prancis ini membuat sebuah inovasi lain dari sampah botol plastik.

Dengan ribuan botol plastik bekas ia berhasil membangun sebuah pulau terapung. Layaknya tempat berlibur lain, pulau ini juga menawarkan minuman dingin atau makanan lezat, berenang atau karaoke.

Selain itu, pengunjung juga bisa menghabiskan malam dengan pemandangan yang indah.

Dikutip dari Liputan6, pulau terapung atau ‘L’île Flottante’ milik Becker ini berada di Abidjan, Pantai Gading, Afrika Barat. Pulau tersebut terbuat dari sekitar 700 ribu sampah botol plastik, potongan-potongan polistiren, bahkan sandal di Laguna Ebrie.

Pulau ini dibangun untuk menumbuhkan pariwisata yang lebih ramah lingkungan. Eric Becker mengatakan, ciptaannya akan membantu agar tidak terlalu berbahaya bagi garis pantai dan laut.

Becker berharap, tempat ini bisa menginspirasi proyek serupa di tempat lain. Untuk berkunjung ke tempat ini, pengunjung dibawa dengan menggunakan perahu.

Pulau itu dulunya adalah rumah Becker, sebelum ia mengubahnya menjadi resor tahun lalu. Sebagai resor, L’le Flottante menarik sekitar 100 pelanggan setiap minggu, termasuk penduduk lokal dan para wisatawan.

Mengubah sampah jadi pulau

Eric Becker mengungkapkan, konsep pulau terapung ini adalah mengambil sesuatu yang negatif, yaitu polusi botol plastik dengan mengubahnya menjadi sesuatu yang positif.

“Andai saja semua orang bisa melakukan ini dalam skala individu,” kata Becker.

Becker awalnya membangun yacht dari sampah. Ia mendapatkan botol-botol plastik tersebut dengan membelinya dari warga sekitar serta mencari sendiri di tepi pantai atau sungai.

“Saya membeli botol bekas dari orang, juga mencari-cari di laguna,” katanya.

Akhirnya, Eric Becker memutuskan membuat pulau terapung setelah ia melihat laguna di Abidjan. Ia menjual hampir semua miliknya untuk mewujudkan impian tak biasa agar menjadi kenyataan.

Pulau ini terdiri dari dua bungalow dan restoran, kolam kecil, berbagai tanaman, serta jalur pejalan kaki yang membentang lebih dari 1.000 meter persegi.

Untuk memenuhi persediaan air, Eric Becker menggunakan pipa yang terhubung dengan pantai. Sementara listrik dipasok panel surya dan didukung generator listrik.

Pulau ini berbobot sekitar 200 ton dan sangat cocok mengapung di perairan dangkal. Eric Becker menilai pulaunya hanya sebagai contoh awal yang bisa digunakan untuk tujuan pulau-pulau berbasis limbah.

“Orang bisa hidup (di pulau terapung) di laguna yang bebas polusi, dan hidup dari budi daya ikan,” katanya.