- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Paus bungkuk itu akhirnya bisa bernapas lega. Ia berhasil selamat dari ancaman maut yang mengintainya selama sepekan. Ia berada dalam kepungan buaya.
Ia tersesat di salah satu sungai di Australia. Tak ada yang tahu pasti bagaimana paus bungkuk itu bisa salah jalan. Sungai itu bukanlah sungai sembarangan, sebab menjadi rumah bagi banyak buaya.
Bahkan Carole Palmer, seorang ilmuwan ekosistem laut untuk pemerintah wilayah di Australia mengatakan, para ahli tidak tahu mengapa paus tersebut berbelok ke lepas pantai Australia.
Palmer hanya bisa menduga, jika paus itu akan menuju selatan ke Antartika. Namun keliru memasuki muara yang membawa mereka lebih jauh ke hulu sungai.
Dugaan Palmer beralasan, sebab paus-paus bermigrasi ke perairan yang lebih hangat di lepas pantai Australia selama musim semi untuk melahirkan sebelum kembali ke Antartika untuk mencari makan.
Para ahli paus juga meyakini, paus-paus itu melakukan migrasi laut tahunan ketika beberapa dari hewan mamalia tersebut .
Paus-paus bermigrasi ke perairan yang lebih hangat di lepas pantai Australia selama musim semi untuk melahirkan sebelum kembali ke Antartika untuk mencari makan.
Namun, bagaimanapun kabar paus tersesat di sungai di Australia yang penuh buaya merupakan kejadian yang ‘menggemparkan’ sebab itu pertama kalinya terjadi.
“Ini adalah sesuatu yang belum pernah tercatat sebelumnya – tidak hanya di wilayah utara – namun Australia ini benar-benar tidak biasa,” kata Palmer,
Paus bungkuk atau Megaptera novaeangliae adalah paus balin, salah satu spesies rorqual terbesar. Paus bungkuk dewasa memiliki panjang 12-16 meter dan memiliki berat 36.000 kilogram.
Hewan akrobatik
Paus jenis ini memiliki bentuk tubuh yang istimewa, dengan sirip dada panjang dan kepala menonjol. Hewan ini adalah hewan akrobatik, sering muncul di permukaan air.
Sebenarnya tidak hanya satu ekor saja yang tersesat, tapi tiga ekor. Satu dari ketiganya berhasil menemukan jalan keluarnya pada akhir pekan lalu saat air tengah pasang.
Agar paus tersebut bisa selamat, pihak berwenang Australia telah mengawasi paus tersebut dari dekat sejak pertama kali terlihat 30 kilometer dari muara sungai oleh sejumlah orang berperahu.
Selain memantau, pihak berwenang pun melarang perahu beroperasi di sepanjang jalur sungai itu. Karena paus akan terjebak di perairan dangkal atau menabrak perahu.
Oya, paus bungkuk jantan mengeluarkan lagu yang terdengar selama 10 sampai 20 menit dan diulang untuk beberapa jam pada satu waktu. Peran lagu ini belum diketahui, walaupun sepertinya memiliki peran dalam berpasangan.
“Tidak mungkin kami bisa mengangkat paus bungkuk setinggi 12-16 meter. Itu berpotensi memicu reaksi buaya,” kata Palmer seperti dikutip dari BBC.
Palmer mengatakan pihak berwenang tengah mempertimbangkan beberapa cara untuk menariknya keluar, seperti memanfaatkan “suara bising” dari perahu-perahu yang berlayar di sekitar sungai atau rekaman suara paus bungkuk.
“Ini memang cukup rumit, namun semua orang benar-benar berupaya untuk memindahkannya dengan cara yang positif,” katanya.
Sedangkan pihak dari Taman Nasional Australia mengatakan, pihaknya tidak ingin tabrakan antara perahu dan paus di perairan yang banyak buaya dengan visibilitas di bawah air nol.
Paus yang tersesat tersebut tampak dalam kondisi sehat saat berenang menuju Teluk Van Diemen. Menurut para ahli paus, dengan panjang yang mencapai 16 meter, tidak mungkin diganggu oleh buaya-buaya itu.
Dan pada akhirnya, seekor paus selamat dari kepungan buaya dan kembali menemukannya jalannya—kembali ke laut.