Klikhijau.com – Momen hari hutan internasional memang semarak. Beragam aksi menyeruak di seantero negeri. Umumnya melakukan aksi menanam dan bersih sampah.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kabupaten Maros tak mau ketinggalan. Bersama pejabat teras di internal Lapas, para sipir bahkan tahanan, ramai-ramai ikut aksi menanam pohon, Jumat (22 Maret 2019).
Acaranya tentu lebih semarak lantaran, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku (P3E) Suma KLHK, Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si, beserta jajarannya turut hadir.
Menariknya, kegiatan ini diinisiasi warga binaan Lapas Maros. Penanaman pohon pun melibatkan warga binaan. Darhamsyah mengapresiasi aksi tersebut, apalagi bertujuan menghadirkan hutan di area Lapas yang dinakhodai oleh Indra Setiabudi Mokoagow Bc.IP, S.Sos.
Darhamsyah, mengatakan, “dengan melestarikan hutan berarti turut membantu menurunkan tingkat kriminalitas, dimana dengan kondisi Hutan Kota dan Taman yang sedap dipandang mata menjadi indikator tingkat keamanan di suatu wilayah.”
Lebih lanjut, Darhamsyah mengatakan, bulan ini terbilang istimewa, pasalnya dua hari besar Lingkingan Hidup dan Kehutanan ada di bulan Maret, yaitu peringatan Hari Air Sedunia 22 Maret 2019 dan peringatan Hari Hutan Internasional 21 Maret 2019. Oleh sebab itu, kata motivator lingkungan itu, kegiatan dan aksi hijau yang dilakukandi bulan ini punya makna dan harapan yang positif.
“Air dan hutan, keduanya berkait langsung dengan pohon, sehingga lingkungan kita dapat sejuk dan asri. Hal itu, melahirkan perasaan bahagia, sebab perasaan bahagia adalah inti dari setiap aksi nyata dari pekerjaan kita. Bahagia bisa membantu sesama dan alam semesta tempat kita berpijak sekarang ini,” tutupnya.
Adapun jenis pohon yang ditanam adalah Mahoni, Jamplang, Bambu Kuning, Sukun, Rambutan, dan lainnya.
Tanaman ini merupakan bantuan dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan Wilayah II ( BPTH) Sulawesi Selatan- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Dalam acara penanaman pohon tersebut Kepala Lapas Kelas II A Maros, Indra Setiabudi Mokoagow Bc.IP, S.Sos, mengemukakan bahwa memang sudah menjadi tekad warga binaan ini melakukan Gerakan Tanam Pohon.
“Di Lapas ini setiap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang akan Bebas, diharuskan menanam satu Pohon,” ucapnya.
Penggiat Literasi dari Pustaka Jeruji Indonesia Lapas Maros, S Alam Dettiro mengemukakan, aktivitas ini adalah Gerakan Literasi Lingkungan yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan.
