Julius Yunus Tedja, Pengusaha Properti yang Konsisten dengan Konsep Hijau

oleh -1,042 kali dilihat
Julius Yunus Tedja, Pengusaha Properti yang Konsisten dengan Konsep Hijau
Julius Yunus Tedja, Pengusaha Properti yang Konsisten dengan Konsep Hijau - Foto/Ist

Klikhijau.com – Julius Yunus Tedja (64), Pengusaha Properti yang tak pernah absen dengan nuansa hijau pada perumahan yang dibangun. Di antaranya dengan menekankan pentingnya air bersih, kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Dengan sentuhan hijau pada bisnis properti-nya, bisnis Julius terus bertumbuh. Selain diminati pelanggan karena tata ruang dengan aksentuasi hijau yang tersedia, Julius pun merasa bahagia telah berkontribusi setidaknya pada upaya penghijauan.

Penasaran mendengar kisah Julius Yunus Tedja memulai karir bisnisnya dan bagaimana cara pandang beliau mengenai lingkungan? Klik Hijau berkesempatan berdiskusi mendalam dengan CEO PT Harapan Persada itu, Sabtu 25 Juli 2020.

Pria kelahiran Makassar, 18 Juni 1956 ini adalah seorang pencinta tanaman bunga. Bila bertandang ke rumahnya, ada beragam tanaman indah yang tumbuh terawat dan menyejukkan.

Yah, Ayah 4 orang anak dan kakek dari 6 cucu ini memang menyukai tanaman sejak kecil. Bahkan, dirinya dikenal paling hobi menanam pohon atau tanaman apa saja.

KLIK INI:  Cara Simpel Menanam Rumput Gajah Mini sebagai Karpet Alami di Halaman Rumah
Kisahnya menggeluti bisnis perumahan

Untuk sampai di posisi saat ini, Julius menempuh jalan berliku. Pada awal karirnya di tahun 1989, ia memulai bisnis di bidang jasa pengangkutan.

Bisnis angkutannya tidak berjalan mulus. Beragam masalah, silih berganti. Mulai dari masalah supir, kerusakan mobil hingga kecelakaan truk yang kadang terjadi. Semua itu menimbulkan beban biaya tak terduga hingga akhirnya Julius memutuskan menutup usaha angkutannya.

Masuk di era 90-an, perkenalannya dengan seorang teman dari hobi olahraga tennis lapangan, mengalihkan perhatiannya untuk bisnis baru. Julius akhirnya membuka Toko Peltha Sport yang terletak di Jalan Topas Rasa Makassar.

Sembari membuka toko olahraga, Julius tetap bertahan pada bisnis properti yang memang sudah dibangunnya sejak 1986 yakni PT. Tata Harapan Persada.

Bisnis properti Julius, sejatinya bermula dari keinginannya memberikan fasilitas atau penghargaan kepada karyawannya yang telah bekerja di atas 10 tahun.

KLIK INI:  7 Manfaat Berada di Alam Bebas, Menyehatkan dan Bikin Bahagia

“Saya mendapatkan satu lokasi yang awalnya sederhana akhirnya terus berkembang dan juga memang saya suka untuk membuat rumah dan berbagi pengalaman sewaktu masih muda,” ujarnya.

Lebih lanjut, Julius menuturkan, “Dari mengawasi dan membangun rumah serta banyak berbincang-bincang dengan teman akhirnya terus menerus mengembangkan perumahan sampai 4 lokasi kita garap. Sekarang aktif itu 2 dan masih kita selesaikan,” tuturnya.

Perumahan dengan konsep hijau

CEO yang juga Sekertaris Umum PELTI Sulsel ini mengungkapkan konsepnya membangun perumahan dengan mengutamakan penghijauan.

“Sejak awal membangun sudah menjadi satu visi dengan para staf untuk dan aspek lingkungan sangat kami perhatikan. Itu yang kami lakukan, bahkan tanaman-tanaman kami sendiri yang bibit agar kami lebih leluasa melakukan penataan sehingga menciptakan kenyamanan,” ungkapnya.

Julis menuturkan betapa pentingnya menjaga bumi. “Saya menyadari Bumi ini perlu dijaga. Ini membutuhkan kesadaran kita semua. Bahkan kemungkinan, pandemi yang terjadi saat ini akibat dari penolakan bumi dan banyak perubahan yang terjadi,” ucapnya.

KLIK INI:  Menonton Film Black Beauty dengan Rasa Haru

Oleh sebab itu, pandemi sejatinya menyadarkan kita tentang pentingnya melestarikan lingkungan, katanya.

Dari kegemarannya dengan penghijauan, Julius pun didaulat menjadi kepala pengelola tempat wisata religi yang berada di Kabupaten Toraja, tepatnya di Sa’pak Bayobayo, Sanggalla.

“Saya sangat memperhatikan hal tersebut di Sa’pak Bayobayo, padahal itu semua tanpa keuntungan karena pekerjaan sosial. Bertahun-tahun saya jalani karena memang saya menikmati itu,” cerita Julius.

Menurutnya, konsep hijau sejatinya dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita. Jika kesadaran ini sudah tertanam di benak masing-masing masyarakat, katanya, pemerintah akan lebih mudah dalam mengatasi persoalan klasik seperti sampah dan banjir.

KLIK INI:  Puang Jama dan Bibit Pohon Durian Abu Bakar Ash-Shiddiq
Kolaborasi melestarikan lingkungan

Julius Yunus Tedja menegaskan pentingnya setiap individu menerapkan cara hidup yang sehat dan nyaman dengan memperhatikan harmoni alam semesta.

“Bahkan saya pernah mendatangkan seorang pemerhati lingkungan dari Belanda, ia mengatakan bahwa kita memang perlu menerapkan konsep itu (Red: ramah lingkungan) secara terus menerus. Namun, ini membutuhkan waktu yang panjang karena proses merubah pola hidup dan sikap itu tidak mudah,” ucap Julius.

Julius juga sangat menyayangkan jika masih saja terdapat sampah-sampah plastik di mana-mana. Karenanya, di usianya yang sudah 64 tahun ini, ia tetap mencoba memberikan keteladanan kepada warga sekitarnya, dengan kebiasaan menanam dan bersih-bersih.

“Agar kota Makassar ini bisa bersih dan hijau, pertama kita perlu kerjasama. Minimal rasa tanggung jawab akan kebersihan dan bagaimana mereka bisa menata halaman rumah masing-masing, karena petugas kebersihan dari pemerintah pun masih terbatas,” tuturnya.

Julius mencontohkan apa yang dilihatnya di Kalimantan, dimana pemerintahnya bekerja sama dengan lembaga, BUMN dan ormas untuk melakukan penghijauan.

KLIK INI:  Berkenalan dengan Akasia, Pohon Kenangan yang Kembali Diidamkan

“Itu sebaiknya kita jadikan contoh.  Pada tahun 1980-an pun saya pernah mengadakan operasi sampah, mengajak teman-teman yang mempunyai truk untuk ikut berpartisipasi membersihkan,” katanya.

Julius Yunus Tedja/properti hijau
Julius Yunus Tedja ikut bersih-bersih di kawasan perumahan yang dibangunnya – Foto/Ist

“Saya selalu menekankan kepada anak-anak saya untuk selalu berbagi dan berbuat baik kepada semua orang. Bukan hanya materi, melainkan waktu dan tenaga.  Anak-anak pun tahu persis bahwa saya pencinta lingkungan dan sudah ada yang mengikuti jejak saya. Juga saya rasa generasi muda perlu untuk menyadari hal itu,” ungkapnya.

Bagi Julisus, ketekunan adalah kunci utama dalam apapun yang digeluti. “Selain bercocok tanam, hobi saya adalah bermain tenis sejak tahun 1980-an sampai sekarang, semua karena saya menekuni apa yang saya gemari,” ucapnya.

Di akhir perbincangan dengan Klik Hijau, Julius Yunus Tedja berharap pemimpin baru di Makassar nanti bisa benar-benar mengubah kota Makassar, menjadi lebih indah dan nyaman.

“Kota Makassar ini mempunyai potensi, ditunjang dengan karakter-karakter penduduknya yang memiliki rasa toleransi tinggi. Semua pihak harus saling mendukung,” tandasnya.

KLIK INI:  Di Selasar Ruang Rimbawa, Siti Berterima Kasih pada Jajaran KLHK