Klikhijau.com – Pagi itu, Sabtu, 27 September 2025 halaman Wisma Kalla di Makassar lebih ramai dari biasanya. Dua bus besar terparkir rapi, siap membawa rombongan menuju Malino. Para jurnalis dari berbagai media hadir dengan peralatan liputan.
Di sisi lain, manajemen Kalla Toyota tampak menyambut hangat. Senyum ramah dan sapaan akrab mengisi pagi itu. Tidak ada jarak kaku seperti biasanya di ruang konferensi pers. Hari itu, mereka bukan hanya tuan rumah, tetapi sahabat perjalanan.
Sekitar pukul 09.00, bus perlahan meninggalkan Makassar menuju Malino. Itu bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan transisi suasana. Dari panasnya kota menuju dinginnya pegunungan. Dari bisingnya jalan raya menuju heningnya alam.
Sekitar dua setengah jam perjalanan, rombongan tiba di Villa Reunion, Malino. Udara dingin langsung menyergap. Jaket-jaket segera dirapatkan.
Santap siang sudah disiapkan. Hidangan hangat tersaji di meja panjang, menjadi penyambut sempurna setelah perjalanan. Tidak ada pembatasan tempat duduk, semua bercampur tanpa sekat. Percakapan ringan, tawa, dan cerita pribadi mengalir alami.
Tawa pecah di halaman villa
Selesai makan siang, halaman villa berubah menjadi arena kompetisi penuh tawa. Enam tim campuran, berisi jurnalis dan tim Kalla Toyota, dibentuk untuk mengikuti berbagai games.
Aturannya sederhana, yakni bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan. Namun justru di situlah keseruan muncul. Ada yang terjatuh saat membawa properti permainan, ada strategi tim yang gagal total hingga membuat semua terbahak, ada pula momen kebersamaan ketika tim yang berbeda saling memberi semangat.
General Manager Marketing Kalla Toyota, Suliadin, ikut larut dalam suasana. Sesekali ia memberi semangat kepada peserta, sambil tersenyum lebar.
“Kita silaturahmi bersama-sama. Yang penting kita lebih dekat. Media tidak bisa dipisahkan dari Kalla Toyota. Bagi kami, rekan media adalah keluarga. Kami tumbuh besar berkat kontribusi teman-teman media,” ujarnya.
Pernyataan itu terasa mengakar, mengingat selama ini Kalla Toyota memang menjalin hubungan erat dengan media bukan hanya lewat liputan, tetapi juga melalui berbagai program kolaboratif.
Saat matahari tenggelam, suhu Malino semakin menusuk. Kabut turun lebih tebal, menyelimuti villa. Namun udara dingin tak mampu memadamkan kehangatan yang tercipta malam itu.
Api unggun kecil dinyalakan. Beberapa jurnalis duduk melingkar, berbagi kisah liputan mereka yang penuh dinamika. Tim Kalla Toyota ikut larut, tidak ada lagi sekat antara tuan rumah dan tamu.
“Selama ini kami sering ketemu di acara formal Kalla Toyota. Tapi di sini, suasananya berbeda. Lebih akrab, lebih cair. Ditambah suasana alam Malino, jadi terasa spesial. Ini juga mengingatkan kita bahwa menjaga hubungan sama pentingnya dengan menjaga alam,” ujar Isa, salah satu jurnalis peserta outing.
Perjalanan ke Malino selama dua hari, Sabtu- Minggu, 27-28 September memberi refleksi lain, tentang pentingnya menjaga lingkungan. Kawasan ini dikenal sebagai paru-paru hijau Sulawesi Selatan. Hamparan pinus, kebun sayur, perkebunan teh, hingga air terjun menjadi penopang ekosistem yang vital.
“Kalau hutan pinus ini habis, bukan cuma Malino yang kehilangan pesona. Makassar dan sekitarnya juga akan terdampak. Air bisa berkurang, suhu makin panas. Jadi menjaga Malino itu sama artinya menjaga kehidupan,” ujar Rahman, seorang pemandu lokal.
Pesan ini sejalan dengan komitmen Kalla Toyota. Sebagai perusahaan yang terus tumbuh, Kalla Toyota meyakini bahwa keberhasilan bisnis harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan.
Dalam berbagai program CSR, Kalla Toyota kerap mengangkat isu ramah lingkungan mulai dari kampanye hemat energi, dukungan pada program penghijauan, hingga edukasi publik tentang gaya hidup berkelanjutan.
“Bagi kami, tumbuh besar itu bukan hanya soal angka penjualan. Lebih dari itu, tumbuh besar berarti peduli kepada pelanggan, kepada mitra media, dan juga kepada lingkungan yang menopang kehidupan,” kata Suliadin menutup refleksi malam itu.
Media Outing Kalla Toyota 2025 di Malino membuktikan satu hal: bahwa kebersamaan tidak selalu harus lahir di ruang formal. Ia bisa tumbuh dari perjalanan panjang di bus, dari santap siang bersama, dari games yang penuh tawa, hingga dari malam berkabut yang syahdu.
Malino menjadi saksi bagaimana hubungan Kalla Toyota dan media terjalin lebih erat, bukan hanya secara profesional, melainkan juga secara kekeluargaan. Lebih dari itu, alam Malino juga memberi pengingat bahwa menjaga hubungan antarmanusia harus sejalan dengan menjaga hubungan dengan alam.