- Kaktus Centong, Tanaman Hias yang Bisa Menjernihkan Air Sungai - 28/03/2023
- Pohon Air Mata - 26/03/2023
- Pisang Mas, Potensi Desa Kindang yang Belum Dilirik - 22/03/2023
[hijau]Membawa tumbler tak membuatmu mati gaya[/hijau]
Klikhijau.com – Kemarin ketika keluar rumah, di perjalanan saya merasa ada yang kurang. Setelah berpikir sejenak, saya baru ingat ternyata lupa membawa tumbler.
Tumbler yang sering saya bawa adalaj jenis tumbler thermos. Menyebut kata thermos mungkin di pikiran kamu melintas sebuah tempat air tempo dulu.
Ukuran thermos tempo dulu memang besar dan sulit dibawa ke mana-mana. Apalagi jika dijadikan sebagai gaya hidup ramah lingkungan dan hemat.
Namun, faktanya, Thermos adalah nama brand botol minuman yang terus berinovasi. Salah satu produk terbarunya adalah Thermos Ultra Light Tumbler JNR-500.
Thermos, Menurut tulisan Dinny Mutiah di liputan6.com, menggunakan teknologi vakum isolasi. Hal itu yang menciptakan ruangan hampa udara antara dua dinding vakum untuk mencegah perubahan suhu udara.
Keberadaan teknologi vakum isolasi membuat suhu air tetap terjaga selama berjam-jam. Meski terbuat dari logam, botol minuman ini diklaim sangat ringan.
Marketing Manager PT Thermos Indonesia Trading, Andriani Mellisa, menyatakan, tumbler Thermos lebih terjamin keamanannya bagi tubuh, dibandingkan botol plastik.
Pasalnya, material plastik pada botol plastik berisiko meresap masuk ke dalam minuman bila penggunaannya tak tepat.
“Melalui program lingkungan ini kami selalu menghimbau masyarakat untuk mulai mengganti botol plastik dengan tumbler Thermos berbahan stainless steel. Sebab lebih terjamin keamanannya bagi tubuh,” katanya.
Kurangi sampah plastik
Jumlah sampah plastik Indonesia memang mencengangkan. Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai angka 64 juta ton/ tahun.
Hal yang paling miris lainnya adalah, sebanyak 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Jadi, wjar jika laut Indoesia berkubang sampah.
Sampah plastik yang dibuang mencemari lingkungan mencapai 10 miliar lembar per tahun. Jika rinci akan mencapai sebanyak 85.000 ton kantong plastik.
Materi plastik tersebut didominasi kantong plastik dan botol plastik. Kondisi mencemaskan itu membuat pemerintah bersama beberapa instansi yang peduli terhadap lingkungan.
Bahkan ada beberapa daerah telah melarang penggunaan plastik sekali pakai. Bukan hanya itu, salah satu daerah di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Bulukumba. Menerapkan gerakan Bulukumba memakai tumbler. Gerakan tersbut dimulai awal tahun ini.
Tujuan penggunaan botol minuman atau tumbler menurut Hana Nur Auliana, praktisi lingkungan dari Waste4Change. Untuk mengurangi sampah plastik dari kemasan air minum yang dikonsumsi sehari-hari.
“Pengurangan lainnya adalah dengan melakukan daur ulang sampah plastik. Karena apa bila kita tidak mulai mengurangi jumlah plastik, maka dalam kurun waktu 50 tahun ke depan laut kita akan lebih banyak diisi plastik ketimbang ikan,” katanya.
Membawa tumbler ke mana-mana harus dibiasakan. Jika sudah terbiasa, maka jika tak membawanya akan terasa ada yang kurang. Seperti yang saya alami kemarin ketika keluar rumah.