Pohon Kecil di Sungai

oleh -21 kali dilihat
Ilustrasi sungai-foto/Pixabay
Irhyl R Makkatutu

Hanya Denyut

 

“tunggu, kubuatkan kopi,” tawarmu
“hmmm,” jawabku

kau kedipkan mata. manja
aku menatapmu. rasa penasaran menggasing. padati pikiran.

perlahan, kau berjalan ke dalam kepalaku

“aku akan membuat kopi di kepalamu,” katamu lagi

aku diam, kurasakan kepalaku berubah pohon kopi
berbunga dan beburung datang mengisap nektarnya

kucari kau dalam kepalaku
hanya denyut
dan hidup terasa semakin pahit

Juni, 2025

KLIK INI:  9 Puisi Sapardi Djoko Damono dengan Metafora Alam yang Menyentuh

Pohon Kecil di Sungai

 

berbilang tahun setelah sepi pergi
sebatang pohon pisang tumbuh di pinggir sungai
ia menadah segala hujan
menyimpannya jadi pohon kecil
lalu menghanyutkannya
menuju mimpi-mimpi

mimpi-mimpi tak lagi sekarat dan berkarat
telah bersalin bulan separuh dari langit jauh
dan masuk ke mata seorang perempuan muda

perempuan muda itu kemudian mencari hulu sungai
tempat kehidupan bermula
didapatinya sebatang pisang
buahnya adalah kunang-kunang
pisang itu merawat pohon kehidupan

pohon kehidupan kemudian tumbuh di mata perempuan muda itu
menjelma jadi mimpi
bersalin jadi harapan
jadi hari-hari panjang
dengan hati-hati

Juni, 2025

KLIK INI:  Kopi di Separuh Napas Ayah

Ibu yang Awet Muda

 

rerumputan di halaman rumah dibiarkan tumbuh oleh ibu
tak dibiarkan siapa pun mencabutnya
gigi ibu akan menggertak dan gemeratak

“biarkan kehidupan tumbuh di halaman rumah!” pintanya.

aku dan ayah kadang saling tatap saja
bersepakat mencabutnya saat bulan sedang separuh
dan ibu pulas memeluki masa mudanya

tak pernah ada rumput tercabut
dan kehidupan berdatang ke halaman rumah

ibu akan menyeduh kopi, lalu menatap haru kupu-kupu kuning yang berkunjung. mendengar dengungan lebah yang menggantikan musik dangdut

halaman rumah jadi semak, dan ibu menjadi awet muda

Juni, 2025

KLIK INI:  6 Puisi Presiden Malioboro “Umbu Landu Paranggi” yang Bernapas Alam