Kisah Dian Retnowati, Menyulap Sampah Jadi Bonsai Plastik yang Artistik

oleh -1,376 kali dilihat
Bonsai plastik mini
Dian Retnowati bersama anaknya-Foto/Ist
Anis Kurniawan

Klikhijau.com – Sepintas lalu, bonsai plastik mini buah tangan Dian Retnowati (42) tampak seperti asli. Jangan salah, bonsai plastik itu hanyalah replika. Tetapi, daya tariknya luas biasa. Bukan saja karena mirip bonsai aslinya, ini adalah hasil kreativitas tinggi yang terbuat dari sampah plastik.

Berkat pesona dari kreasi daur ulang sampah plastik ini, banyak yang tertarik membelinya. Di rumahnya yang terletak di jalan Flamboyan Nomor 10 Kejamban Tegal, Dian membuka semacam galeri sederhana bernama Aurel Craft.

Karya-karya Dian yang dibuat bersama suaminya pun dipajang. Tidak hanya beragam bonsai plastik mini seperti bonsai plastik sakura, karya-karya unik lainnya juga ada seperti replika bunga warna-warni dan lainnya.

Pembelinya pun berdatangan dari mana-mana. Dian cukup aktif bersosialisasi mempromosikan karyanya melalui sosial media. Produknya bahkan sudah tersebar ke luar Tegal, seperti ke Jakarta, Sulawesi, Batam, Semarang, Solo, Kediri dan lainnya. Hasilnya lumayaan, Dian dapat mengumpulkan penghasilan hingga 3 juta rupiah setiap bulannya.

KLIK INI:  Intip Profil 2 Lelaki Asal Sulsel, Nominator Penghargaan Kalpataru 2021!
Daur ulang yang menantang

Seperti pepatah, pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang menghasilkan uang—Dian dan suaminya memulai harapannya di dunia daur ulang sekadar hobi. Dian tidak pernah belajar dari siapa pun. Inspirasinya ia eksplore sendiri bersama suaminya. Dukungan sang suami Mohammad Ridwan, sangat berarti.

Semua bermula di tahun 2011 silam. Tekad keduanya mengembangkan hobi kerajinan tangan sedang berbunga-bunga. “Awalnya masih bikin mainan anak dari limbah stik es krim dan limbah kardus. Kami jual di sekolahan,” cerita Dian kepada Klikhijau, Medio Februari 2020 lalu.

Seiring waktu, kreativitas pasangan ini berkembang juga. Awal tahun 2018, Dian Retnowati memulai kreasi barunya yakni membuat bunga kresek. Dari situ, ia terus belajar dan belajar. Hingga ia menemukan ide baru untuk membuat bonsai plastik dan kerajinan koran.

Demi mengembangkan ide dan jejaring, Dian pun bergabung di Komunitas Rutela (Runtah Tegal Laka-Laka)—satu komunitas daur ulang yang ada di Tegal. Sejak itu, karya-karya Dian terus mengalami kemajuan dari segi kehalusan dan estetikanya. Baginya, kreasi daur ulang adalah dunia yang menantang karena disitu membutuhkan inovasi dan kemampuan imajinasi tinggi.

bonsai plastik sakura
Bonsai plastik kreasi Dian Retnowati-Foto/Ist
KLIK INI:  Kisah Saraba, Pencetus Rehabilitasi Mangrove Lantebung Makassar
Terus berinovasi

Bagi Dian inovasi sangatlah penting mengingat daya saing di bidang ini sangat ketat. Setiap waktu ada saja hal-hal baru yang membuatnya harus berpikir keras dan eksperimen kreasi lagi.

Namun, Dian selalu optimis dan percaya diri, buah tangannya punya tempat di hati konsumen. Ia mengandalkan kekhasan karyanya. Semisal, bunga plastik yang dibuatnya memiliki tekstur kulit jeruk. Sedangkan, bonsai-nya ada penjingnya. “Kalau karya daur ulang koran saya, lintingannya lebih rapi,” ungkapnya.

Dengan aktivitas kreasi daur ulang ini, Dian tidak saja senang karena dapat menghasilkan uang. Kebahagiaannya yang lain adalah terbentuknya semacam kesadaran baru dari masyarakat sekitarnya. “Ibu-ibu semakin rajin mengumpulkan plastik warna maupun bening juga kemasan sachet maupun bungkus minyak,” kisahnya.

Sembari menjalani ritinitasnya sebagai ibu rumah tangga, Dian Retnowati kini semakin sibuk menekuni pekerjaannya. Ia aktif mengisi acara sebagai narasumber di sekolah-sekolah dan pelatihan daur ulang di mana-mana. Bahkan, saat wawancara dengan Klikhijau, Dian sedang sibuk-sibuknya mengurus sebuah pameran di Tegal.

Dunia kreasi daur ulang telah membuatnya terlibat di banyak kegiatan sembari melayani pembeli yang setiap saat berdatangan. Awal Januari 2020 ini, Dian bahkan dikunjungi sebuah stasiun televisi swasta tanah air atas aksinya yang inspiratif.

Sukses selalu, Aurel Craft!

KLIK INI:  3 Inovasi Pelayanan Publik KLHK Diganjar Penghargaan Kementerian PAN-RB