- Kilau Kupu-Kupu Berlian Koh-i-Noor dari Sulawesi - 03/04/2025
- Makna di Balik Nama Kupu-Kupu Sayap-Renda Ungu - 23/03/2025
- Tahapan Menuju Sempurna bagi Seekor Kupu-Kupu - 21/03/2025
Klikhijau.com – Kupu-kupu Amanthuxidia plateni cukup langka di habitatnya. Tak mudah menjumpainya. Saya sendiri baru dua kali berhasil memotretnya dengan baik. Padahal saya sudah mengamati kupu-kupu lebih dari sepuluh tahun.
Plateni memiliki sayap bawah yang berwarna coklat tanah dengan hiasan pola yang rumit. Tak hanya itu, seperti spesies di genusnya, memiliki bulatan yang menyerupai mata. Mata ini seolah menjadi senjata baginya agar predator takut mendekatinya.
Ia memiliki kebiasaan beraktivitas di bawah tegakan. Menyukai daerah yang teduh. Karena itu dengan warna yang lebih gelap membuatkan nampak tersamarkan dengan lingkungan sekitar. Berkamuflase alami di habitat hutan hujan tropis yang kejam.
Berbeda saat melihatnya terbang, kilau warna kebiruan terpancar dari sayap atasnya. Membuat siapa pun yang menyaksikannya akan tersihir olehnya.
“Ini adalah spesies yang benar-benar ingin saya lihat tetapi tidak terpikir saya benar-benar akan bertemu,” update status bergambar Yi Kai Tea, seorang penggemar kupu-kupu asal Singapura. Akhir Maret 2025 lalu ia mengunjungi Sulawesi Tengah bersama beberapa kawannya dan bersua dengan spesies ini.
Kai kemudian mengunggahnya dan mengutarakan kekagumannya saat bertemu Amanthuxia plateni melalui grup Butterflying Around the Word di Facebook.
Ia bercerita bahwa perjumpa dengan seekor jantan di tepian hutan pada pinggiran sungai. Bertemu di awal pagi. Seorang pemandunya kemudian menimpali pada kolom komentar bahwa saat perjumpaan ia melihat seekor Amanthusia, namun belum yakin. Kupu-kupu itu terbang dengan lincah.
“Saya terhenti ketika melihat seekor kupu-kupu coklat yang terbang gesit. Saya kemudian mengikutinya ke mana pun terbang untuk memastikan spesiesnya. Melihat sayap birunya saat terbang, meyakinkan saya bahwa dia adalah Amanthuxidia plateni,” tulis Muslim Aulia Furqan, pemerhati kupu-kupu Palu.
Karena itu, Kai merasa bersyukur bisa bertemu dengan spesies ini. Menurutnya, ia sudah beberapa kali mendatangi Sulawesi untuk memotret kupu-kupu dan baru kali ini bertemu dengan Amanthuxidia.
“Rasanya sangat menyenangkan,” tambahnya.
Pertemuan dengannya
Saya sendiri beberapa kali bertemu, namun kadang tak terdokumentasi dengan baik. Hanya dua kali saya dapat memastikan bahwa si doi adalah Amanthuxidia plateni. Yakin karena gambarnya saya peroleh. Dari beberapa kali perjumpaan dengannya, saya meyakini bahwa kupu-kupu ini menyukai hutan yang tertutup. Menyukai di bawah rindang pepohonan, membuat cahaya sulit menembusnya.
Kedua, dari beberapa kali amatan, meyakinkan saya bahwa plateni cenderung menyukai beraktivitas di sekitar pohon aren. Saat bertengger kupu-kupu ini cenderung berada di posisi yang cukup tinggi. Saya kira di atas tiga meter dan menutup sayap saat beristirahat.
Arti di balik nama umumnya
Tahukah kamu bahwa nama umum dari kupu-kupu ini adalah Kooh-i-Noor. Apakah makna dari Koh-i-Noor? Kohinoor adalah nama sebuah berlian yang masyur. Berlian ini diberi nama oleh seorang pengusaha asal Persia. Koh-i-Noor berarti gunung cahaya.
Boleh jadi gelar ini diberikan kepada kupu-kupu ini karena keunikan dan kelangkaannya. Kupu-kupu memang cukup jarang di habitatnya. Apalagi sebarannya yang hanya terbatas di Sulawesi. Karena itu ia termasuk salah satu kupu-kupu endemik Sulawesi. Membuatnya menjadi berlian berkilau di hutan hujan tropis Sulawesi yang teduh.
Barangkali karena dia menyukai habitat yang spesifik. Menyukai hutan primer yang jarang terjamah oleh manusia. Membuatnya tak sering terlihat oleh penggemarnya.
Karena kebiasaan itu juga membuatnya ia juga terancam karena habitatnya terus tergerus oleh makhluk serakah bernama manusia. Terus membuka lahan untuk aktivitas pertanian dan pemukiman. Bahkan lebih jauh lagi membabat habis hutan untuk kepentingan korporasi berdelik kepentingan rakyat, namun mengabaikan kelestarian lingkungan.
Belum lagi sebab lain yang terus menghantui eksistensinya di alam. Mengapa demikian? Karena ada banyak orang yang memiliki kepentingan yang berbeda akan sumber daya alam. Satu sisi menganggap sumber daya yang tersedia, hadir untuk memenuhi kepentingan manusia. Sementara hanya segelintir manusia yang memanfaatkan alam secara bijak. Memanen seperlunya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mengesampingkan keserakahannya menguasai alam.
Semoga kupu-kupu endemik ini terus mampu bertahan dengan berkamuflase di habitatnya. Menghindarkannya dari predator alami dan makhluk serakah.