Apa Nikmatnya Mudik dengan Membawa Tumbler?

oleh -198 kali dilihat
Apa Nikmatnya Mudik dengan Membawa Tumbler?
Seorang perempuan sedang minum menggunakan tumbler/foto-suara.com
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Pertanyaan dari  judul tulisan ini hanya bisa dijawab dengan renyah bila Anda termasuk yang terbiasa membawa tumbler. Yah, tumbler adalah benda sederhana yang tidak hanya dapat meminimalisir sampah plastik, tapi juga memberi banyak keuntungan saat sedang perjalanan atau mudik. Tumbler membuat kita dapat minum air putih dengan optimal dan percaya diri.

Suatu waktu dalam perjalanan ke daerah, saya dan kawan-kawan harus mampir ke sebuah masjid berbuka puasa. Saat tiba, semua jamaah masjid telah bersedia dengan makanan dan minumannya masing-masing, sementara kami yang datang terlambat seperti sedang pasrah tanpa persediaan.

Beruntung, saya membawa tumbler sehingga bisa langsung berbuka puasa dengan air putih. Sementara tiga kawan saya harus menanti beberapa saat sebelum seorang pengurus masjid menawarkan air gelas kemasan. Satu dari seorang kawan saya kemudian berujar “saya lupa bawa tumbler tadi karena terlampau terburu-buru berangkat!”

KLIK INI:  Gadis Berdarah Batak Ini Terbiasa Bawa Tumbler ke Mana-mana, Begini Alasannya

Pernyataan kawan saya itu tentu sebuah penyesalan karena bepergian tanpa tumbler. Yah, tumbler memang memberi rasa nyaman karena kebetuhan air mineral kita senantiasa terpenuhi. Buktinya, selama perjalanan, saya tetap dapat menikmati tegukan air putih setiap saat. Kawan saya lainnya dengan terpaksa memilih mampir di jalan untuk membeli air kemasan. Dan itu artinya, kami telah ikut menambah volume sampah plastik secara sadar.

Bayangkan saja, kalau ada jutaan orang yang mudik mengandalkan air kemasan selama perjalanan. Berapa juta botol plastik yang akan jadi sampah? Lalu, kemana sampah plastik itu terbuang? Berapa persen diantara pemudik itu misalnya yang mulai paham betapa sampah harus dibuang pada tempatnya? Berapa persen pemudik yang terbiasa buang sampah sembarangan?

Apakah di beberapa tempat persinggahan selama perjalanan tersedia tempat sampah? Apakah kita bisa berbesar hati untuk mengantongi sampah sendiri hingga mendapat tempat sampah? Wah pertanyaannya semakin menumpuk dan kebanyakan kita kadang abai dengan masalah ini.

Yah, itu karena kebanyakan kita mengira bahwa di mana saja kita bisa membuang sampah. Berapa banyak orang yang dengan bebasnya membuang sampahnya begitu saja dari atas kendaraannya. Kebiasaan seperti ini seolah diamini sebagai perkara sepele, sehingga terciptalah sebuah budaya masyarakat yang memang tak peduli lingkungan.

KLIK INI:  Pembagian Tumbler Warnai Lomba Baca Puisi dan Pidato Bahasa Inggris di Kantor P3E Suma

Boleh jadi, karena mengira bahwa sampah yang dibuang itu tidak berdampak langsung pada dirinya. Atau menganggap bahwa ada pihak tertentu yang punya urusan dengan masalah sampah. Sebagian lagi mungkin berpikir bahwa sampah itu akan hancur dengan sendirinya ditelan bumi. Wah, memang sadis—tetapi, itulah realitasnya dalam masyarakat kita.

Nah, kembali soal tumbler! Kebiasaan bersahabat dengan benda mungil ini sesungguhnya bukan hanya perkara meminimalisir sampah plastik. Atau demi terpenuhinya kebutuhan air putih secara optimal. Tumbler adalah sarana yang dapat mendidik kita untuk membangkitkan kesadaran diri pada lingkungan. Pengingat betapa plastik sekali pakai yang kita gunakan dan buang setiap saat itu berbahaya bagi bumi.

Pendeknya, tumbler adalah tentang apakah kita punya cinta pada alam semesta atau tidak? Ayo memulai membawa tumbler kemana-mana agar kita bisa menyeruput nikmat istimewa di baliknya! Selamat mudik, jangan lupa bawa tumbler!

KLIK INI:  Hendak Mudik dengan Rasa Cinta Pada Lingkungan, Ikuti Tips Ini!