- Intensi Bersama Menjaga Laut Nusantara - 12/10/2022
- Alami Gejala Ini Terlalu Lama, Berisiko Terhadap Kesehatan Mental - 14/09/2019
Klikhijau.com – Satu tahun terakhir ini, Indonesia diperhadapkan pada berbagai ancaman di wilayah laut. Baik ancaman yang terjadi diwilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) maupun di perairan nasional dan lokal.
Konflik di Perairan Natuna Utara masih membara. Praktek illegal fishing menyeruak dimana mana. Masih ada nelayan yang ditangkap karena membom ikan. Ada yang menggunakan potasium sianida untuk menangkap ikan.
Ditambah lagi dengan kebijakan perikanan terukur yang memberikan karpet merah bagi para koorporat nasional dan trans nasional untuk mengeruk sumberdaya laut Nusantara.
Sistem kuota ini perlu ditinjau kembali, pasalnya akan menyebabkan over eksploitasi sumberdaya laut dan mengancam mata pencaharian nelayan kecil.
Laut masih dikotori dengan sampah plastik. Ditambah lagi dengan praktek pembuangan limbah kapal di tengah laut.
Rasa-rasanya laut nusantara sedang tidak baik-baik saja. Butuh aksi bersama untuk menjaga laut nusantara. Dengan menjaga laut, kita dapat menyelamatkan masa depan generasi. Potensi laut nusantara yang maha kaya, harus dipastikan tetap lestari.
Perlu diingat bahwa, sumberdaya laut yang ada adalah titipan dari generasi berikutnya. Lalu, bagaimana cara menjaga laut nusantara? Apa yang harus kita lakukan untuk memastikan sumberdaya laut kita terjaga?
Potensi Laut Nusantara
Profesor Anugrah Nontji dalam bukunya Laut Nusantara menjelaskan secara gamblang beragam potensi yang terkandung di dalam perairan kepulauan Indonesia. Ada potensi ikan (>2000 jenis), non ikan (2525 jenis), mineral dan gas. Punya potensi hidrodinamika laut yang bisa dikembangkan sebagai potensi energi baru terbarukan (EBT).
Misalnya potensi energi arus laut di Selat Lombok. Juga, potensi energi arus pasang surut di Selat Patinti, Maluku Utara yang diungkapkan oleh Franto Novico dan kawan-kawan dari BP3GL Kementrian ESDM.
Profesor Rohmin Dahuri mengungkapkan bahwa laut nusantara merupakan habitat bagi beragam organisme yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pasalnya luas laut teritorial Indonesia mencapai 3,4 juta km2. Luas Laut Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 3 juta km2.
Di dalamnya terkandung beragam sumber keragaman hayati dan plasma nutfah, minyak dan gas bumi serta mineral lainya. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, ada 4.720 jenis ikan, 650 spesies diantaranya adalah ikan hias.
Wajar saja, perairan Indonesia disebut sebagai megabiodiversity dunia. Sayangnya, potensi ini belum di kelola dengan baik. Bahkan terancam oleh berbagai aktivitas eksploitasi yang tidak ramah lingkungan.
Cara menjaga laut nusantara
Butuh beberapa afirmasi dan aksi buat menjaga laut kita. Menurut hemat saya, ada empat langkah taktis yang dapat dilakukan.
Pertama, penegakan hukum. Hukum harus ditegakan atas pelanggaran di wilayah laut. Artinya bahwa, para penegak hukum tidak boleh tebang pilih dalam menangani berbagai kasus yang berpotensi mengancam kedaulatan laut nusantara termasuk sumberdayanya.
Permasalahan di ZEE perairan natuna utara harus segerah terselesaikan. Jika harus melalui pengadilan internasional, pemerintah harus mengambil langkah tegas. Hukum harus ditegakan buat nelayan angkat tangan dan tidak lagi mempraktekan pemboman ikan dan semua tindakan yang dapat merusak laut.
Mengadili setiap koorporasi yang kegiatannya berdampak pada pencemaran laut. Apakah tumpahan minyak, pencemaran logam berat ataukah laju sedimentasi dari daratan yang memicu kematian eksositem laut.
Kedua, pengawasan wilayah laut. Dari Papua sampai Aceh, kita butuh pengawasan ketat di kawasan tertentu buat melindungi kedaulatan dan sumberadaya laut. Kawasan yang perlu mendapat perhatian khusus dalam kebijakan pengawasan ini adalah Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Arafura, Selat Lombok dan Selat Sunda. Pertanyaannya, bagaiman caranya?
Dengan teknologi satelit dan drone, semua kapal asing yang masuk keluar dapat terpantau. Jika ada kapal yang berlayar tanpa izin, langsung ditindak tegas. Apalagi jika ketahuna mencuri ikan, langsung ditenggelamkan.
Pengawasan laut secara ketat dapat memastikan tidak adanya praktek IUUF (Ilegal, unreported, unregulated fishing) di seluruh laut Indonesia. Pasalny Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) melaporkan bahwa pada bulan Februari tahun 2022 terpantau adanya aktivitsaa illegal fishing oleh kapal ikan Vietnam (26 Kapal) dan tiongkok di perairan ZEE Indonesia.
Ketiga, pasukan nelayan jaga laut. Pulau yang terbentang di nusantara ada 17.508 pulau, tidak akan mungkin dijaga oleh TNI AL dan Polairud dengan maksimal. Ada keterbatasan armada dan biaya. Untuk itu, nelayan diseluruh Indonesia dapat diandalkan sebagai penjaga laut yang setia. Pemerintah cukup mengambil langkah membentuk pasukan nelayan penjaga laut, diberi pelatihan agar bisa melapor semua pelanggaran yang terjadi dilaut.
Nelayan diwajibkan melaporkan melalui handphone pelanggaran yang terjadi dilaut, disertai titik koordinatnya. Lebih baik lagi jika dapat mengirim data berupa foto dan video terkait pelanggaran yang terjadi. Laporan disampaikan langsung ke bagian pengawasan laut nusantara. Buat itu semua, perlu dibentuk dewan pengawas laut nusantara untuk tugas mulia ini.
Keempat, kolaborasi aksi menjaga laut. Pemerintah disemua level dari pusat sampai daerah, perlu mengajak seluruh elemen bangsa buat bersama jaga laut. Langkah awal, mendata potensi lokasi terkena ancaman. Mengajak masyarakat berpartisipasi melaporkan setiap pelanggaran. Membuat selebaran disertasi nomor kontak pusat pengawasan laut nusantara. Mengajak pemimpin agama, organisasi masyarakat dan pemimpin kultural membuat seruan. Ajak masyarakat menjaga laut nusantara buat masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Semua aksi terbaik untuk menjaga laut perlu digalakan. Urusan jaga laut bukan perkara mudah. Pasalnya dua pertiga dari kawsan nusantara adalah laut. Buat menjaga laut, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
Butuh uluran tangan dari semua elemen bangsa. Mari bersama menjaga dan merawat laut nusantara agar tetap lestari untuk generasi. Selamat hari laut sedunia (World Ocean Day) 8 Juni tahun 2022, Revitalization; collective action to ocean. Mari bersama dalam aksi kolaborasi buat jaga laut nusantara.