Klikhijau.com – Blueberry. Dari namanya, kita akan tahu. Buah ini berwarna biru. Tapi, kenapa berwarna biru? Pertanyaan yang menarik untuk dipecahkan, bukan?
Penasarankan, kenapa demikian? Tenang, para peneliti di Universitas Bristol telah memecahkan misteri di balik kenapa warna buah dari blueberry berwarna biru.
Namun, ada baiknya kita berkenalan singkat dulu dengan blueberry. Buah beri ini (blueberry) berasal dari Amerika Utara. Namun, seiring waktu, tanaman ini ditanam di banyak belahan dunia, termasuk Eropa, Amerika Selatan, dan Asia.
Blueberry adalah buah kecil berbentuk bulat yang terkenal dengan rasanya yang manis dan sedikit asam. Buah ini cukup populer untuk digunakan dalam berbagai hidangan kuliner seperti pia, muffin, dan selai.
Buah ini juga terkenal karena manfaat kesehatannya, yakni kaya akan vitamin C dan K, serat makanan, dan sangat tinggi antioksidan, yaitu senyawa yang melindungi tubuh kita dari radikal bebas, molekul yang dapat merusak sel dan berkontribusi terhadap penuaan dan penyakit seperti kanker.
Selain manfaat makanannya, blueberry berperan dalam tradisi budaya dan festival di beberapa daerah, merayakan panen dan warisan budidaya blueberry. Baik dinikmati sebagai camilan atau digunakan sebagai bahan utama dalam resep, blueberry terus menjadi buah yang disukai di seluruh dunia.
Penyebab berwarna biru
Salah satu ciri khas dari tanaman ini adakah buahnya yang berwarna biru. Hal tersebut, menurut Penelitian yang dipimpin Rox Middleton, seorang peneliti di Sekolah Ilmu Biologi Bristol. Karena struktur eksternal kecil pada lapisan lilin blueberry memberi warna biru pada blueberry.
Studi yang diterbitkan di Science Advances tersebut menunjukkan blueberry berwarna biru meskipun warna pigmen pada kulit buahnya merah tua. Warna birunya dihasilkan oleh lapisan lilin yang mengelilingi buah yang terdiri dari struktur mini yang menyebarkan sinar biru dan sinar UV.
Hal ini membuat blueberry tampak biru bagi manusia dan biru-UV bagi burung. Reflektansi biru-UV berwarna muncul dari interaksi struktur kristal lilin epikutikuler yang tersusun acak dengan cahaya.
“Warna biru blueberry tidak dapat ‘diekstraksi’ dengan cara diperas – karena tidak terletak pada sari berpigmen yang dapat diperas dari buahnya. Makanya kami tahu pasti ada yang aneh dengan warnanya,” jelas Middleton
Jadi, warnanya tidak dipengaruhi oleh pigmentasi di dalam buah itu sendiri. Melainkan akibat dari struktur kecil di dalam lapisan lilin yang menutupi buah tersebut.
Middleton juga mengatakan bahwa sangat menarik untuk menemukan bahwa ada mekanisme pewarnaan yang tidak diketahui tepat di depan kita, pada buah-buahan populer yang kita tanam dan makan sepanjang waktu.
“Lebih menarik lagi bisa mereproduksi warna tersebut dengan memanen lilin untuk membuat lapisan biru baru yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Membangun semua fungsi lilin alami ini menjadi bahan rekayasa buatan adalah mimpinya!” tegasnya.
