Peringatan HKB 2025: Saat Teknologi dan Gotong Royong Menyelamatkan Nyawa

oleh -65 kali dilihat
Setiap penduduk di Indonesia dapat membagikan informasi bencana secara anonim ke PetaBencana.id (Foto:ist)

Klikhijau.com- Pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025, Indonesia membuktikan bahwa kekuatan sejati dalam menghadapi bencana tak hanya terletak pada kecanggihan teknologi, melainkan pada semangat gotong royong yang berdenyut dalam nadi masyarakat.

Lebih dari 25.000 peserta dari 22 provinsi serempak bergerak, melatih komunitas mereka dalam kesiapsiagaan bencana.

Dipandu oleh alat berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan Yayasan Peta Bencana, para pemimpin muda, pendidik, hingga pelatih komunitas, menggugah ribuan orang lewat lokakarya, simulasi, dan aksi kolaboratif. Semuanya dihidupkan oleh satu semangat: #BergotongRoyong.

Salah satu alat andalan mereka adalah DisasterBot, chatbot berbasis AI yang kini terintegrasi dengan WhatsApp, Telegram, Twitter, dan Facebook. Lewat bot ini, warga bisa melaporkan bencana secara waktu nyata.

Setiap laporan yang masuk akan dipetakan di PetaBencana.id  platform sumber terbuka yang menjadi rujukan penting bagi petugas darurat dan lembaga pemerintah dalam merespons dan memulihkan situasi.

KLIK INI:  International Flower Competition 2019, Kompetisi Peduli Lingkungan di Bali

Namun, seperti yang diungkapkan Nashin Mahtani, Direktur Yayasan Peta Bencana. Teknologi saja tidak cukup untuk membangun ketangguhan yang membangunnya adalah manusia.

Menurutnya, kekuatan sejati terletak pada memadukan pengetahuan lokal dengan ketepatan teknologi, menciptakan sistem respons yang lebih cepat, akurat, dan berakar kuat pada masyarakat.

Kesiapsiagaan: Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Iklim

Tahun ini, HKB terasa semakin mendesak. Antara Januari hingga awal April 2025, Indonesia tercatat mengalami 804 bencana, menurut data BNPB.

Banjir mendominasi, dengan 547 kejadian tercatat. Tak heran, kesiapsiagaan yang berpusat pada masyarakat menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda.

KLIK INI:  Gunung Bawakaraeng Semakin Kritis, Salah Satu Penyebabnya adalah Pendaki

Dalam sambutan pembukaan di Kabupaten Rokan Hilir, Kasbu dari BPBD setempat menegaskan.

“Dalam menghadapi bencana, kita tidak bisa berdiri sendiri. Kesiapsiagaan harus dimulai sedini mungkin,” ujarnya.

Kisah nyata dari lapangan membuktikan bahwa gotong royong mampu menjadi penyelamat. Saat warga melaporkan banjir lewat PetaBencana.id, pemerintah daerah segera merespons.

Alat berat dikerahkan, pengerukan dilakukan, dan bantuan disalurkan berdasarkan laporan langsung dari warga. BAZNAS dan Dinas Sosial pun turut bergerak cepat. Semua bermula dari sebuah laporan sederhana dan keberanian untuk saling membantu.

Teknologi untuk Solidaritas

Dalam sesi panel, Jumriah, relawan BAZNAS Tanggap Bencana dari Sulawesi Selatan, berbagi kisah inspiratif.

Ia menunjukkan bagaimana PetaBencana.id memperkuat aksi komunitas: mengumpulkan informasi tentang kerusakan, korban, kebutuhan sumber daya, hingga progres pemulihan.

Informasi yang terverifikasi ini menjadi amunisi berharga untuk membangun masa depan yang lebih kuat dan tangguh terhadap iklim.

KLIK INI:  Opab Gempa Makassar Siap Terima Anggota Baru Tahun Ini

Tak berhenti di situ, Yayasan Peta Bencana tengah bersiap meluncurkan inovasi baru: PetaGotongRoyong. Dirancang dari pelajaran lapangan, platform ini memungkinkan warga menemukan bantuan, berbagi sumber daya, dan mengatur respons secara mandiri.

Di era ekstrem iklim yang kian sering terjadi, keberadaan infrastruktur berbasis masyarakat menjadi krusial.

Peluncuran PetaGotongRoyong dijadwalkan pada 17 Mei 2025, lengkap dengan demo teknologi dan kisah komunitas yang turut membentuknya. Platform ini diharapkan menjadi jembatan solidaritas baru—menciptakan jaringan bantuan yang tak menunggu birokrasi bergerak.

KLIK INI:  Dari Jeneponto, PT Pelindo Hijaukan Indonesia dengan Mangrove

Di tengah deru perubahan iklim, peringatan seperti HKB bukan lagi sekadar seremoni. Ini adalah seruan untuk membangun pengorganisasian dini menguatkan masyarakat sebelum bencana datang mengetuk pintu.

Gotong royong yang menjadi filosofi hidup bangsa ini kini menemukan napas baru dalam dunia digital. Dengan teknologi di tangan, dan solidaritas di hati, Indonesia melangkah lebih siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

Karena sejatinya, di negeri ini, gotong royong bukan sekadar jargon. Ia adalah denyut kehidupan.

Fakta Singkat tentang PetaBencana.id:
  • Platform gratis dan sumber terbuka, memetakan bencana secara real-time.
  • Menggunakan laporan dari media sosial dan aplikasi pesan instan.
  • Beroperasi hemat data, cocok untuk masyarakat dengan akses terbatas.
  • Dikelola Yayasan Peta Bencana bersama BNPB sebagai mitra utama.
KLIK INI:  Pemanfaatan Teknologi Nuklir, Inovasi Baru Tekan Polusi Plastik
  • Laporan dapat dikirim lewat WhatsApp (+62 858-4236-2262), Twitter (@petabencana), Facebook Messenger (@petabencana), atau Telegram (@bencanabot).