Bantimurung Jungle Run 2025 Sukses Bius Runners dengan Rute Hutan Karstnya

oleh -83 kali dilihat
Salah satu peserta Bantimurung Jungle Run 2025 -foto/Taufiq
Taufiq Ismail

Klikhijau.com- Pagi itu kawasan wisata Bantimurung nampak riuh pada Sabtu (25/10/2025). Ratusan runners dari berbagai daerah memenuhi pelataran kawasan wisata favorit Kabupaten Maros ini. Memenuhi undangan berlari pada acara Bantimurung Jungle Run 2025.

Event lari yang tergelar dalam rangka memperingati hari jadi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yang ke 21 tahun. Merayakan hari jadinya dengan mengusung tema “21 Tahun Menjejak Hutan, Menapaki Masa Depan”.

Sedikitnya 350 pelari berpartisipasi, memeriahkan tahun kedua gelaran Bantimurung jungle run ini. Tambah meriah lagi karena sedikitnya 50 undangan mitra juga hadir. Staf Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan siswa SMK Kehutanan Negeri Makassar yang sedang PKL menjadi panitia. Sehingga yang berpartisipasi pada event kali ini mencapai 600 orang.

“Rute kita hari ini, gabungan antara road dan trail. Jadi dari 8 km, dua kilometer melintasi koridor hutan karst Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung,” pungkas Nur Aisyah Amnur, Ketua Panitia Bantimurung Jungle Run saat kami temui.

KLIK INI:  Kiprah Iwan Dento, Mengawal Karts Rammang-rammang Maros

Tepat pukul 06:00 Wita, Direktur Jenderal KSDAE, Wakil Bupati Maros, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan, dan Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan mengangkat bendera play off bersama di garis start. Riuh sedan pelari meninggalkan garis start. Berlari sepanjang rute, mulai dari gerbang kawasan wisata Bantimurung berbelok kanan menuju arah Maros, kemudian belok kanan lagi ke arah Leang-leang.

Setelah kantor Kelurahan Kalabbirang berbelok kanan menuju Balang selanjutnya menuju ke koridor. Koridor karst yang merupakan kawasan hutan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Pada koridor batuan gamping ini, runners begitu menikmati rute trail. Hujan sehari sebelumnya membuat tanah terasa basah. Membuat track licin, belum lagi batu lepas di mana-mana. Suguhan 3 tanjakan dan 3 lintasan menurun membuat adrenalin pelari terpancing.

Panitia telah mengantisipasi track ekstrim ini. Menyediakan tali karmantel dan webing pada titik-titik rawan. Penurun pertama, tanjakan kedua, dan turunan terakhir menjadi spot menantang namun dilengkapi tali pegangan.

KLIK INI:  Zero Waste Livestock: Cara Peternak Mandiri Olah Limbah Jadi Pakan Bergizi dengan Indigofera
Peserta Bantimurung Jungle Run 2025 -foto/Taufiq
Upaya pelestarian alam

Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan tim medis di tanjakan kedua dan turunan terakhir. Mengantisipasi pelari yang kram.

Semua nampak senang dengan suguhan hutan karst. Menikmati tantangan yang tak tersedia di tempat lain.

“Rutenya cukup ekstrim, tapi itu yang membuat kami ketagihan,” ucap salah seorang pelari pada akun medsos miliknya.

Dua kilometer terakhir, pelari melintasi persawahan warga tak jauh dari tebing karst taman nasional. Land mark bertulis “Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung” yang menempel megah di tebing karst menjadi latar belakang berfoto bagi runners.

Saat melintas di Suaka Satwa Kupu-kupu, beberapa ekor serangga kemayu ini menari di atas bunga Lantana camara. Bunga favorit kupu-kupu di alam.

KLIK INI:  Melacak Penyebab Lebah Menghasilkan Madu Lebih Sedikit

Setelah berlari antara 40 menit hingga hampir dua jam, semua pelari akhirnya tiba di garis finish. Setiap runners disambut dengan pengalungan medali. Pertanda mereka telah berhasil menaklukkan tantangan dan diri sendiri.

Refreshment pada event kali ini lebih melimpah. Beragam makanan ringan dan minuman tergelar. Pelari tinggal pilih. Bisa nambah sampai puas.

Sementara itu hiburan dan doorprize menunggu runners. Summer Time Band mengibur dengan lagu-lagu hitsnya. Tak lupa MC kece dengan lihai memandu jalannya acara seremonial. Sejumlah pejabat memberi sambutan pada puncak pelaksanaan jungle run.

“Hari ini kita sukses menggelar event lari dengan jumlah peserta 350 pelari. Tahun mendatang kita bisa buat yang lebih besar, kalau bisa pesertanya bisa mencapai angka ribuan. Kalau hari ini pesertanya dari warga Makassar dan sekitarnya, tahun depan minimal dari negara-negara ASEAN sesuai dengan status kawasannya, internasional,” pungkas Prof. Satyawan Pudyatmoko, Dirjen KSDAE, Kementerian Kehutanan.

KLIK INI:  Pandemi Ubah Kawasan Wisata Mangrove Luppung jadi Lumpuh

Tepuk tangan riuh peserta mendukung pernyataan Dirjen KSDAE. Juga menjadi tanda kepuasan mereka mengarungi track lari hari itu.

“Event jungle run ini sebagai salah satu bentuk ‘Forest Healing’. Tentu saja Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sangat cocok untuk jenis terapi kesehatan ini. Jadi, pelestarian alam harus kita jaga agar hutan lebih lebat, udara bebas polusi dan alam lebih bersih sehingga nanti akan berdampak pada penyembuhan kesehatan kita,” tambah Prof. Satyawan.

Pelari tercepat putri diraih oleh Fitri dengan durasi lari 40:30. Sementara podium pertama putra diduduki oleh Ashabil Alif Maulid dengan catatan waktu larinya hanya 34:27.

MC kemudian memimpin pengundian doorprize. Sejumlah pelari sumringah dengan hadiah hiburan yang mereka dapatkan, mulai dari jam dinding, setrika, kipas angin hingga kulkas. Terakhir doorprize utama berupa sepeda lipat menjadi puncak pengundian hadiah bagi runners yang berpartisipasi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang turut memeriahkan Bantimurung Jungle Run 2025. Sampai jumpa di jungle run berikutnya,” tutup Heri Wibowo, Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

KLIK INI:  Perihal Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 dan Kekuatan Hutan Indonesia Menyerap Emisi