- Perihal Buncis dan Pengalaman Pertama Memanennya - 28/03/2024
- Bongo’, Meski Dibenci Tetap Memberi Banyak Manfaat - 26/03/2024
- Mikroplastik di Dada Ibu - 10/03/2024
Klikhijau.com – Uluway, nama itu selalu basah di ingatan saya. Meski kejadiannya telah lama, tapi kenangan di sana tak pernah runtuh lalu hanyut di sungai lupa. Hmm, tapi saya tak ingin menguraikan kenangan itu di sini. Cukup ia bermukin di hati dan pikiran.
Kali ini, yang ingin saya kisahkan tentang Lembang/Desa Uluway, Kecamatan Mengkendek adalah terobosan baru yang dilakukan pemerintahnya yang mendorong Toraja sebagai “Kabupaten Kopi” di Indonesia.
Pemerintah Lembang membuat inovasi baru terkait kopi dengan menyusun dan mensahkan Peraturan Lembang (Perlem) Uluway tentang Pernikahan.
Pada peraturan itu tertera, setiap warga Uluway yang hendak melangsungkan pernikahan diwajibkan menanam minimal 100 batang bibit kopi. Agar bisa mendapatkan pelayanan administrasi dari pemerintah Lembang.
Parassa Paembonan, Kepala Lembang Uluway menyampaikan hal itu saat sosialisasi peraturan Lembang dalam acara syukur Pesta Panen dan Pencanangan Program Pola Tanam Semusim/Brigade Turun Sawah di Lembang Uluway dan Uluway Barat, Kamis, 14 Maret 2019 lalu.
Parassa Paembonan mengutarakan, Peraturan Lembang tersebut mulai diberlakukan tahun 2019, yang artinya tahun ini jika ada warga setempat yang melakukan pernikahan, wajib menanam kopi.
“Setiap warga yang hendak melangsungkan pernikahan diwajibkan untuk menanam minimal 100 batang kopi agar bisa dilayani pengurusan kelengkapan administrasi,” ungkapnya.
Peratauran tersebut memang cukup beralasan, sebab Toraja sedang mendorong program kabupaten kopi. Selain itu, Wilayah ini, kata Parassa, cukup luas dan rata-rata warga memiliki lahan. Sehingga demi mengembalikan kejayaan aroma Kopi Uluway dan membantu program pemerintah.
“Dengan adanya komitmen pemerintah saat ini yang menjamin nilai jual kopi akan tinggi dan didukung program nasional maka tidak ada lagi alasan untuk tidak menanam kopi,” terangnya.
Parassa juga menyebut, peraturan menanam kopi bagi calon penganting memang sudah lama dicanangkan, bahkan sejak pemerintahan Lembang sebelumnya.
Hanya saja saat itu harga kopi sangat rendah sehingga aturan ini sulit diterapkan. Kini, harga kopi telah menjanjikan, sehingga peraturannya pun disahkan.
Kelak jika saya kembali berkunjung ke uluway, tentu akan di sambut rimbunan pohon kopi.