- Pantai yang Bersalin Nama - 13/04/2024
- Gadis Iklim - 07/04/2024
- Anak Kecil dalam Hujan - 30/03/2024
Klikhijau.com – Kota Makassar tumbuh dan menimbulkan setumpuk keresahan. Pohon-pohon ditebang demi perluasan jalan. bangunan beton dikembangbiakkan. Macet menghadang di jalan-jalan, dan tentu juga sampah mengepungnya.
Khusus persoalan sampah, telah dianggap sebagai masalah utama di perkotaan. Hal itu terungkap saat Pemerintah Kota Makassar menjadi tuan rumah pelaksanaan International Investment Forum on Waste Management (IIWFM) 2019 beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini membahas banyak persoalan tentang penanganan sampah yang menjadi permasalahan utama di kota-kota berkembang.
“Permasalahan sampah dan limbah tentu menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, utamanya di wilayah perkotaan,” ujar Pejabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb dalam pertemuan tersebut.
Pengelolaan limbah menurut Iqbal, tidak hanya pada proses pengurangannya saja, namun bagaimanaa menciptakan sampah atau limbah menjadi nilai yang ekonomis yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Jadi kita mau limbah-limbah ini bisa berkurang dan bernilai ekonomis. Agar limbah bisa juga masuk dalam kategori berdampak baik bagi Kota Makassar,” ujarnya
Ia berharap pertemuan IIWFM bisa menghasilkan sesuatu hal yang menimbulkan dampak positif bagi dunia pengelolaan sampah dan limbah di Kota Makassar.
IIWFM diharapkan pula sebagai penemuan solusi dalam bentuk teknologi untuk menangani salah satu persoalan besar di kota-kota besar seperti di Makassar dan kota lainnya di Indonesia.
IIWFM sendiri merupakan pertemuan ini dihadiri perwakilan dari 16 negara yang merupakan agenda tahunan yang digelar Pemerintah Kota Makassar.
Ketika memberi sambutan, Gubernur Nurdin sangat mengapresiasi forum ini. Karena forum ini diharapkan bisa menciptakan suatu solusi untuk penanganan sampah yang lebih baik.
“Selamat datang para investor, di forum ini kami harap ada kesepakatan yang baik. Untuk membantu salah satu permasalahan besar di kalangan masyarakat ini,” ucapnya.
Dan yang kita nantikan adalah hasil pertemuan itu di lapangan.
