Menanti Perangkat Baru yang Dapat Mengendus Perdagangan Satwa Liar

oleh -17 kali dilihat
BBKSDA Sulsel Amankan Satwa Liar Endemik di Pasar Burung
Satwa liar dilindungi yang diamankan BBKSDA Sulsel-Foto/Ist

Klikhijau.com – Perdagangan satwa liar terus terjadi. Salah satu kendala untuk menghentikannya adalah karena sulit untuk dideteksi.

Selama ini sistem yang dilakukan adalah pelacakan secara manual—pemeriksaan, atau penggeledahan. Umumnya penyelamatan satwa liar dan penangkapan pelaku perdagangan terjadi karena ada laporan dari masyarakat.

Untuk mengatasi perdagangan satwa liar, sepertinya memang membutuhkan alat khusus. Untungnya sebuah perangkat baru, yang saat ini sedang dirancang oleh Georgia Moloney.

Moloney merupakan  kandidat PhD dari Fakultas Ilmu Hewan dan Kedokteran Hewan di Universitas Adelaide.

KLIK INI:  Perubahan Iklim Jadi Ancaman Serius bagi Burung Migran

Meski perangkat tersebut masih dalam tahap prototipe, tapi telah menarik minat komunitas penelitian yang lebih luas.

Hal itu terbukti  dari memproduksi video yang menjelaskan proyek tersebut. Saat ini video buatan  Georgia itu menempati posisi pertama dalam kompetisi Visualisasikan Tesis Anda di Universitas Adelaide 2023.

“Perangkat kami akan menempel dan mengekstrak udara dari ventilasi kontainer pengiriman. Menangkap sampel yang kemudian dapat dianalisis untuk mendeteksi keberadaan produk satwa liar,” kata Georgia dikutip dari Newswise.

Alat ini dapat membantu menutup celah yang saat ini dieksploitasi oleh penyelundup satwa liar ilegal.

KLIK INI:  Ketahanan Pangan dan Pertanian Terancam di Tangan Panas dan Kekeringan

Setidaknya Lebih dari 90 persen produk satwa liar ilegal diangkut ke seluruh dunia melalui jalur pelayaran. Namun kurang dari dua persen dari seluruh kontainer pengiriman diperiksa secara fisik.

“Perburuan satwa liar untuk memenuhi permintaan perdagangan satwa liar ilegal telah mendorong banyak spesies ke ambang kepunahan,” ungkap Moloney.

Jadi masalah bagi kesehatan

Menurutnya, perdagangan ini tidak hanya mengancam keanekaragaman hayati dan konservasi spesies.  Namun, juga menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat, karena kontak langsung antara hewan liar dan manusia memungkinkan munculnya dan menyebarnya zoonosis dan penyakit menular baru.

Untuk memastikan pendekatan yang ditargetkan dalam proses pengumpulan sampel, Georgia juga berharap dapat menciptakan algoritma yang akan mengidentifikasi kontainer dan rute pengiriman yang paling berisiko dieksploitasi oleh penyelundup satwa liar ilegal.

KLIK INI:  Intip 10 Prinsip Aksi dalam Keuangan Berkelanjutan yang Diluncurkan PBB

“Kombinasi algoritma dan alat pendeteksi akan meningkatkan kepercayaan diri otoritas bea cukai dan pelabuhan untuk memulai penyelidikan penuh jika sebuah kontainer kemungkinan berisi produk satwa liar ilegal, dan oleh karena itu membantu menyediakan bukti untuk penuntutan jika diperlukan,” kata Georgia.

Meskipun proyek ini masih dalam tahap awal, Georgia telah menjalin kemitraan dengan perusahaan pelayaran dan logistik global CMA CGM untuk membantu mengembangkan perangkat pendeteksi tersebut.

“Bekerja dengan CMA CGM memberi kami keuntungan besar di bidang ini. Kerjasama dari perusahaan pelayaran itu sendiri berarti kami dapat mengakses data dan sumber daya mereka sehingga merancang dan mengimplementasikan alat deteksi dengan lebih efektif,” kata Georgia.

Bagi Georgia, kompetisi ini merupakan cara untuk menarik perhatian yang sangat dibutuhkan terhadap isu penting perdagangan satwa liar ilegal.

KLIK INI:  Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik

“Saya sangat tertarik dengan kesejahteraan hewan dan perdagangan satwa liar ilegal, sejak saya mempelajarinya sejak saya masih muda, dan saya sangat tertarik untuk memahami motivasi di balik perdagangan satwa liar ilegal dan dampaknya terhadap spesies. populasi dan lingkungan,” kata Georgia.

“Saya berharap pengajuan saya akan meningkatkan kesadaran akan skala dan konsekuensi perdagangan ilegal satwa liar, yang tidak diragukan lagi merupakan masalah serius yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” tutupnya.

Menarik menanti kehadiran perangkat yang sedang dirancang oleh Georgia itu untuk mengurangi perdagangan satwa liar.

KLIK INI:  Sedekah, Solusi Bijak bagi Pendanaan Pemulihan Lingkungan

Sumber: Newswise