Akibat Plastik Sekali Pakai, Manusia Konsumsi 70 ribu Partikel Plastik Per Tahun

oleh -210 kali dilihat
Akibat Plastik Sekali Pakai, Manusia Konsumsi 70 ribu Partikel Plastik Per Tahun
Ilustrasi kemasan plastik

Klikhijau.com – Plastik sekali pakai sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa sadar, kita mengonsumsi puluhan ribu partikel plastik per tahun.

Partikel plastik itu berasal dari wadah makanan, sedotan, juga air minum kemasan yang digunakan setiap hari.

Maka, sangat masuk akal jika menurut sebuah penelitian, 8,3 triliun metrik ton plastik telah diproduksi sejak 60 tahun silam–saat produksi plastik skala besar dimulai.

Penelitian yang sama mengungkap, 6,3 triliun metrik ton jadi sampah plastik. Hanya 9 persen yang didaur ulang. Artinya, 79 persen dibiarkan terurai di tempat pembuangan sampah, atau berakhir sebagai limbah di lingkungan.

KLIK INI:  9 Negara Bahas Perlindungan Laut dari Polusi dan Sampah Plastik di Bali

Alhasil, itu sangat berdampak terhadap bumi. Plastik bisa butuh sampai 400 tahun sebelum akhirnya terurai. Saat proses penguraian dimulai, plastik berubah menjadi mikroplastik. Iya, mikro. Sesuai namanya, tak terlihat oleh mata telanjang.

Menurut Kieran Cox dari University of Victoria, mikroplastik bisa menyelinap ke dalam tubuh manusia tanpa terdeteksi. Lewat makanan yang kita makan, bahkan udara yang kita hirup.

Rata-rata konsumsi mikroplastik seseorang–tergantung pola konsumsinya–adalah antara 70 ribu hingga 121 ribu partikel per tahun. Jumlah ini bisa meningkat hingga 100 ribu, bagi mereka yang sehari-hari hanya minum air kemasan.

Para ahli menyampaikan pendapat dan kritik mereka soal riset ini. Meski dinilai cukup cermat, Profesor Richard Lampitt, yang meneliti mikroplastik dalam riset lain mengkritik Cox dan tim soal definisi mikroplastik.

“Ukuran partikel hanya disebutkan secara sepintas, padahal ini berefek besar pada data yang disajikan dan kesimpulan yang dicapai,” terang Lampitt.

KLIK INI:  Kabar Buruk dari Sebuah Riset, Setiap Minggu Manusia Telan 2 Ribu Potongan Plastik

Ruang lingkup penelitian juga dikritik Alastair Grant, seorang profesor ekologi di University of East Anglia di Inggris. “Tidak ada bukti yang disajikan bahwa tingkat konsumsi ini merupakan bahaya yang signifikan bagi kesehatan manusia.”

Sementara menurut Stephanie Wright, rekan peneliti di departemen ilmu analisis dan lingkungan King’s College London, riset ini cenderung mengulang apa yang jamak diketahui.

Tidak semua ilmuwan sepakat dengan kesimpulan riset Cox dan tim. Namun, mengurangi penggunaan plastik sudah tentu lebih baik. Mayoritas penelitian yang ada saat ini fokus pada makanan laut.

Maka akan masuk akal, mengingat laut dipenuhi sampah plastik. Analisis tambahan terhadap kelompok makanan utama seperti unggas, susu, daging sapi, dan biji-bijian diperlukan untuk lebih memahami konsekuensi potensial.

Potensi dampak kesehatan konsumsi mikroplastik belum diketahui secara pasti. Pun demikian berapa lama sampai paparan jangka panjang terhadap mikroplastik barang tentu bisa berdampak pada kesehatan.

KLIK INI:  Mencermati Problematika Tambang Terhadap Lingkungan dan Kemanusiaan