Apa Itu Minimalism, Manfaat dan Bagaimana Menerapkannya dalam Hidup?

oleh -107 kali dilihat
Apa Itu Minimalism, Manfaat dan Bagaimana Menerapkannya dalam Hidup?
Ilustrasi sepatu minimalis - Foto: Pixabay

Klikhijau.com – Apa itu gaya hidup minimalis atau minimalism? Istilah ini belakangan jadi satu narasi terbaru pada kehidupan banyak tokoh dan terutama kalangan milenials.

Dikutip dari laman Gramedia, merujuk pada Break The Twich, minimalism adalah suatu gaya hidup yang fokus pada upaya meminimalkan gangguan yang dapat memastikan diri melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh penting saja.

Sementara menurut Koshua Becker (penulis Becoming Minimalist), gaya hidup minimalis adalah perihal upaya mendapatkan segala hal yang membuat kamu bisa bahagia dan mengesampingkan apa yang tidak. Pendeknya, kita hidup untuk fokus pada kualitas, lebih praktis dan hidup sederhana.

Ada banyak hal yang berkaitan erat dengan hal ini, contoh sederhananya adalah kebiasaan kita menyimpan kumpulan foto tangkapan layar yang seolah-olah akan digunakan kemudian, namun faktanya tidak atau jarang dibuka kembali. Walhasil, memori HP akan menumpuk karena terlalu banyak hal kurang penting yang kita simpan.

Jadi, minimalism tidak hanya perihal produk, namun juga soal fasyen, sosial media, penggunaan gadget dan internet. Karenanya, di era ini dikenal pula istilah minimalis digital. Perspektif minimalism akan membuat kamu menjadi berbeda karena akan menggunakan sesuatu berbasis keinginan dan manfaat.

KLIK INI:  Ini Cara Sederhana Lindungi Diri dan Keluarga dari Polusi Udara!

Lalu apa manfaat minimalism?

Nah, banyak yang kemudian bertanya-tanya apa sih manfaat menerapkan gaya hidup minimalis? Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dengan beralih sebagai seorang minimalism:

  • Finansial lebih terkontrol

Filosofi dasar dari minimalism adalah bagaimana kamu dapat memahami sepenuhnya Batasan antara mana kebutuhan dan mana keinginan. Keinginan manusia tidak pernah terbatas, namun kebutuhan dapat bersifat rasional. Atas dasar ini, kamu dapat melakukan control terhadap finasialmu dengan membeli hal-hal berbasis kebutuhan saja.

Dengan minimalism, kamu dapat menghemat peluang pengeluaran yang lebih besar dan dapat mengalihkan keuangan kamu pada apa yang dapat membuatmu bahagia. Katakanlah untuk kepentingan hobi, tabungan, Pendidikan, jaminan kesehatan dan lainnya.

  • Lebih hemat waktu dan tenaga

Minimalis tentu soal bagaimana mengurangi pengadaan benda-benda yang terlalu banyak. Semakin banyak barang atau benda-benda di rumah, semakin banyak waktu yang diperlukan untuk menjaga dan merawatnya. Hukum ini tentu berlaku sebaliknya, semakin sedikit barang-barang kamu di rumah semakin hematlah waktu dan tenaga kamu setiap harinya.

Dengan demikian, kamu dapat memiliki waktu lebih lowong untuk hal-hal yang bermanfaat dan menyenangkan semisal membaca, olahraga, istirahat, quality time bersama keluarga dan lainnya.

KLIK INI:  Electrolux Dukung Pola Makan Berkelanjutan dengan Produk “UltimateTaste”
  • Mengurangi stres

Hal positif lainnya yang didapat seorang minimalism adalah perasaan selalu bersyukur menjalani hidup. Bila melihat orang lain membeli sesuatu yang baru, kamu akan merasa biasa-biasa saja. Hidup tidak perlu harus selalu membanding-bandingkan dengan orang lain. Seorang minimalis akan menjalani hidupnya dengan prinsipnya yang kuat untuk fokus pada perasaan bahagia.

  • Fokus pada hal-hal penting

Tanpa disadari seringkali kita berkubang pada benda-benda yang kurang penting di dalam kamar tidur misalnya. Cobalah untuk menata ulang ruang tersebut dengan menghilangkan benda-benda yang kurang penting sehingga berdampak akan fokus kamu dalam bekerja. Kamu dapat lebih leluasa di kamar saat istirahat atau bekerja di meja kerja.

  • Lebih ramah lingkungan

Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sudah pasti membuat kamu lebih ramah lingkungan. Hal itu, karena kamu akan lebih fokus pada kualitas ketimbang kuantitas. Kamu akan membeli feshen berkualitas dan tahan lama namun tak lekang oleh waktu.

KLIK INI:  Selain Tidur, 5 Cara Ini Bisa Atasi Kebiasan Ngemil Tengah Malam!

Lalu, bagaimana menerapkannya?

Setelah memahami makna dan pengertian perihal minimalism dan manfaatnya, kini saatnya membahas mengenai cara menerapkannya.

  • Merapikan ulang benda-benda

Merapikan benda atau barang-barang di rumah bisa mulai dilakukan untuk menerapkan minimalism. Ini adalah satu hal yang paling jarang diperhatikan bahkan kadangkala kita terjebak pada penumpukan benda-benda.

Cobalah menata ulang benda-benda milikmu dengan menerapkan pendekatan hukum 90/90 untuk mempermudah pembersihan. Apakah benda tersebut sudah pernah kamu pakai dalam 90 hari terakhir? Atau akankah kamu memakainya dalam 90 hari ke depan? Jika tidak, berarti akan lebih baik benda tersebut disingkirkan karena tidak kamu butuhkan.

  • Lebih teratur membersihkan rumah

Membersihkan rumah lebih teratur akan membuat rumah lebih bersih. Cara ini juga efektif untuk kamu memilah setiap saat benda-benda yang berpotensi menumpuk dalam rumah. Jadi, saatnya mengurangi hal-hal yang tidak penting dari sekitar kita, itulah minimalism.

  • Belanja berbasis kebutuhan

Sejatinya minimalis tak berarti pelit. Prinsipnya adalah bagaimana membeli barang-barang yang dibutuhkan saja. Hindari membeli barang yang lagi trend namun fitur-fiturnya tidak fungsional bagi kamu. Prioritaskan kualitas ketimbang kuantitas dalam membeli barang.

  • Kurangi keterikatan emosional pada benda

Tidak sedikit diantara kita yang menaruh keterikatan emosional pada suatu benda. Misalnya benda-bendar turunan dari keluarga atau sahabat atau mungkin mantan pacar yang terus disimpan demi menjaga kenangan.

Prinsip ini tidak salah, namun memiliki keterikatan emosional berlebihan pada benda akan membuat penumpukan barang di rumah. Maka cobalah untuk mengurangi keterikatan emosional pada benda-benda tertentu. Kamu bisa menghibahkannya pada orang lain atau membuangnya bila sudah rusak atau using.

  • Tata ulang isi lemari

Cobalah perhatikan isi lemari, ada banyak pakaian yang jarang dipakai. Bayangkan saja, setiap hari ada banyak opsi memilih pakaian yang akan dipakai. Atur kembali isi lemari, segera lepaskan pakaian yang tidak atau jarang digunakan agar lemari lebih rapi dengan benda-benda yang memang dibutuhkan.

  • Terapkan prinsip pergantian bukan penambahan

Prinsip ini tentu menarik untuk kamu terapkan sebagai minimalism. Membeli barang baru tentu tidak ada salahnya bila kamu menerapkan prinsip pergantian bukan penambahan. Beli barang baru untuk tujuan pergantian bukan penambahan.

Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Mengenal ‘Green Science’ dari Garnier, Tren Gaya Hidup Berkelanjutan