Tak Sekadar Lulus, Lulusan SMKKN Siap Menjaga Hutan dan Napas Bangsa

oleh -56 kali dilihat
Suasana pelepasan lulusan siswa SMKKN 2025-foto/Ist

Klikhijau.com – Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, didampingi Wakil Menteri Kehutanan, Sulaiman Umar Siddiq dan Kepala Badan Penyuluhan dan Penghembangan SDM, Indra Exploitasia, memimpin prosesi Pelepasan Siswa secara serentak di SMK Kehutanan Negeri (SMKKN) Makassar, Kamis, 15 Mei 2025.

Acara yang turut dihadiri asosiasi bidang kehutanan dan orangtua siswa ini mengangkat tema “Lulusan SMK Kehutanan Negeri Siap Menjaga Hutan, Menjaga Napas Bangsa.”

Pada prosesinya, Menhut Raja Juli Antoni berpesan kepada para lulusan SMKKN untuk tidak pernah berhenti belajar, baik dalam pengertian formal ke jenjang yang lebih tinggi, maupun pembelajaran informal di lapangan.

“Apabila adik-adik sekalian ingin menjadi seseorang kelak di kemudian hari, maka kerja keras, dedikasi, komitmen, loyalitas menjadi resep utama diantaranya,” ujarnya.

KLIK INI:  'Lonto Leok' Dialog Tiga Pilar Menuju Kelestarian Hutan Di Matim, NTT

Pelepasan siswa ini dilakukan terhadap sebanyak 456 orang lulusan dari SMKKN di 5 (lima) wilayah Indonesia, yaitu SMKKN Kadipaten sebanyak 98 orang, SMKKN Pekanbaru sebanyak 87 orang, SMKKN Samarinda sebanyak 97 orang, SMKKN Makassar sebanyak 95 orang, dan SMKKN Manokwari sebanyak 79 orang. Pada pelepasan siswa di SMKKN Makassar ini, masing-masing SMKKN menghadirkan secara langsung 5 (lima) siswa lulusan terbaiknya.

Sudah memiliki keahlian kompetensi

Pada kelulusan tahun ini, para siswa telah memiliki keahlian kompetensi yang tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yaitu Kompetensi Pembuat Bibit Generatif sebanyak 157 orang, Kompetensi Pembuatan Peta Hasil Pengolahan Titik GPS sebanyak 188 orang, Kompetensi Pemanduan Wisata Alam sebanyak 46 orang, serta Kompetensi Pengukur dan Penguji Kayu Bundar sebanyak 65 orang.

KLIK INI:  Gakkum Kehutanan Seret Tersangka Illegal Logging di Gorontalo ke Meja Hijau

Lulusan SMKKN merupakan tenaga terampil menengah yang handal, siap pakai dan didayagunakan untuk mendukung pembangunan sektor kehutanan dan menjaga kelestarian hutan di Indonesia. Lulusan SMKKN telah dibekali kemampuan teknis dasar di bidang kehutanan, mengenali kondisi dan keunggulan sumber daya alam Indonesia, serta mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

Pada kesempatan tersebut, Menhut kembali menekankan bahwa hutan yang kita miliki bukan warisan dari orangtua atau kakek kita, tetapi hutan adalah pinjaman dari generasi yang akan datang.

“Sebagaimana layaknya pinjaman maka pinjaman tersebut harus kita jaga sebaik-baiknya. Oleh karena itu, mari kita bersama jaga hutan kita, dan itulah yang akan kita teruskan pada generasi berikutnya,” katanya.

KLIK INI:  Menteri LHK, Wisuda 472 Rimbawan Muda
Meningkatkan SDM generasi muda

Kehadiran Menhut pada agenda hari ini juga untuk menunjukkan kepada publik komitmen kuat Presiden Prabowo untuk meningkatkan sumber daya manusia, terutama generasi muda.

SMKKN ini juga sejalan dengan upaya Presiden Prabowo untuk membangun sekolah gratis di semua kabupaten/kota. Karena SMKKN ini juga sekolah gratis, yang diselenggarakan negara sudah cukup lama.

“SMKKN mendidik tenaga terampil anak-anak muda, termasuk dari keluarga kurang mampu, keluarga petani hutan, kita berikan affirmative action agar mereka dapat bersekolah gratis. Kita berharap mereka akan menjadi generasi muda yang dapat menjaga hutan di daerahnya masing-masing,” ungkap Menhut.

Sebagai informasi, Penerimaan Peserta Didik Baru SMKKN di seluruh Indonesia dilakukan melalui jalur umum dan jalur khusus. Penerimaan jalur umum, mengikuti kebijakan penerimaan pada sekolah menengah kejuruan pada umumnya.

KLIK INI:  Kemenhut Dorong Aren Jadi Sumber Energi dan Pangan, Begini Harapan Pegiat Aren Bulukumba

Sedangkan penerimaan jalur khusus dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi putra/putri dari orang tua yang menjadi anggota kelompok tani hutan, pemegang izin perhutanan sosial, serta berdomisili dan berpartisipasi aktif di desa penyangga kawasan konservasi.

Metode penerimaan siswa baru melalui jalur khusus ini merupakan bentuk affirmasi Kementerian Kehutanan di bidang pendidikan terhadap masyarakat yang berada di sekitar hutan terutama yang secara nyata berkontribusi dalam menjaga kelestarian hutan.

KLIK INI:  PLTMH Dikelola Baik, Warga Dusun Balantieng di Pelosok Sinjai Kini Terang Benderang