3 Siswa SMA Islam Athirah Meretas Mimpi Melalui Tisu Eceng Gondok

oleh -1,120 kali dilihat
Siswa SMA Islam Athirah Meretas Mimpi Melalui Tisu Eceng Gondok
3 Siswa SMA Islam Athirah yang menemukan tisu dari eceng gondok/Foto-Ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com – Hujan masih merintik ketika saya membuka pagar rumah. Janji telah dibuat, tak ada alasan untuk kembali menutup pagar dari dalam.

Saya mengendarai Ebita (nama motor saya) menuju Jalan Kajaolalido di mana SMA Islam Athirah berdiri. Menerabas hujan bukanlah perkara sulit, saya menyukai hujan.

Saya menanyai empat orang sebelum sampai ke tujuan di lantai 7, di mana ruang kepala sekolah berada. Suara riuh khas anak sekolah menyambut saya.

Apalagi saya datang di hari Rabu, 19 Februari 2020. Hari di mana guru dan siswa SMA Islam Athirah berpakian bebas, tapi sopan. Saya mengira tak ada aktivitas belajar sebab tak ada yang berpakian seragam sekolah pun demikian dengan di sana.

KLIK INI:  Siswa SMA Islam Athirah Komitmen Tumbuhkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Di depan ruangan kepala sekolah saya berdiri cukup lama, di dalam sedang berlangsung rapat. Saya tak ingin membuat mereka “jantungan” dengan tetiba ada tamu asing menerobos masuk.

Beruntung seorang lelaki berpakaian kaos oblong warna cokelat keluar menyambut saya, namanya Tawakkkal Kahar, ia kepala SMA Athirah.

“Rapatnya sudah selesai,” katanya

Saya menyusulnya masuk ke ruangannya, tapi tak lama. “Sebaiknya kita ngobrol di BI,” ajaknya.

Saya menyusulnya, ruang yang kami tuju adalah perpustakaan mini yang ada di lantai tujuh. Ada dua sofa di sana dan satu kursi, tempat yang nyaman untuk ngobrol apalagi ditatapi buku-buku.

Salah sangka

Tujuan saya, selain menemui kepala sekolah, saya juga ingin bertemu dengan siswa yang membuat terobosan baru, menyulap eceng gondok jadi tisu.

Awalnya saya mengira jika yang membuat hanya satu orang, tapi rupanya saya keliru mereka adalah tim yang terdiri dari tiga orang, Nurnabilla Syfadewi Attaya (Nabila ), Sitti Rahma Rahim (Rara), dan Nawarrah Liyana Zafira Aminanti (Liyana).

Ketiganya masih duduk di kelas sebelas atau kelas dua SMA Islam Athirah. Lahir di tahun yang sama, 2003. Ketika ketiganya datang, kami mengobrol santai.

KLIK INI:  Mengungkap Cara Jitu SMA Islam Athirah Perangi Sampah Plastik

“Idenya berangkat dari keresahan melihat penggunaan tisu yang besar di masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah, setiap hari ada tisu di kelas bahkan di toilet,” ungkap Nabila memulai pembicaraan kami.

Gadis yang hobi membaca komik dan pemilik akun Instagram @nabillaasyfa itu juga mengungkapkan jika banyak orang tak sadar jika bahan baku tisu adalah pohon, padahal jika pohon terus ditebangi akan berdampak buruk bagi lingkungan.

Gadis yang bercita-cita jadi dokter itu juga mengungkapkan jika tak ada kendala apa-apa ketika mereka mulai memanen eceng gondok. Bahkan warga terlihat senang ada yang membersihkan eceng gondok yang menyesaki kanal.

Cara membuatnya

Untuk membuat tisu dari eceng gondok, menurut Rara, pertama ambil eceng gondok dulu, dibersihkan, dikeringkan pakai oven. Biar airnya hilang semua. Batangnya di potong kecil-kecil lalu ditimbang.

“20 gram eceng gondok bisa menghasilkan 15 lembar tisu. Itu setara dengan 8 batang pohon eceng gondok. Lebih banyak jika menggunakan pohon,” ungkap pemilik akun Instagram @rahmarahim tersebut antusias.

Katanya lagi, eceng gondok bisa jadi solusi bahan baku tisu agar bisa menyelamatkan pohon dan lingkungan.

“Jika menggunakan pohon harus yang berusia 6 tahun. Eceng gondok lebih cepat tumbuh, jika sudah sudah ada seratnya bisa dipakai untuk bahan baku tisu, tak sama dengan pohon.

KLIK INI:  Klikhijau Bagi Gratis 300 Bibit Durian, Warga Kindang Sumbringah

Usaha pembuatan tisu dari eceng gondok diakui Liyana tak berjalan mulus. Penelitian mereka dimulai bulan November awal tahun 2019 lalu.

Mereka memulai dengan membaca literatur sebanyak mungkin, mencari bahan yang cocok untuk tugas mereka di luar sekolah. Dari hasil pembacaan itulah, mereka memutuskan jika eceng gondok cocok jadi bahan dasar tisu karena seratnya tinggi.

Semua alat yang digunakan saat ini sangat sederhana, oven, screen sablon, gelas kimia. Dan untuk bahan tambahan, kita hanya butuh tambahan seperti tapioka, bleaching,” kata pemilik akun Instagram @liiyanaayy

Perjalanan pembuatan tisu dari eceng gondok yang diinisiasi mereka mengalami kegagalan sebanyak tiga kali. Tapi, gagal bagi mereka adalah jembatan menuju keberhasilan.

“Percobaan keempat akhirnya berhasil, kami spontan menangis, usaha selama tiga minggu lebih tidak sia-sia,” katanya lagi

Eichracial-T

Tawakkal Kahar membocorkan jika pihak sekolah Athirah sedang memperjuangkan hak paten penemuan tersebut.

Nama yang mereka pilih adalah Eichracial-T untuk prodak tisu, tisu itu akan dikhususkan untuk tisu wajah.

KLIK INI:  Ketika Dua Menteri Perempuan Menolak Disuguhi Air Mineral Botol Plastik

Harapan dari adanya tisu itu, dapat menjadi trend model untuk generasi peduli lingkungan yang sadar akan pentingnya peningkatan inovasi sumber daya alam dengan pembuatan tisu eichornia crassipes.

Memanfaatkan eceng gondok berarti telah menyelamatkan lingkungan, khususnya lingkungan perairan. Eceng gondok adalah tanaman yang dampak negatifnya lumayan banyak dari pada dampak positifnya.

Namun, jika diolah seperti yang dilakukan oleh, Nabila, Rara, dan Liyana maka eceng gondok bisa memiliki nilai positif yang tinggi dan tepat guna.

Akan ke Korea

Berkat inovasi yang dilakukan ketiga gadis manis itu mengantarkan mereka jadi juara dua di acara National Science Innovation Expo 2019 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sains Fisika UIN Sunan Gunung Djati di Bandung itu.

Dan pada bulan Juni 2020 mendatang mereka akan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti memperlombakan inovasi di negara yang terkenal dengan film dramanya itu.

Ketiganya berharap di Korea nanti, inovasinya dapat memberi contoh dalam pembuatan tisu berbahan eceng gondok.

“Semoga semakin banyak masyarakat yang bisa peduli dengan lingkungan, utamanya dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan yang dianggap menggangu untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Rara dengan mata berbinar penuh harap.

KLIK INI:  Kisah Hamdi Kusuma, Sulap Taman Spektakuler dari Botol Bekas