Ketika Dua Menteri Perempuan Menolak Disuguhi Air Mineral Botol Plastik

oleh -260 kali dilihat
Ketika Dua Menteri Perempuan Menolak Disuguhi Air Mineral Botol Plastik
Ilustrasi botol plastik air mineral/foto-pixabay
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Panitia yang membawa air mineral dalam kemasan botol plastik tercengang. Dua pembicara yang akan disuguhi menolaknya.

Mereka berbalik arah secepat bisanya. Mereka, panitia Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Satu Indonesia di Istora Senayan, Jakarta menggantinya dengan gelas kaca.

Dua orang yang menolak disuguhi air mineral berbahan plastik itu adalah perempuan. Keduanya, selain menduduki jabatan penting di negara ini, juga punya kepedulian terhadap lingkungan.

KLIK INI:  Selain Tenggelamkan Kapal, Ini 4 Aksi Menteri Susi untuk Lingkungan

Kisah keduanya mengingatkan saya kepada saudara laki-laki Ibu. Dia selalu menolak makan dan minum diwadah yang terbuat dari plastik. Bukan hanya plastik sekali pakai, tapi semua jenis plastik.

Ketika dia mengalami kebutaan, saya sering “mengerjai” dengan menyuguhkan makanan atau minuman di wadah plastik. Usaha itu selalu saja gagal. Dia akan memeriksanya melalui cincin besi di jarinya.

Kedua perempuan itu adalah srikandi Kabinet Kerja, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Penolakan air mineral botol plastik tersebut merupakan bukti lain kekompakan keduanya. Iya, keduanya memang dikenal kompak, baik di dalam maupun di luar istana.

Penolakan itu bermula saat Sri Mulyani sedang sedang berbicara soal anggaran negara. Namun, begitu disuguhi botol plastik berisi air, dia berujar “Ini botol plastik aku kurang suka.”

KLIK INI:  2030 Taiwan Bebas dari Sampah Plastik, Indonesia Kapan Ya?

Penolakan itu disambut gemuruh anak-anak muda yang memenuhi Istora Senayan, Jakarta, Minggu 18 Agustus 2019 kemarin.

Demo di istana gara-gara plastik

Saat gemuruh belum reda Menteri Susi tiba-tiba saja mengambil mikrofon dari atas meja bulat yang di keliling oleh para pembicara.

Dia berteriak dengan suara khasnya, serak dan cenderung “ngebas”.

“Kurangi pemakaiaan bahan plastik sekali pakai,” pintanya disambut dengan suara lebih gemuruh oleh yang hadir.

Sebelum suara gemuruh tenggelam lalu hilang. Susi melanjutkan ujarannya

“Sampah di laut ke dua terbesar di dunia. Bulan lalu saya demo di Istana, sekarang saya demo anak muda,” tambahnya.

Tak ada alasan bagi panitia selain mengganti air mineral botol plastik dengan gelas kaca. Bukan hanya untuk kedua menteri itu, tapi untuk semua pembicara.

KLIK INI:  5 Februari, Sejarah Penemuan Plastik Sintesis dan Kisah-kisahnya

Kedua srikandi tersebut memang dikenal punya perhatian yang lebih kepada penggunaan bahan plastik sekali pakai.

Misalnya Sri Mulyani sendiri sudah menggemakan gerakan diet plastik di Kementerian Keuangan. Bahkan ia sempat meminta jajarannya melakukan razia kantong plastik untuk semua kegiatan yang digelar di kantornya.

Sementara itu Susi memiliki gerakan bersih-bersih sampah plastik di pantai dan laut.

Jika saja semua pejabat di negara ini menolak disuguhi air mineral botol plastik, mungkin Indonesia bisa terhindar dari negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia.

KLIK INI:  Jaga Ekosistem Mangrove, Band Wolftank akan Gelar Konser Amal