Kenalkan! Ancaman Baru Burung Liar yang Bernama Fungisida

oleh -85 kali dilihat
Pengalaman Mengamati Burung Kacamata Laut yang Memikat Hati
Burung Kacamata Biru - Foto/Taufiq Ismail

Klikhijau.com – Satwa burung selalu saja mendapat ancaman. Mirisnya, rerata ancaman itu datang dari ulah manusia.

Ancaman paling umum adalah penangkapan untuk diperjual belikan atau sekadar untuk dipelihara. Tidak sedikit pula yang menjadikan burung sebagai sasaran empuk target tembak menggunakan senapan angin.

Apa hanya itu? Rupanya tidak, ancaman lainnya adalah kehilangan habitat. Dan yang terbaru ditemukan oleh sebuah studi adalah fungisida, khususnya fungisida triazol.

Fungisida jenis ini banyak digunakan petani, sebab dinilai efektif mencegah serangan penyakit akibat jamur dalam bubidaya buah-buahan maupun sayuran.

KLIK INI:  Kabar Buruk, Populasi Burung Alami Penurunan di Seluruh Dunia

Dalam beberapa kasus, zat ini juga digunakan untuk mengendalikan penyakit jamur pada manusia dan hewan.

Fungisida bekerja dengan berbagai cara—sebagian besar menargetkan proses biologis spesifik pada jamur yang dihambat atau dibunuhnya. Misalnya, beberapa zat ini mengganggu proses pembelahan sel jamur, sementara yang lain menghambat produksi protein penting jamur.

Meski efektif mengatasi serangan jamur sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Namun, penggunaang fungisida ini menurut studi yang dipresentasikan pada Konferensi Centenary Society for Experimental Biology (SEB) menjadi ancaman bagi burung liar, khususnya yang hidup di kebun anggur. Mereka sangat rentan terhadap kontaminasi oleh fungisida triazol.

Para ahli menemukan bahwa paparan fungisida semacam itu pada tingkat yang realistis di lapangan dapat mengganggu hormon dan metabolisme burung. Hal tersebut dapat berdampak pada reproduksi dan kelangsungan hidup mereka.

“Kami menemukan bahwa burung dapat sangat terkontaminasi oleh triazol di kebun anggur,” kata pemimpin studi Frédéric Angelier, peneliti senior di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis .

KLIK INI:  Ketika Burung-burung Surga Kembali ke Habitatnya di Hutan Nyei Toro

“Kontaminasi ini jauh lebih tinggi di kebun anggur dibandingkan dengan tanaman lain, menekankan bahwa kontaminan terutama dapat membahayakan burung di agroekosistem spesifik ini.”

Sebelumnya memang telah banyak penelitian yang mengungkapkan adanya penurunan satwa liar yang disebabkan oleh berbagai industri pertanian. Hanya saja untuk  peran kebun anggur sebagai penyebab penurunan burung sebagian besar diabaikan.

“Namun, kebun anggur mencakup sebagian besar lahan di beberapa negara Eropa dan, yang terpenting, mereka terkait dengan penggunaan fungisida secara besar-besaran (hingga 5-7 kali lebih banyak daripada tanaman lain). Oleh karena itu, kebun anggur merupakan agroekosistem yang sangat relevan untuk mengkaji dampak fungisida terhadap burung liar,” jelas Angelier dinukil dari Earth.

Untuk menguji efek fungisida semacam itu pada aspek kesehatan burung tertentu, para ilmuwan menggabungkan eksperimen lapangan yang dirancang untuk mengukur tingkat fungisida dunia nyata dengan eksperimen laboratorium terkontrol.

Sementara penyelidikan laboratorium tentang dampak pestisida terhadap satwa liar sering menggunakan konsentrasi pestisida yang lebih tinggi daripada yang digunakan di dunia nyata untuk mendapatkan reaksi yang lebih kuat.

KLIK INI:  Fakta tentang Merak Putih, Burung Cantik dengan Ekor yang Berkilau

Penelitian ini mengukur kontaminasi fungisida yang sebenarnya pada burung yang hidup di kebun anggur dan ekosistem lain seperti ladang tanaman, hutan, atau kota.

Dari hasil analisis para peneliti, terungkap bahwa dengan mengganggu metabolisme dan tingkat hormon burung, maka paparan fungisida triazol dapat berdampak besar pada reproduksi dan kelangsungan hidup burung liar dan dengan demikian berpotensi menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan layanan ekologis (seperti burung yang memakan hama lainnya).

 Perlu solusi

Dengan adanya temuan ini, maka ada kebutuhan mendesak untuk mempertimbangkan efek merugikan dari fungisida triazol pada populasi burung yang hidup, khususnya yang hidup di kebun anggur.

Karena itu,  penting mengembangkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan untuk mengurangi risiko ini dan melindungi keanekaragaman hayati.

Fungisida umumnya aman bila digunakan dengan benar, beberapa bisa berbahaya bagi manusia atau lingkungan. Untuk alasan ini, penting untuk menggunakannya secara bertanggung jawab dan mengikuti semua petunjuk keselamatan.

Demi menyelamatkan burung liar, maka perlu ada upaya berkelanjutan dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan fungisida yang lebih ramah lingkungan.

KLIK INI:  Dari Soekarno hingga George W. Bush, Ini Sederet Kata Inspirasi tentang Burung

Sumber: Earth