- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
- Ibu, Halaman Rumah, dan Daun Singkong - 20/03/2023
Klikhijau.com – Membahas sampah, serupa membahas kenangan. Tak ada habisnya. Sebab ada saja pintu-pintu kemungkinan yang akan terbuka.
Persoalan sampah, khususnya sampah plastik memang rumit—serumit kenangan. Banyak orang membahasnya dan berjibaku memberantas keberadaannya, hanya saja sulit. Namun, dari situlah, pintu kemungkinan terbuka, termasuk pintu kreatifitas.
Semisal pemerintah kota Ambikapur di negara bagian Chhattisgarh, India tengah, memiliki cara yang sangat kreatif dalam memerangi sampah.
Sebagaimana ditulis Mahmud Zulfikar di nationalgeographic.grid.id bahwa di kota tersebut, kita bisa makan seporsi nasi hanya dengan menukar sampah. Iya, restoran tersebut akan menggunakan sampah plastik sebagai alat tukar makanannya.
Ajay Tirkey, Wali Kota Ambikapur menamai restoran tersebut “Garbage Cafe” atau “kafe sampah”.
Jika ada pengunjung yang ingin makan, cukup menukarkan satu kilogram sampah plastik. Mereka akan mendapatkan seporsi makanan lengkap.
Tirkey mengungkapkan, dengan menukarkan satu kilogram plastik, kafe akan menyajikan kari dengan nasi, lentil, dan papadams.
“Sedangkan untuk setengah dari berat itu, pengunjung akan menerima sarapan berupa samosa, donat lentil, atau roti isi pipih,” ungkapnya.
Keberadaan Kafe Sampah tersebut menjadi cara terbaru pemerintah kota untuk menjaga jalanan tetap bersih.
“Semua orang dipersilakan untuk datang dan menyumbangkan sampah plastiknya. Kafe itu rencananya akan lebih sering dikelola oleh pegawai perempuan. Saat ini persiapan sedang dijalankan,” lanjut Tirkey.
Membangun jalan dari plastik
Persoalan sampah plastik di India memang serupa kenangan, setiap hari diproduksi. Penduduk India masih menghasilkan 26.000 ton sampah plastik setiap hari menurut data pemerintah.
Hanya perbedaannya dengan kenangan, sampah plastik di India sering dibuang di jalan, saluran pembuangan, dan tanah lapang. Sedangkan kenangan, bermukim di hati dan pikiran.
Nah, keberadaan kafe tersebut diharapkan dapat membantu mengubah kebiasaan itu. Kebiasaan buruk yang tak patut diteladani.
Kota Ambikapur telah menjadi salah satu kota terbersih di India, dengan sistem pengelolaan sampah yang mulai didirikan pada 2015.
Petugas di sana akan pergi dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan sampah plastik yang dapat didaur ulang.
Bukan hanya itu, kota itu juga telah membangun jalan yang seluruhnya terbuat dari plastik pada tahun 2015. Pertama di India dan menghasilkan 1,2 juta rupee (sekitar Rp 243 juta) sebulan dari menjual plastik dan kertas daur ulang ke perusahaan swasta.
Cara kreatif serupa itu pun ditiru oleh negara bagian Assam pada awal tahun ini. Sebuah sekolah di sana juga telah mulai menerima sampah plastik sebagai ganti biaya pendidikan.
Lalu pertanyaannya, Indonesia kapan menerapkannya? Agar kenangan buruk tentang sampah tak membuat cemas hari-hari mendatang.