Kemitraan Indonesia–Jerman, Wujud Nyata Kerja Bersama Menjaga Bumi

oleh -4 kali dilihat
Kemitraan Indonesia–Jerman, Wujud Nyata Kerja Bersama Menjaga Bumi -foto/Ist

Klikhijau.com –  Pertemuan antara Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Bärbel Kofler, Parliamentary State Secretary  untuk Menteri Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ) berbuah manis.

Dalam pertemuan yang digelar di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025 tersebut, pemerintah Indonesia dan Jerman sepakat memperkuat kerja sama di bidang kehutanan, konservasi, dan pembiayaan lingkungan.

Pada kesempatan tersebut, Menhut  Raja Antoni didampingi Wamenhut Rohmat Marzuki, menyampaikan bahwa hutan tropis Indonesia memiliki peran penting, tidak hanya bagi pembangunan nasional, tetapi juga bagi stabilitas iklim global.

“Kami berkomitmen menjaga hutan melalui kebijakan yang kuat dan kerja sama internasional, termasuk dengan Jerman,” ujarnya.

KLIK INI:  Satya Wanaraksa 2025: Penghargaan untuk Para Pejuang Konservasi

Ada tiga fokus utama kerja sama ke depan yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu pengembangan Area Preservasi yang melibatkan masyarakat dan swasta, inovasi pembiayaan konservasi seperti biodiversity credits dan kemitraan publik-swasta di lansekap Bukit Tigapuluh Landscape Jambi, serta Inisiatif Reconnect Borneo untuk konservasi lintas batas di Kalimantan, Sabah, dan Sarawak.

Menhut Raja Antoni juga menyoroti program Perhutanan Sosial yang telah memberi hak kelola kepada masyarakat atas lebih dari 8,3 juta hektare hutan, termasuk 1,4 juta hektare Hutan Adat.

“Program ini bukan hanya melindungi hutan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” katanya.

KLIK INI:  Karena Membuka Kawasan Hutan, Dua UU Terpisah Menjerat AZ

Bärbel Kofler mengapresiasi langkah Indonesia dalam melibatkan masyarakat adat dalam menjaga hutan.

“Kami melihat langsung di Kalimantan bagaimana masyarakat berperan besar dalam melindungi hutan. Indonesia menjadi contoh penting dalam upaya mencapai target penurunan emisi global,” ujarnya.

Menteri Raja Antoni menegaskan, pemerintah terus berkomitmen mencapai target Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) pada areal seluas 10 juta hektare dan membuka peluang investasi hijau melalui kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

“Kemitraan Indonesia–Jerman adalah wujud nyata kerja bersama untuk menjaga bumi dan menyejahterakan rakyat,” tutupnya. (*).

KLIK INI:  ​Ada Apa Dibalik Terputusnya Kerjasama REDD+ Indonesia dengan Norwegia?