Masyarakat Diimbau Tak Beraktivitas di Sungai Jeneberang, Ini Alasannya!

oleh -677 kali dilihat
Masyarakat diimbau tak beraktivitas di hilir sungai Jeneberang
Bendungan Bili-bili, Gowa/foto-Youtube
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Hujan masih menderas hingga sore ini. Hujan berkepanjangan selalu membawa kekhawatiran yang tanak bagi masyarakat. Ada banyak ancaman yang kadang menyertainya.

Karena hujan pula, hingga akhirnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Sulawesi Selatan, membuka pintu pelimpahan air Bendungan Bili-bili di Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Senin, 6 April 2020

Pembukaan pintu pelimpahan itu dilakukan pada malam hari. Namun, meski pintu pelimpahan dibuka, menurut Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Supardji kondisinya masih aman.

Tentu masih sangat basah di ingatan perihal peristiwa setahun lalu. Saat itu, ketika pintu air bendungan dibuka karena tinggi air melebihi batas normal, Gowa dan Makassar diterjangan banjir.

KLIK INI:  Semarak Aksi Muda Jaga Iklim 2022 di Momen Hari Sumpah Pemuda

Dan kita patut melangitkan harapan dan doa-doa, semoga perisitwa itu tidak terulang. Cukup kita mendatap ujian kedatangan Covid-19 yang membuat panik, takut, dan resah.

Dengan adanya pembukaan pintu pelimpahan air Bendungan Bili-bili setinggi 15 centimeter. Bertujuan untuk mengetahui batas elevasi normal pintu air Bendungan Bili-bili mencapai 99.50 meter dari permukaan laut (Mdpl).

“Karena ini curah hujan yang cukup tinggi di hulu, sudah mau batas normal elevasinya sekarang 99.41 Mdpl. Kalau tidak dibuka dan hujan terus di hulu nanti tidak bisa terkendali, jangan sampai kita kejadian lagi seperti 2019 lalu jadi kita antisipasi,” kata Supardji, Senin, 6 April 2020 kemarin.

Curah hujan memang cukup tinggi beberapa hari terakhir, termasuk di kampung saya, Kindang, Bulukumba.

Tidak beraktivitas di hilir sungai

Supardji juga menerangkan meski pintu air dibuka, Sungai Jeneberang masih bisa menampung debit air pembuangan. Hanya saja ia meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di hilir sungai.

Katanya, posisi sungai itu masih aman, hanya dikhawatir kalau ada orang yang mencari ikan di dalamnya dan melakukan penyebrangan.

“Jadi, disampaikan kepada masyarakat sekitar untuk tidak melakukan kegiatan penyebrangan sungai, menambang, menjala ikan di hilir bendungan dan hilir Sungai Jeneberang. Tapi saat ini posisi sungai aman tidak meluap, karena kita sudah hitung dengan Jenelata itu tidak meluap,” jelasnya.

Imbaun dari Kepala BBWS Pompengan Jeneberang tersebut. Mendapat respons positif dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansyah.

Iksan juga ikut mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di hilir Sungai Jeneberang demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya rasa surat dari BBWS Pompengan Jeneberang sudah cukup jelas untuk masyarakat yang bermukim di bantaran Sungai Jeneberang dan yang menggunakan transportasi penyebrangan di Sungai Jeneberang untuk sementara jangan dulu melakukan aktifitasnya,” ujarnya.

Pihak BPBD Gowa tidak hanya memberi imbaun. Namun juga akan tetap siaga dan memantau perkembangan kondisi termasuk informasi data dari BMKG maupun dari BBWS Pompengan Jeneberang.

Pemantuan perkembangan itu, agar BPBD selalu siap jika dibutuhkan untuk membantu masyarakat.

KLIK INI:  Jutaan Ton Sampah Plastik Serbu Lautan Selama Pandemi