- Air Hilang dalam Hujan - 09/12/2023
- Kisah Pengalaman Pertama Bertamu ke Hutan - 05/12/2023
- Perjalanan Menuju Hutan - 03/12/2023
Klikhijau.com – Perjuangan Deasy Esterina mengurangi sampah patut disaluti. Ia mendaur ulang sampah dengan cara manual untuk menghasilkan tas dan sejenisnya. Cara manual membutuhkan kesabaran, Deasy dan timnya berada dalam lingkaran itu.
Upaya mengatasi sampah dengan cara mendaur ulang memang terus dipupuk. Bukan hanya Deasy yang melakukannya, menyulapnya menjadi uang. Banyak orang dan komunitas melakukan pendaurulangan sampah, meski caranya berbeda.
Tentu bukan masalah, selama itu bisa mengurangi tumpukan sampah yang kian meresahkan dan mengancam kesehatan kita.
Mendaur ulang sampah tentu bukanlah pekerjaan mudah, apalagi jika masih menggunakan tenaga manusia.
Lalu apakah mungkin mendaur ulang sampah bisa dilakukan oleh robot, Jawabannya adalah YA. Kini para ilmuwan telah menciptakan robot yang bisa membantu manusia dalam melakukan proses daur ulang sampah.
Tentu penemuan itu menjadi berita menarik dan menggembirakan di antara kepungan permasalahan sampah yang enggan usai. Sampah adalah produk manusia yang ujungnya mengancam manusia pula berupa pencemaran lingkungan hingga kesehatan.
Seperti yang diberitakan Telset.id tanggal 12 April 2019 lalu bahwa para peneliti dari Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory, Massachusetts Institute of Technology (CSAIL MIT) mengembangkan robot yang dijuluki RoCycle.
Si RoCycle ini memiliki kemampuan khusus soal sampah, karena dia dapat mengidentifikasi jenis sampah hanya dengan sentuhan. Memiliki akurasi sekitar 63% saat menyortir item sampah pada mesin sabuk konveyor, dan akurasi sekitar 85% ketika benda-benda tersebut dalam posisi diam.
Ajaibnya, si RoCyle ini dapat mengetahui jenis bahan apa yang dibuat dan akan mengurutkannya, sehingga menghemat waktu petugas kebersihan untuk memisahkan sampah secara manual.
RoCyle menggunakan sensor untuk mengukur objek sampah serta dua sensor yang menentukan apakah benda tersebut dapat diremas atau tidak. Kemudian RoCyle akan memilah apakah sampah tersebut termasuk kertas, plastik atau logam ke tempat sampah.
Teknologi ini cukup bagus untuk menjaga lingkungan, walaupun masih perlu ditingkatkan lagi kemampuannya. Para ilmuwan saat ini memang sedang berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan.
Sebelum RoCyle “lahir”, dua peneliti dari Lancaster University, Nicolas Orellana dan Yaseen Noorani telah menciptakan desain baru turbin angin mini yang tampak seperti bola voli.
Turbin angin mini ini diklaim dapat menangkap angin yang bertiup dari segala arah dan dapat menghasilkan energi ramah lingkungan.
Mereka mengatakan, turbin yang mereka buat berbentuk bola plastik kecil dengan ventilasi yang dapat menangkap angin dari segala arah.
Turbin bernama The O-Wind Turbine yang berhasil memenangkan penghargaan ini dapat menghasilkan energi yang ramah lingkungan. Turbin ini cocok untuk diterapkan oleh orang yang tinggal di perkotaan.
“Kelahiran” RoCyle dan The O-Wind Turbine semoga bisa mengurangi sampah, dan membuat masyarakat tergugah untuk mendaur ulang sampah yang mereka hasilkan.