Musim Hujan, Legislator Ini Tanam 40.000 Pohon Porang di Kajang

oleh -4,215 kali dilihat
Musim Hujan, Legislator Ini Tanam 40.000 Pohon Porang di Kajang
M Tamrin legislator DPRD Bulukumba menanam porang/ foto-ist

Klikhijau.com – Musim hujan tiba, saatnya menanam. Tanam apa saja memang bisa tumbuh saat ini, termasuk menanam porang alias tire. Seperti yang dilakukan M Tamrin, politikus asal Bulukumba Sulawesi Selatan ini sedang menanam porang di desanya, Desa Sangkala Kajang.

Aktivitas menanam legislator DPRD Bulukumba dari partai Nasdem tersebut ia posting di akun facebooknya Muh Tamrin. Bismillah! Penanaman tanaman porang….semoga tumbuh dengan baik dan berhasil….amin, tulis Tamrin.

Saat dikonfirmasi Klikhijau, M Tamrin mengaku menanam porang atas inisiatif pribadi. Di atas lahannya sendiri di Dumpu Desa Sangkala, M Tamrin menggarap lahannya selayaknya petani kawakan. “Rencananya, saya akan tanam sekitar 40.000 pohon porang,” kata M Tamrin .

Berbeda dengan politikus kebanyakan, M Tamrin memang berlatar belakang petani. Sebelum duduk di parlemen, ia bahkan lebih dikenal sebagai “anak kandang” lantaran aktivitasnya sebagai peternak ayam.

KLIK INI:  Cerita Sukses Fitriyanti di Palu, Sulap Sampah Jadi Jutaan Rupiah

Ketertarikannya menanam porang diinspirasi oleh informasi yang berkembang tentang harga porang yang sedang menanjak di pasar ekspor.

“Selain karena tanaman ini mudah tumbuh di area terbuka dan tertutup, porang juga merupakan komoditi ekspor yang sangat diminati Korea dan Jepang. Harga jualnya sangat menjanjikan tentunya,” kata Tamrin.

Potensi Porang di Indonesia

Tanaman porang saat ini mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas. Pasalnya, produk dari komoditas ini mempunyai manfaat yang luar biasa.

Porang dijadikan bahan baku kosmetik dan sebagai bahan pangan rendah kalori. Saat ini banyak permintaannya di luar negeri seperti China, Vietnam dan Australia dengan total ekspor porang sekitar 11.170 ton.

Perlu diketahui selama ini porang diekspor dalam bentuk chips, kemudian di negara tujuan diolah kembali sebagai bahan pangan dan kosmetik.

KLIK INI:  Ketika Limbah Kulit Pisang Berubah Jadi Masker di Tangan Mahasiswa

Tahun 2019 tercatat luas penanaman porang 1.602 hektar dengan produksi umbi Bbsah 9.128 ton dan produksi Chips 1.553 Ton. Di Indonesia, penanaman porang paling banyak dikembangkan di Madiun. Produksi porang di sana rata-rata 5,6 ton/hektar

Kabar terbaru, porang segar saat ini dihargai Rp. 8.000/Kg dan lebih mahal lagi jika sudah dalam bentuk chips (red irisan tipis) kering sebesar Rp. 55.000/Kg.

Tanaman Porang yang dikenal dengan nama latin Amorphopallus muelleri Blume, dipanen umbinya untuk digunakan sebagai bahan pangan ataupun untuk bahan baku industri lainnya. Yang menarik dari porang adalah selain umbi yang terletak di bawah tanah, porang juga menghasilkan umbi yang terdapat di tangkai daun dan sangat dianjurkan untuk bahan penanaman.

Umbi ini sering disebut oleh petani pembudidaya dengan sebutan “katak” atau “bulbil”, dan ini lah yang menjadi pembeda utama porang dengan tanaman umbi serupa lainnya seperti iles-iles atau suweg yang tidak memiliki katak/ bulbil pada batang.

KLIK INI:  Super Kreatif, Mahasiswa Ubah Sampah Jadi Mobil Ramah Lingkungan