- Keajaiban Tersembunyi dari Tomat, Dapat Membantu Mencegah Kenaikan Berat Badan - 27/04/2025
- Wakaf Hutan Jadi Upaya Kolaborasi Strategis Lintas Sektor untuk Aksi Pelestarian Bumi - 25/04/2025
- Belantara Foundation Melatih Penggunaan Pendamping Buku Ajar tentang Gajah Sumatra untuk Guru SD - 25/04/2025
Klikhijau.com – Kiacret (Spathodea campanulata) sangat mudah terlihat dan dikenali meski dari jauh. Bunganya yang berwarna cerah adalah penandanya. Warna bunganya itu, jika terlihat dari jauh berwarna merah. Namun, saat dekat terlihat orange (jingga). Tepatnya merah-orange.
Pohonnya yang bisa tumbuh menjulang hingga 20 meter, sehingga memudahkan siapa saja dapat melihat bunganya dari jauh. Bunganya terlihat memesona. Meski begitu, nyaris tak ada yang membudidayakan tanaman ini.
Buahnyaberisi air. Buahnya itu acap dijadikan mainan oleh anak-anak kampung, disemprotkan ke mana saja, kadang ke arah kawannya.
Cara menyemprotkannya cukup tekan saja, maka bagian ujung dari buahnya akan mengeluarkan air, seperti orang kencing. Bisa jadi karena itulah, tanaman ini disebut pula pohon muncrat.
Selain dinamai pohon muncrat, di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tanaman ini dinamai pacco’-pacco. Pacco dalam bahasa Konjo artinya menekan dengan jari hingga keluar isinya.
Nama lain yang disandang dari pohon yang menyukai tumbuh di tepi sungai ini adalah pohon hujan. Dinamai pohon hujan karena saat berjalan dibawahnya, akan terasa turun hujan.
Di Jawa tanaman ini dinamai pohon crut-crutan, sementara dalam bahasa Inggris dinamai African tulip, karena mirip dengan bunga tulip.
Tanaman paling invasi
Tanaman yang dikenal paling invasi di dunia ini berasal dari Afrika. Ia menghasilkan buah yang mengandung ratusan biji. Jumlah bijinya yang banyak itu memungkinkannya menyebarkan dengan cepat.
Pohon ini juga mengandung nektar yang dapat mengundang burung kolibri, sayangnya lebah tak menyukainya karena mengandung racun bagi lebah.
Saking invasinya, maka di kepulauan Fiji tanaman ini banyak dimusnahkan karena pertumbuhannya yang terlalu cepat, sehingga mengalahkan tanaman asli negara kepulauan tersebut.
Tanaman ini adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia.
Manfaat kiacret
Nurhadini, dkk (2020) mengungkapkan kiacret adalah jenis tumbuhan atau tanaman yang sering berbunga. Pewarna dari bunga tanaman ini dapat digunakan sebagai pewarna alami kain.
Pada tahun 2009, Patil dkk melakukan penelitian pada tanaman ini dan ditemukan jika ekstraksi bunganya dengan menggunakan pelarut metanol menunjukkan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 200- 240 nm dengan serapan menengah pada 310 – 340 nm.
Ekstrak bunganya tersebut dapat dijadikan sebagai antisolar untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Pohon yang cepat tumbuh dan berbatang kayu tidak keras ini sangat rajin berbunga. Karenanya kadang pula dipakai untuk penghijauan dan pertamanan.
Dilansir dari etd.repository.ugm tanaman ini merupakan spesies koleksi Kebun Raya Purwodadi dan direferensikan sebagai tanaman peneduh jalan. Salah satu syarat tanaman peneduh jalan adalah serbuk sarinya tidak bersifat alergenik
Pita protein pada serbuk sari dari tanaman ini diperkirakan berpotensi sebagai alergen dengan berat molekul 10-70 kDa. Pada sel tapetum kepala sari tanaman ini ditemukan adanya pro-orbikula yang dapat menambah kealergenitasan dari serbuk sari.
Ken Ayu (2022) menemukan bunga tanaman ini dimanfaatkan sebagai antioksidan, aktivitas moluskisida, antisolar dan pewarna kain. Bunganya mengandung senyawa antosianin yang berperan sebagai sensitizer mampu menyerap sinar UV
Sementara itu, Widyawati Jafar, dkk (2020) mengungkapkan tanaman ini banyak dijadikan sebagai tanaman hias dan digunakan sebagai tanaman tradisional yang dimanfaatkan sebagai pengobatan kejang dan epilepsi.
Tanaman ini juga memegang peranan penting dalam kekayaan alam di dunia. Ia berfungsi sebagai pengobatan terapi, karena memiliki kandungan baik untuk tubuh dan juga banyak dijadikan sebagai obat tradisional seperti pengobatan penyakit kulit.
Manfaat lain dari tanaman ini untuk kulit adalah sebagai obat bisul, infus daun dingin dimanfaatkan untuk mengobati peradangan uretra dan rebusan kulit batangnya dimanfaatkan untuk mengobati gangguan ginjal.
Di Senegal, daun tanaman ini, jika telah telah dimemarkan dimanfaatkan sebagai obat bisul. Bunganya mengandung manfaat sebagai diuretik dan anti inflamasi.
Sedangkan pada daunnya dimanfaatkan mengobati penyakit ginjal, peradangan uretra dan sebagai penangkal racun hewan, juga sebagai pengobatan gonore dan gangguan panggul pada wanita (Wagh 2018).
Kandungan
Tanaman ini mengandung antosianin, fenolik, dan flavonoid menunjukkan jika bunganya memiliki tingkat fenolik yang lebih tinggi dari pada batang dan daun.
Menurut Sangeetha (2016) bahwa dalam ekstrak etanol daunnya mengandung antioksidan dan antikanker yang luar biasa, yang hingga saat menjadikan pohon ini bertindak sebagai petunjuk untuk obat-obatan modern.